03

3.6K 453 50
                                    

Suara penggorengan itu sudah terdengar begitu jam telah menunjukkan pukul 5 pagi, senandung kecil terus mengiring setiap hal yang Yoona kerjakan pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara penggorengan itu sudah terdengar begitu jam telah menunjukkan pukul 5 pagi, senandung kecil terus mengiring setiap hal yang Yoona kerjakan pagi ini.

Gadis itu terus menyiapkan makanan di meja, ia memasak banyak hari ini. Ia begitu semangat begitu masakannya cepat selesai karena benda yang di berikan Jaemin semalam.

"Enak."

Kalimat berat itu sukses membuat Yoona kembali menarik sudut bibirnya, ia tertawa heboh mengingatnya.  Jaemin mengatakannya, dengan wajah datar dan intonasi sedangnya.

Yoona benar-benar senang, jika boleh jujur. 'Jaemin adalah orang pertama yang memuji masakannya', selama ini Yoona benar-benar payah dalam memasak.

Entah karena masakannya yang memang enak atau lidah Jaemin yang bermasalah, tetapi kalimat itu berhasil membuat semangat Yoona membara dan menekuni hobby yang belum membuahkan hasil itu.

Ceklek!

Antensi Yoona teralih begitu mendengar suara pintu terbuka, Yoona tersenyum lembut melihatnya.

"Sudah bangun?" Tanyanya.

Jaemin nampak mendengus, dengan matanya yang masih tertutup pemuda itu membantingkan tubuhnya di sofa dekat dapur seraya mengucek matanya dengan kasar.

Yang Yoona tangkap hanya suara helaan nafas panjang dari pemuda itu, "Suasana apa ini, akh... Malas sekali." Gumam Jaemin dengan badan tengkurap.

"Kau tidak sekolah?" Tanya Yoona kebingungan, ia mulai menata makanan di atas meja.

Jaemin mengangkat wajahnya dengan tampang bantalnya, "Sudah pintar untuk apa belajar." Jawabnya seolah-olah ia memang orang yang benar-benar pintar.

Yoona mendengus mendengarnya, "Berapa umurmu?"

"17 Tahun." (Umur Korea)

"Baru kelas 10?"

Jaemin terduduk di atas sofa, "Iya." Malasnya.

"Sekolah sana! SMAmu di mana?" Tanya Yoona sedikit kesal karena mendapat respon bertele-tele dari Jaemin.

Jaemin menggendikkan bahunya, "Di masa depan." Jawabnya singkat, padat, dan jelas.

Yoona lagi-lagi mendengus, ia sebenarnya bimbang dan masih belum sepenuhnya percaya dengan apa yang di katakan Jaemin.

"Ya sana kembali ke asalmu." Guman Yoona sembari mengaduk masakannya.

Jaemin mendongak, "Kau mengusirku?"

Yoona terdiam, gadis itu mencoba berfikir keras sekarang. Ia ingin tidak percaya, tapi... Ayolah, hati kecilnya bahkan sudah memberontak mencari jalan sendiri untuk memberi tempat kepercayaan pada Jaemin.

"Bukan begitu maksudku__" Kalimat Yoona terpotong begitu tak mendapati Jaemin di atas sofa, badannya merinding seketika.

"Jaemin?!" Seru Yoona memutar pandangannya hingga ke sudut ruangan, tetapi Jaemin tidak ada.

NeophyteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang