One Last Time

688 117 27
                                    

Jisoo masih berdiri ditempatnya sambil memperhatikan Irene dan Taehyung yang bergandengan tampak bahagia. Amarahnya kembali membuncah mengingat bagaimana setiap hari ia pergi ke toko tempat Taehyung bekerja dan mengecek kediamannya, berharap suatu saat akan menemukannya tetapi sekarang tepat didepan matanya, lelaki yang meninggalkannya pada hari pernikahan malah muncul dan bermesraan dengan wanita lain.

Tidak tahan melihat pemandangan yang ada didepannya, Jisoo segera melangkahkan kakinya dan menyebrang jalan untuk mendekati mereka.

"Tuan Putri belum mati juga, huh?" sarkas Jisoo berhasil menarik perhatian. Sontak keempatnya menoleh ke belakang dan menemukan Jisoo tengah berdiri dengan tatapan angkuhnya.

Ketika mendengar Tuan Putri kerajaannya di lecehkan, Suga segera menariknya dan membawanya kedalam sebuah gang yang cukup sepi. Untungnya Jisoo hanya sendirian dan keadaan yang masih pagi sehingga tidak terlalu ramai disana.

"Beraninya kau..." teriak Jisoo dan segera memegang tangannya yang sakit akibat ulah Suga.

"Jaga ucapan anda." tegasnya lagi.

"Apa kau menangkap ayahku?" tanya Taehyung emosi.

"Kau kabur di hari pernikahan dan mengingkari janjimu sendiri. Kau sudah mempermalukanku, Kim Taehyung." ucapnya kesal. "Keluargaku tidak pernah semarah ini. Mereka mengatakan bahwa kau meninggal akibat serangan jantung hingga kita gagal melangsungkan pernikahan."

"Bisa-bisanya seorang Tuan Putri ditinggal dihari pernikahannya." Jisoo kemudian tertawa setelahnya. "Demi menjaga aib memalukan ini, orang-orang yang mengetahui tentang kepergianmu dipaksa tutup mulut atau mereka beserta keturunannya akan dibunuh ditempat. Dan sekarang.. beraninya kau membawanya kemari dan bermesraan didepanku?"

"Ini pengkhiatan terang-terangan. Bisa bayangkan hukuman apa yang akan kau terima?" teriak Jisoo tak tahan menahan emosinya. 

Mereka hanya berdiam selagi Jisoo meluapkan emosinya.

"Tuan Putri, aku minta maaf.. sungguh.." ucap Irene merasa bersalah.

"Diam kau sialan. Jika kau mati semua ini tidak akan terjadi. Kenapa harus Taehyung? Kau selalu merebutnya dariku." ucapnya berusaha menarik tudung kepala Irene dan segera saja dihalau oleh Suga dan Wendy.

"Jisoo, hentikan! Aku tidak pernah mencintaimu, bukankah aku sudah mengatakannya? Berhenti memaksakan kehendakmu. Maaf.. ini semua terjadi karena keegoisanku." ucap Taehyung lagi. Seketika kakinya melemah dan mereka merasa terkejut ketika Taehyung duduk bersujud didepan Jisoo.

"Kau berhak membenciku. Aku minta maaf karena sudah membuatmu dan keluarga kerajaan harus melewati semua ini. Apa kau menahan ayahku? Tolong.. izinkan aku menemuinya."

"Berdiri Kim Taehyung." titah Jisoo padanya.

"Tidak. Aku tidak akan berdiri sebelum kau menjawab pertanyaanku."

"Ayahmu menyerahkan dirinya sendiri." 

Taehyung merasa pusing. Tidak mungkin batinnya. 

"Tuan Putri, tolong katakan kalau ayahku masih hidup?" 




Hening.






Jisoo berdiam tidak menjawab pertanyaan Taehyung.




"Inilah akibat yang akan kalian terima jika berurusan dengan anggota kerajaan." jelasnya lagi.

Kepalanya semakin pusing dan seketika dunianya seakan runtuh. Belum lama setelah kematian Seokjin, tidak mungkin sang ayah juga pergi meninggalkannya. 

Sebelum Tuan Kim di adili, Jisoo pergi menemuinya. Ia bermaksud untuk menanyakan keberadaan Taehyung tetapi ayahnya memilih bungkam hingga membuat Jisoo tersulut emosi dan mengatakan bagaimana Seokjin mati membeku akibat ulah Tuan Putri Irene dan kutukannya.

The Coldest OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang