4 - bodyguard

20 6 0
                                    

🍓🍓🍓

Hari ini selerah makan Davina hilang sebab cowok tadi. Davina menarik nafas dalam-dalam sebelum masuk ke rumah, saat ini rumah sedang berkumpul abang Leon, ayah dan bunda sudah pulang dari Inggris

"Assalamualaikum"

"Waalahukumsalam" serentak jawab 4 orang yang sedang berada di ruang keluarga

Davina menduduki bokongnya di kursi dekat bundannya soalnya Devan disamping Leon sedangkan ayah di paling tengah

"ada apa?"

Danis-ayah Devan, Davina dan Leon menghelah nafas "Davina, ayah, bunda, abang Leon dan Devan mau ke Inggris. Kamu tetap di Indonesia"

"what!?"

"Davina left alone" tambah Davina

"enggak Dav, nanti abang akan kenalkan kamu dengan orang kepercayan abang"

"tapi bang Len, Davina enggak mau-" ucapan Davina dipotong Devan

"ganteng anaknya"

"gantengan mana sama Manu rios"

"jelas dia, toh Manu hanya bisa lihat dari layar Handpone tapi dia secara langsung, nyata"

Davina hanya memutarkan matanya malas, dia akan kalah sama Devan jika sudah bicara

"bang Len, Devan noh"

"Devan!" bentak Leon

"loh loh loh"

"sudah-sudah, enggak akan ada habisnya" sekarang Tela-bunda Davina menghentikan perdebatan

"besok Davina akan di jemput sama orang kepercayaan Leon"

"hmm iyah deh yah, tapi kalau dia macam-macam-"

"enggak akan" terpotong lagi ucapan Davina dan sekarang dengan Leon

Malam pun tiba saat ini Davina sedang berada di kamar memandang langit-langit kamar. Pikirannya telah dipenuh dengan siapa yang menjadi bodyguard dirinya, katanya tampan. Huuu Davina menghela nafas lebih baik ia tidur.

"kamu itu mangkin gendut yah Dav, imut nya bertambah jika sedang hamil" suara laki-laki dengan mermata hijau menyala

"huuu, ini juga karena kamu tahu"

"iyah iyah" laki-laki itu menoel pipi cabi Davina

"tapi apa yah jenis kelamin anak kita?"

"entah lah Darling, aku sih yang lebih penting mereka sehat selalu"

Davina hanya mengangguk, saat ini mereka sedang berada di ranjang super big.

"Davina, aku ingin nama anak laki-laki kita Bintang sedangkan jika perempuan Bulan. Itu adalah persatuan dari kamu. Kamu itu seperti bulan memberikan cahaya dari kegelapan kehidupan aku sedangkan bindang teman sehidup-semati aku untuk bulan"

"huhuhu bisa aja may husband"

"huhuhu may-"

"DAVINA BANGUN NON, ADEN SUDAH NUNGGU NON MUDA" suara bi Suri sudah membangunkan Davina dari mimpinya, entahlah dia selalu mendapatkan mimpi yang bersambung

Saat sebelum ia di Indonesia Davina mimpi menikah dengan pria yang sama pria bermata hijau. Pria itu juga yang datang didalam mimpi Davina tadi. Davina sudah mencari semua informasi, semuanya dan hanya mendapatkan satu titik yang sangat yakin yaitu di Indonesia.

Dav & Dav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang