Celebration

946 153 3
                                    

Irene masih merasa terpuruk dengan kenyataan pahit yang dimilikinya memutuskan untuk pergi berjalan keluar dari kerajaan Arandelle untuk menenangkan pikiran. Raja dan Ratu merasa khawatir tapi takut mengecewakan putri semata wayangnya lagi, akhirnya dengan berat hati memberikan izin dengan syarat tidak boleh terlalu lama berada di luar kerajaan Arandelle. Ini adalah pertama kalinya ia diizinkan untuk berjalan seorang diri tanpa adanya pengawal dari kerajaan. Ia berkuda seorang diri menyisiri hutan hingga ia pun tiba di tepi sungai kota Daegu foncé. Didalam perjalanan, tanpa sengaja ia melihat seorang anak perempuan sedang duduk termenung di tepi dermaga, membuat ia turun dari kuda yang ditungganginya dan mengikatkan kuda tersebut pada sebuah pohon. Irene berjalan perlahan mengawasi anak tersebut. Pertama kali bertemu dengan seorang "manusia" Irene sedikit terkejut mengetahui fakta bahwa "manusia" yang sering di ceritakan ibunya, ternyata bentuk dan rupanya sama saja dengan dirinya. Melihat kemurungan anak itu, Irene ingin mencoba menghiburnya. Ia membuka sebelah kaus tangannya dan segera meniup tangannya hingga mengantarkan butiran salju kepada anak perempuan tadi. Tak berselang lama ia menyadari kehadiran Irene akibat salju kiriman yang dibuatnya. Dari seberang sungai quelques, Irene membuat beberapa bola salju yang menyerupai berbagai bentuk binatang, berhasil membuat anak yang murung tadi kembali tersenyum.

Dari kejauhan ia melihat kehadiran sosok pria yang berjalan dengan kantong belanjaan di kedua tangannya, membuat Irene segera berlari dan bersembunyi dibalik pepohonan. Irene memperhatikan apa yang dilakukan pria ini dengan anak kecil yang sedang bermain dengannya. Ia semakin tercengang melihat sosok "manusia" seusianya, terlebih ia adalah seorang pria dewasa yang sangat tampan. Irene melihat Taehyung. Ia memperhatikan setiap gerak gerik Taehyung dari ujung kaki hingga ujung kepala sampai kejadian nahas itu menimpa mereka. Irene melihat anak perempuan tadi tergelincir, dengan reflek ia segera berlari menuju tepi sungai untuk membekukan sebagian air sungai agar anak itu tidak jatuh ke dalam sungai yang airnya sedingin es itu. Ia berhasil membantu anak tadi hingga beberapa saat kemudian menyadari bahwa laki-laki tampan yang sedari tadi ia perhatikan kini berdiri mematung, menatapnya dengan wajah tercengang.

Irene yang masih berdiri dengan nafasnya yang ter-engah, segera masuk ke dalam hutan meninggalkan Taehyung dan anak perempuan tadi, berlari secepat mungkin mengambil sebelah kaus tangannya yang terlepas dan membuka ikatan kuda miliknya kembali ke dalam kota Daegu foncé .

"Apa yang telah kulakukan? Bagaimana jika ia melihat kemampuanku?" Irene terus memacu kuda dan mengutuk dirinya. Irene hanya bisa menggunakan kekuatan sihirnya dengan tangan telanjang. Akibat kutukannya, Irene tidak bisa bersentuhan langsung dengan manusia maupun makhluk magis lainnya karena itu akan membahayakan nyawa orang yang disentuhnya sehingga mengharuskan ia menggunakan pakaian dan sarung tangan khusus yang terbuat dari benang pohon lore yang hanya tumbuh di kebun khusus milik kerajaan Arandelle.

Taehyung berjalan perlahan, masih tidak percaya dengan kejadian yang dialaminya. Mengantarkan anak perempuan itu ke pemukiman rumahnya yang tidak jauh dari sungai quelques "Adik kecil, jangan bermain disana lagi ya. Berbahaya untukmu." Taehyung memperingatkan, ia hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Taehyung.


--------------------


"Hei.. Apa yang kau pikirkan, Nak?" Tuan Kim menyentuh pundak Taehyung, aneh melihat kelakuan anaknya yang sedari tadi hanya menatap, tidak menyentuh makanannya. Setelah kejadian di dermaga Taehyung terus memikirkan gadis aneh yang hidup di seberang sungai quelques.

"Aku ---- bukan apa-apa." Taehyung ragu tapi masih penasaran "Apa ayah masih ingat? Dulu sewaktu aku dan Hyung masih kecil ayah pernah menceritakan kisah menyeramkan tentang kota sebelah. Daegu foncé. Mungkinkah... sebenarnya itu kisah nyata?" Taehyung menelan ludah, memberanikan diri bertanya kepada ayahnya.

The Coldest OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang