NB:
*Akan menceritakan sedikit masa lalu Leyliasviel Von Einzbern A.K.A Okita Souji dan pertemuan pertamanya dengan Kamado Tanjirou.*
*Membahas kejadian setelahnya yaitu perang Holy Grail ketiga dan keempat*__________________
_____________________
____________________________Kediaman Einzbern, tahun 1910...
36 tahun setelah berakhirnya Holy Grail War kedua yang berakhir tragis...."Apa menurutmu ini adalah hasil eksperimenmu yang berhasil, Jubstacheit?" Ratu Justeaze mengunjungi salah satu penyihirnya.
"Dapat saya pastikan ini akan berhasil. Dia hanyalah percobaan untuk perang selanjutnya. Niatnya saya ingin membuat wajahnya lebih serupa dengan Anda. Tapi, saya mencobanya dengan memakai tubuh gadis yang menjadi korban kebakaran beberapa minggu lalu." Sahut Jubstacheit sambil menyentuh wajah seorang gadis Homunculus yang masih memejamkan matanya.
"Bangunkan anak ini, Jubstacheit." Perintah Ratu Justeaze.
Jubstacheit kemudian membangunkan gadis Homunculus itu menggunakan sihir miliknya.
Perlahan mata gadis itu bergerak dan terbuka. Melihat dunia barunya, gadis itu bangkit dari baringannya. Pandangannya masih kosong.
Justeaze tersenyum melihatnya. "Anak yang cantik. Aku akan menamainya Leylia." Ungkap sang Ratu. Ia lalu berdiri di hadapan gadis Homunculus itu.
"Dengarkan aku. Namamu adalah Leyliasviel Von Einzbern. Orang-orang akan memanggilmu Leylia dan mulai sekarang kau harus bertingkah menyesuaikan diri dengan manusia. Jubstacheit-orang yang menciptakanmu-dan aku akan rutin mensuplai Mana padamu." Terang Ratu Justeaze.
Gadis yang diberi nama Leyliasviel Von Einzbern itu hanya menatap kosong namun ada anggukan disana.
"Jadi, apa rencanamu setelah ini. Berapa kira-kira Homunculus ini akan bertahan?" Tanya Ratu.
"Karena tubuhnya diambil dari tubuh manusia yang sudah mati, usianya bisa lebih cepat dari Homunculus lainnya. Mungkin 4-5 tahun." Sahut Jubstacheit.
"4-5 tahun? Lalu bagaimana dengan rencanamu menjadikannya Vessel bagi Lesser Grail bila dia tidak bisa bertahan selama 24 tahun?" Tanya sang Ratu.
Jubstacheit menunjukkan sebuah peti yang ia letakkan diatas altar. Lalu membuka kain putihnya dan menampakkan sebuah benda bersejarah yang sangat melegenda.
"Avalon?" Ratu Justeaze tidak mengerti dengan tujuan Jubstacheit. "Apa kau bermaksud memanggil Servant?"
"Menurut legendanya Avalon dapat memperlambat usia penuaan dan kemampuan regenerasi yang cepat. Maka dari itu, aku menginginkan benda ini ditanamkan pada gadis ini agar ia bisa bertahan sampai perang ketiga terjadi." Jelas Jubstacheit.
Justeaze menghela napasnya. "Jika menurutmu ini adalah keputusan yang efektif, lakukanlah. Tapi jauhkanlah dia untuk sementara ini selama 24 tahun dari jangkauan para Magus. Jangan sampai keluarga Tohsaka dan Makiri mendengar hal ini."
Jubstacheit mengangguk patuh dengan tenang. "Sosok pahlawan yang akan kita panggil akan mengajari Leylia bagaimana caranya bertahan hidup dan mempelajari nilai-nilai manusia."
"Kemana kau akan membawanya?"
"Fujiyama. Letak yang tidak terlalu jauh maupun dekat dengan Fuyuki bukan? Aku akan meletakkannya di hutan."
Ratu Justeaze kemudian beralih menatap Leylia. "Leylia, dengarkan aku. Untuk sementara ini... Meski membutuhkan waktu yang cukup lama, kami ingin kau menjauh dari kehidupan Einzbern agar keluarga Magus lain tidak berusaha membunuhmu. Apa kau akan baik-baik saja, anakku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Worlds In 1 Dimension (Yakusoku no Neverland Fanfic)
FanfictionKita ambil pemeran kali ini adalah Okita Souji. Seorang samurai yang akan menjadi peran utama dalam cerita kali ini. Berkisah tentang penyelamatan anak-anak Grace Field yang semakin terdesak dalam misi melarikan diri mereka. Akankah Okita Souji mamp...