"Biarkan saja orang berkata apa, yang penting happy, uuu yeay."
~ Angkasa Raditya Putra ~
________________________Setelah pamit kepada ayah dan ibu, aku melanjutkan petualangan ku untuk menuntut ilmu sampai ke negeri Cina, eehh canda doang.
Jangan sampai deh ke Cina beneran, bukannya dapat ilmu malah dapat si Virus Corona, yang bikin buming cetar membahana kek jambulnya mbak Syarini yang sesuatu itu.
Karena rumah ku dekat dengan sekolah jadi aku memutuskan untuk berjalan kaki menuju sekolah, walaupun ada angkutan umum, aku tak mau berdesak-desakan dengan emak-emak yang mau pergi ke pasar.
Aku dengan riang dengan langkah yang santai sambil geleng-geleng kepala dan lompat-lompat gak jelas mendengarkan lagu bertema hip-hop yang ada hp ku melangkah maju menuju sekolah, gak peduli dengan orang sekitar yang menatap ku aneh.
Aku tak begitu peduli pendapat orang lain terhadap diri ku, bagiku
"Biarkan saja orang berkata apa, yang penting happy, uuu yeay."
Saat Sampai di persimpangan sekolah aku mendengar nama ku di panggil tapi panggilannya yang khas itu yang membuatku merinding seketika.
"Ang-ka-aa-aa-ss-aaa~~" panggilnya.
Kayak kenal kata ku dalam hati, tapi siapa ya ?
Kemudian nama ku di panggil lagi dengan panggilannya yang bikin cewek-cewek berteriak histeris menghujat diri ku
"Angkasa, tungguin aku baby !"
Seketika aku menengok ke belakang ku seorang cowok tampan, yang ku kenal berlari ke arah ku dengan gaya alaynya.
Naluriku sebagai cowok gantle gak pake men ala iklan rexona mengatakan kalau ketemu dia di jalan, ya hanya di jalan, merupakan keadaan gawat darurat karena setiap jalan yang ku lalui kalau jalan bareng dia, cewek-cewek akan menatap ku sengit bagikan leser yang siap memembak sasarannya dengan niat membunuh, ngeri woy.
"Oh My God !!!"
Teriak ku setengah histeris setengah menjerit, ada apa ini pagi pagi udah apes gini ketemu ama si "coker alay" (cowok keren alay) kataku dengan memasang kuda-kuda ambil langkah seribu dan cus ngebirit lari kayak di kejar setan.
"Eeh kok malah lari kamu baby, tungguin aku nya, dong !" Katanya lagi sambil mempercepat laju larinya.
"Kagak mau, aku gak mau kita disangka gay, plus di labrak sama fans-fans fanatik mu itu."
"Kamu mau kita disangka gay, aku sih ogah" maki ku setengah berteriak kepadanya.
Sesampainya di gerbang sekolah, aku berhenti sebentar, lelah lari dari kenyataan lebih baik di hadapi, sambil mengatur nafas ku yang kagak beraturan alias berantakan.
Dan dia pun sampai di tempat aku berhenti dengan tampang alaynya, kemudia menjitak kepalaku dengan keras, walau pun dia alay tetap aja dia masih tergolong cowok.
"Adow, kepalaku !!!" pekik ku.
"Angkasa kok gitu amat sih, teman sendiri di tinggalin, malah ngebirit lari kek di kejar setan gitu ??"
"Emangnya aku penampakkan, akukan bukan setan, diriku ini cowok super tampan, baik hati, suka menolong orang dan kagak sombong" cerocosnya.
Nah ini nih yang gak aku suka dari sahabat ku yang satu ini, tingkat percaya dirinya sudah level dewa, namanya Normal Kamaru eeps jangan asal tebak dulu dia ini Normal pakai "L" bukan Norman yang pake "N" beda satu huruf aja beda orangnya.
Garis bawahi juga dia bukan Norman Kamaru yang terkenal lewat lagu India Chaiya Chaiya, dia ini Normal si cowok super tampan seantero sekolah sekaligus biang kerok kesialan yang sering menimpaku.
Hobinya bikin rusuh seisi sekolah, karena setiap dia lewat cewek-cewek pada teriak histeris hanya dengan mendengar suaranya, di tambah lagi dia suka banget ngikutin diriku kayak prangko yang gak bisa di lepas dari suratnya, dimana ada aku di situ pasti ada dia, kelakuannya di luar batas normal ada aja yang bikin elus-elus dada.
"Lagian kamu juga sih, yang salah" jawabku sambil masang muka yang sengaja dibikin sangar kek harimau mau menerkam mangsanya.
"Satu lagi apa-apaan panggilan mu itu pakai baby-baby segala, aku masih lurus tauk, gak kagak akan pernah belok apalagi bengkok !!!"
"Aku ini cowok tauk, cowok tulen belum tukar gender jadi cewek" sewot ku ke dia.
"Theheheh, gitu amat sa, aku kan bercanda doang, gak ada maksud lain lho"
"Ayo lah sa, jangan marah gitu dong, aku kan cuma bercanda" bujuknya.
Aku mengabaikannya dan memasang wajah datar berjalan memasuki gerbang sekolah ku, bayang kan aja ini sudah ke "sembilan ratus sembilan puluh sembilan" kalinya dia mengerjaiku seperti itu, siapa yang gak kesal.
"Maaf ya sa, kalau candaan aku kelewatan, aku janji deh gak bakalan ngulagin lagi" bujuknya lagi.
Aku tetap mengabaikan dia yang terus mengekori ku kemana pun aku pergi, bagaikan anak ayam yang mengekori induknya.
"Hmmm kalau begitu, aku beliin novel, yang genrenya kesukaan kamu, gimana mau gak ??" Rayunya memasang wajah memelas yang seakan minta di tabok.
Mendengar itu aku berhenti dan berbalik badan kemudian mengulurkan tangan ku kepadanya dan berkata dengan wajah tampa dosa.
"Deal".
"Huh, angkasa tetap lah angkasa si maniak novel" katanya.
"Kalau ada yang mau beliin, kenapa tidak, rejeki kagak boleh di tolak, udah lah, ayo lanjut jalan ke kelas." Kata ku sambil merangkul bahunya.
Setelah itu aku dan dia lanjut berjalan menuju kelas.
________------------😜-----------________
Yey daku kembali lagi yuhuuu
Karena daku baru dikasih komen sama kakak ku cayang yang mirip banget kelakuannya sama aku tapi sayang beda ibu beda ayah wkwk Rhanesya_grapes dan para adik-adik aku juga wkwkwAku mendapatkan semangat dan asupan untuk menulis lanjutan nih cerita...walau agak berantakan, amburadul, garing kagak pake krenyes, gaje pula wkwkw
Dan updatenya suka-suka aku ya ....ghehehe maklum bentar lagi dah mau mulai kuliah lagi ....😗😗
Arigatou buat semua yang udah baca dan kasih vote ...😋😋
Up 13 Februari 2020
Selamat membaca...

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA (HIATUS)
Short StoryMenceritakan lika liku kehidupan cowok yang bernama Angkasa Raditya Putra seorang cowok yang humoris, nyeleneh abis penuh dengan misteri dan tanda tanya, mencari kebenaran untuk apa ia di lahirkan. _________________________________________ Nama ku...