"Bagaimana kau__"
Jaemin menepuk bibir Yoona dengan telapak tangannya, ia cukup muak dengan pertanyaan-pertanyaan membosankan yang dilontarkan Yoona.
"Diam atau kau akan mempermalukan dirimu sendiri." Geram Jaemin memperingati, wajahnya datar dan dingin, segala keseriusan terlihat jelas di sana.
Yoona bungkam, tiba-tiba nyalinya menciut, ya... Ia memang memaksa Jaemin menjelaskan apa yang belum jelas sejak tadi, secara berbisik, karena masih ada Siwon di dekat mereka.
Pria itu menghantar Yoona dan Jaemin pulang ke apartemen, berbeda dari Siwon si galak yang ada di dalam kantor, malam ini ia terlihat begitu lembut dan penuh perhatian.
Pada Jaemin, hanya pada Jaemin.
Yoona menyingkir dari ambang pintu tatkala Siwon masuk membawa barang belanjaannya, tampangnya tegas dan berwibawa, membuat Yoona hanya bisa tersenyum melihatnya.
Jaemin bungkam, pipinya menggembung, pemuda itu nampak sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri setelah berhasil membawa beberapa kantong plastik ke dalam apartemen.
Melihat interaksi Siwon dan Yoona membuatnya sesak napas, bagaimana mungkin atasan dan staff tidak memiliki topik untuk dibicarakan? Bagaimana bisa Jaemin percaya jika masa itu akan terulang dan diperbaiki.
Rasanya sangat mustahil, bahkan Siwon terlihat sangat acuh dan tidak peduli. Jaemin tidak bisa menjelaskan segalanya, jika masa itu terulang dengan sikap yang sama, maka penyesalan akan kembali di rasakan.
Jaemin terkejut saat kepala belakangnya dibelai perlahan, terlihat seorang pria tersenyum lembut kearahnya, Jaemin membalas senyumannya, sama-sama lembut dan teduh.
"Apa sudah tidak sakit? Kau harus check up," Lirih Siwon penuh perhatian, tatapan matanya penuh dengan kekhawatiran.
Jaemin menyentuh belakang kepalanya, lantas menyengir, "Akh... Ini sudah tidak sakit, tidak perlu check up, bengkak tidak masalah, menurutku itu wajar, pergi ke dokter sangat merepotkan." Tolaknya tertawa pelan, tangannya meraba pelan kepala belakang yang sedikit membengkak.
Siwon tersenyum semakin lebar, "Syukurlah kalau begitu," Gumamnya lega, ditatapnya wajah manis Jaemin dengan lembut, "Jaga diri baik-baik, ya? Terimakasih untuk yang sekarang, dan waktu itu."
Jaemin mengangguk pelan dengan senyum tipisnya, hatinya meronta tidak nyaman, dan Jaemin tidak bisa menyembunyikan keresahannya, atau bahkan tatapan tanya dari Yoona.
Yang pasti Jaemin tahu, Yoona pasti tengah memikirkan hal yang tidak-tidak, opini gila mungkin sudah muncul di benak gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neophyte
Fanfiction❝Hidupku berubah, begitu ada pemuda aneh yang datang mengaku sebagai putraku di masa depan.❞ °Start 07.02.2020 [On Going✓] copyright 2020 by fielitanathh