"Jaemin-Ah! Pabo__"
Panggilan Yoona terputus setelah pintu kamarnya terbuka perlahan karena dorongan dari tangannya, gadis itu mematung diambang pintu.
Biasanya Jaemin pergi saat ia pulang kerja, tapi lihat ini? Jaemin tertidur di ranjangnya? Hanya separuh wajahnya yang terlihat, seluruh tubuhnya tertutup selimut.
Padahal ini siang bolong, tapi udara musim dingin memang membuat kantuk bisa menyerang kapan saja, tak jauh berbeda dengan Yoona dikantor tadi.
Yoona meletakkan tasnya diatas meja, lantas mendudukkan dirinya di kursi, perlahan mata sayunya terpejam. Suasana hati Yoona sedang kacau sekarang, bahkan ia sendiri kebingungan kenapa ia tak kunjung mendapat mood yang tepat.
"Sial!" Gerutu Yoona seraya bangkit dari duduknya, ia ingin ganti baju, tapi ada Jaemin di sini.
Bukannya Yoona tidak yakin jika Jaemin sedang tidur, tapi Yoona takut Jaemin membuka matanya kala ia sedang dalam keadaan yang tidak seharusnya dilihatnya.
Yoona menatap dirinya lewat pantulan cermin, gadis itu menghela napas pelan. Tak lama kemudian, Yoona membuka tiga kancing kemeja putihnya yang teratas, menampakkan separuh bra yang ia kenakan.
Masih dengan pandangan yang sulit untuk diartikan, Yoona menatap penampilannya dari ujung rambut sampai ujung kaki, aneh... Yoona merasa ini wajar.
"Apakah benar?" Gumam Yoona pada dirinya sendiri, jujur ia agak kecewa, tapi entah pada siapa.
Yoona berbalik perlahan, "Astaga!" Pekik Yoona sambil menutupi dadanya, wajah Yoona sontak memerah.
Sialan! Yoona kira Jaemin belum terbangun, tetapi sekarang pemuda itu memandanginya tanpa mengucap sepatah kata apapun.
Yoona menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, haruskah ia malu sekarang? Jaemin masih terlihat biasa saja walau mendapatinya dengan keadaan yang tidak seperti biasanya.
"Apa?" Tanya Jaemin santai, sebelah alisnya terangkat.
Yoona menarik napasnya dalam-dalam, jemari yang awalnya berada di depan dadanya perlahan menurun, melepas bagian kemeja yang sengaja tidak ia kancingkan.
"M-Menurutmu... Apa aku terlihat aneh?" Tanya Yoona ragu-ragu, "Ma-Maksudku, aku tidak seperti gadis-gadis lain. Apa aku tidak terlihat seperti mereka?"
"Siapa yang bilang?" Jaemin balik bertanya seraya bangkit dari ranjang, sedikit merenggangkan otot-otot tangannya yang kaku.
Yoona menoleh ke kiri kanannya, dengan segera, ia berlari menghampiri Jaemin dan terduduk diatas ranjang seperti yang tengah Jaemin lakukan.
"Ji Changwook," Lirih Yoona sambil menahan bahu Jaemin, "Dia bilang aku kurang menarik, dan itu membuat Presdir Choi tidak tertarik." Sambungnya kecewa.
Jaemin menggaruk alisnya, pikirannya berputar, pemuda itu benar-benar kebingungan. Apa maksudnya? Bukankah memang jelas jika si Choi itu tidak tertarik pada Yoona?
KAMU SEDANG MEMBACA
Neophyte
Fanfiction❝Hidupku berubah, begitu ada pemuda aneh yang datang mengaku sebagai putraku di masa depan.❞ °Start 07.02.2020 [On Going✓] copyright 2020 by fielitanathh