•QUEEN OF THE DARK• Jenlisa

16.QOTD--Sacrifice

Queen Of The Dark

•

•

MR.

Ketika ditanya oleh si penghantar pesan-saat itu Gabriel berkata-bagaimana jika dirimu terlalu jauh jatuh hingga tidak bisa kembali, hukuman itu diberikan untuk membuatmu tersadar-dan bagaimana jika suatu saat nanti kau kehilangan dia?

Tentu saja Aku yang akan memilih pergi, bukan dirinya.

Waktu seolah kembali berputar, sebenarnya Lucifer bukanlah Iblis yang tidak bisa mengingat sesuatu, tentang sebuah pertemuan yang sudah berulangkali terjadi-namun selalu Ia pungkiri.
Lalisa tidak pernah peduli, apalagi mencari si Lily putih selama ini.

Lalisa tidak begitu khawatir, ketika manusia itu berulangkali hidup dalam keadaan menyedihkan-seumur hidupnya akan terus seperti itu hingga pada akhirnya mereka dipertemukan.

Takdir, seorang Lalisa tidak pernah mempercayainya.
Hal-hal seperti itu hanyalah diperuntukan untuk makhluk bernamakan manusia bukan Malaikat atau Iblis sepertinya.

Saat itu Gabriel berkata, 'Disetiap waktumu yang panjang kau telah bertemu dengannya-tapi kau tidak pernah menyadari kehadirannya.'

Lalisa tidak pernah tahu, di kehidupan Jennie sebelumnya gadis itu berada dalam jarak yang sangatlah dekat dengannya.
Lalisa hanya menikmati masa hukumannya yang tidak berujung-melupakan hukuman terberatnya beratus-ratus tahun semenjak Ia turun ke bumi dan menghiraukan apapun perihal si Lily putih.

Namun, sekarang bolehkah Lalisa merasa begitu penasaran tentang bagaimana kehidupan gadis itu sebelum ini?
Jika saat itu Lalisa lebih cepat menyadari, mungkin Ia memiliki banyak waktu untuk bertemu hukuman terbesarnya saat ini.

Jennie Kim-entah berapa kali gadis itu berenkarnasi-berada disekelilingnya dan hidup dengan keadaan yang selalu menyedihkan pula.
Tidak ada kehidupan yang menyenangkan, selagi gadis itu masih menjadi pengantin seorang Lucifer-Ratu dari semua Iblis yang berada di dunia dan neraka.

Tidak ada kehidupan yang membahagiakan-Lucifer merasa Ia perlu mengetahui semuanya, kali ini tentang kehidupan terdahulu gadis itu-kehidupan yang menyedihkan hingga Ia kembali hidup menjadi seorang gadis cantik yang selalu dikaitkan dengan segala kesialan tiada akhir.

Bahkan untuk Jennie sendiri, Ia tidak pernah tahu-dan tidak ingin tahu. Perihal siapakah keluarganya? bagaimana bisa Ia hidup di dalam sebuah keluarga asuh yang teramat miskin-meninggalkan dirinya seorang diri lengkap dengan kutukan si pembawa sial yang terus melekat di dalam tubuhnya.

Jika gadis itu tahu, semua yang telah Ia lalui dahulu hingga sekarang adalah bagian dari takdir-sangat kejam-dan mungkin Ia akan menyalahkan si penyebab takdir yang menjadikannya seperti sekarang ini.
Jennie tidak tahu, namun Ia selalu berterimakasih.

Untuk kehadiran seorang wanita angkuh-yang teramat gila-dipenuhi aura Iblis dari dasar neraka-selalu bertingkah semaunya, namun tidak pernah sedikitpun wanita itu menyakiti Jennie.

Lalisa, pantaskah Jennie menganggap wanita itu seperti malaikat?
Malaikat pendampingnya yang begitu memikat-membuat hatinya yang dulu tidak menerima kehadiran wanita itu, kini mulai berani membuka diri.

Menerima segala ketulusan, sikap manis yang luar biasa mampu membuat jantungnya berdebar, membuka kedua tangannya dengan lebar dan dengan berani mendekap tubuhnya.