Part 7

363 41 0
                                    


Peter Ratri terkejut melihat Souji begitu cepat melepaskan tali pada semua anak. Ia kemudian menggeram kesal.

Souji kebingungan melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh pria itu. "Oh, wajahmu terlihat tidak senang. Yah, begini ya... Melepaskan tali mereka semua merupaka pekerjaan mudah bagi seorang sepertiku."

Peter Ratri menghela napasnya dengan kasar. Ia lalu mulai memberikan perintah pada iblis-iblis bertubuh besar itu. "HABISI DIA! JANGAN BERIKAN AMPUNAN BAGI ANAK INI..."

Souji tersenyum melihatnya. "Ini akan menyenangkan!" Ujarnya. Kekuatan matanya sudah aktif. Ia bisa melihat benang merah yang ada di tiap targetnya. Mudah!

Souji melesat cepat menghindari serangan pertama begitupun dengan serangan selanjutnya. Iblis-iblis ini memang bertubuh besar dan menyeramkan tapi gerakan mereka lebih lamban dibandingkan dengan iblis yang pernah ia lawan dulu. Ia mengambil kesempatan dimana mereka mulai lengah dan tak lama, kesempatan itupun tiba. Souji mengayunkan Katana-nya dalam sekali tebas dan berhasil memotong tubuh iblis barisan terdepan yang berjumlah tiga iblis.

Tak akan ada kesempatan beregenerasi karena Souji memotong inti mereka yang membuat tubuh mereka terbelah dengan sendirinya. Souji kemudian melancarkan serangan keduanya dengan gaya teknik keenam yaitu pusaran air berputar. Gerakan memutar yang lebih tajam dibandingkan dengan gerakan teknik ketiga sebelumnya.

Tentu saja Souji hanya mampu menggunakan gerakannya, bukan pernapasannya karena ia tidak mampu menguasainya. Bagi Magus, menarik napas kuat dan menghasilkan tenaga dalam yang kuat akan sangat menguras tenaga mereka dan Mana otomatis akan ikut terkuras juga. Maka dari itu, setidaknya Souji mampu menghapal gerakan-gerakan yang dihasilkan dari beberapa tingkatan teknik pernapasan itu. Ia bahkan bisa mengggunakan gerakan dari teknik pernapasan petir yang ia dapat dari Zenitsu. Yaitu gerakan dimana mengharuskan penggunanya bergerak secepat halilintar dan lawan akan mengalami syok berat akibat serangan secepat kilat itu.

Tapi, dalam keadaan Souji seperti ini, melakukan gerakan secepat kilat itu akan mustahil kecuali ia memang bisa menggunakan teknik pernapasannya. Itu akan mudah dan berbeda cerita nantinya.

Lagi-lagi, iblis barisan selanjutnya berhasil ditumbangkan oleh Souji. Melihat hal itu, para iblis semakin brutal melakukan serangan bahkan sampai keluar ruangan yang tak lain dan tak bukan adalah gerbang utama dimana terletak jembatan yang menghubungkan hutan dengan wilayah panti yang terpisah oleh tebing curam.

Souji menaiki undakan tepian jembatan dan melakukan serangan dari atas sana. Tidak ada tanda-tanda ia kewalahan. Malah, Souji juga ikutan semakin buas dan gerakannya semakin gesit dan lincah.

Satu persatu iblis yang mengamuk itu berjatuhan akibat serangan Souji. Souji masih terus melakukan gerakannya hingga ia menampakkan senyum liciknya. Disadarinya ada gerakan yang mengandumg celah, Souji nekad terjun dari jembatan dan mengacungkan pedangnya pada para iblis yang menyaksikannya.

"BODOH!!" Seru Ray, Emma, dan Norman. Mereka terkejut melihat kenekatan dari Souji tanpa tahu apa yang gadis itu rencanakan. Semua yang mereka saksikan masih belum dapat mereka percayai bahwa Souji mampu melakukan semuanya dengan mudah dan mulus.

Para iblis melongo melihat kebawah guna memastikan bahwa Souji memang terjun kebawah.

"Terpancing kalian..." Gumam gadis itu. Ia lalu mengangkat Katana-nya.

"Wahai angin, berhembuslah bagaikan petir di siang hari..."

Dan untuk sepersekian detik berikutnya, pemandangan yang di dapati oleh mereka adalah beberapa kepala iblis yang melongo kebawah tadi sudah terlepas dari leher mereka dan menyemburkan darah segar darisana.

2 Worlds In 1 Dimension (Yakusoku no Neverland Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang