Bagian 7

24 7 37
                                    

Aku sampai di rumah setelah ngebirit lari karena takut Kotori marah, setelah itu aku membuka pintu pagar rumah dan melihat ayah dan ibu mondar mandir di depan pintu kek setrikaan.

"Ayah...ibu" panggilku, ayah dan ibuku menoleh segera setelah itu terjadi adegan seperti di dalam film-film India, dimana aku berlari hendak memeluk ayah dan ibu, sedangkan ayah dan ibuku merentangkan tangannya.

"Ayaaahhhhh...ibuuuuuu" kataku sambil berlari kepada mereka.

"Angsaaaaaaaaa," teriak ayah dan ibu bersamaan sambil berlari ke arah ku juga.

Belum sampai aku kedalam pelukan ayah dan ibuku, baru di setengah jalan, tetangga di samping rumah ku berteriak kepada kami.

"BERISIK WOY!!! KALIAN SEKELUARGA DRAMA AMAT, KORBAN FILM PASTI," kata si tetangga berteriak ngegas.

"Yey...Biarin lagi pula ini KELUARGAKU bukan KELUARGAMU suka-suka kami mau ngapain, mau bucin kek, kena korban film kek, tak ada hubungannya sama tetangga" balas ibu ku sewot memoyongkan bibirnya.

"HUSSS... TETANGGA DIAM AJA YE, NANTI SAYA BACOK, MATI LHO!!!" kata ayahku ngegas tak lupa dengan senyum devil nya.

Si tetangga yang protes diam tak berkutik mendengar ucapan ayah dan ibuku, kemudian berbalik masuk ke rumahnya dengan wajah seperti abis kena teror.

"Rasain siapa suruh protes!" kata ku dalam hati, setelah itu kami melanjutkan adegan lebay antara ayah, ibu dan anak yang sempat tertunda tadi gegara tetangga.

"Ayahhh ... ibuuuuuu," teriak ku setengah berlari.

"Angsaaaaaa," balas ibu dan ayahku, kemudian kami berpelukan ala teletabis.

Setelah kami berpelukan, ibu dan ayah melihatku dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, seperti memeriksa ku.

"Kamu siapa? Kamu bukan Angsa!" kata ibuku dengan wajah tanpa dosanya.

"......"

Otak ku loading bentar.

"Eehh ... Aku siapa?" Aku balik tanya sambil menunjuk diriku.

Kemudian aku menatap ayah dan bertanya "yah, aku siapa?"

".........."

Ayah juga loading bentar, kemudian ayah menjawab "Kamu ya anak ayah lah, jagoannya ayah," jawab ayah menepuk dada ku.

Aku terhura sekali kemudian merangkul dan memeluk ayahku itu dengan erat dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Oke-oke udah cukup dramanya," kata ibuku menghancurkan suasana yang  penuh haru antara ayah dan anak laki-lakinya.

"Angsa, kenapa kamu pulangnya malam?," tanya ibuku dengan wajah yang datar hanya mengangkat bibirnya sedikit kemudian tersenyum tipis, aku yang melihat senyum ibu seperti itu bergidik ngeri.

"Ehehe ... Aku abis nyari Sadako-Chan bu," jawabku polos.

"Gimana hasilnya ketemukah, sama Sadoko-Channya?," tanya ayah penuh minat.

"Kagak, aku tak ketemu pun sama Sadako-Chan," jawab ku sambil menggelengkan kelapa eehh kepala.

"Ya sudah, sekarang kamu masuk gih, trus mandi dan makan, ibu udah buatin sarapan kesukaan kamu" kata ibuku mengelus- elus rambutku.

Aku mengangguk patuh kemudian masuk kerumah langsung menuju kamarku setelah itu mandi. Selesai mandi aku makan malam di temani dengan sambal kesukaan ku ayam goreng.

Setelah kenyang aku pergi ke kamar, untuk mengistirahatkan jiwa dan ragaku yang lelah  akan percarian Sadako-Chan tadi sore.

Entah kenapa aku merasa udara di kamarku agak berbeda dari biasanya, agak dingin-dingin gimana gitu ya~

"Ahh ... Mungkin AC-nya terlalu dingin" pikirku dalam hati, kemudian aku teringat tidak memiliki AC dikamar.

Tiba-tiba lampu kamarku, ngedip-ngedip gak karuan, entah siapa yang sedang di kedip oleh si lampu, bentar-bentar redup bentar-bentar terang terus hawa di kamarku semakin dingin hingga seluruh tubuhku sedikit mengigil.

Tiba-tiba aku dengan suara langkah kaki mendekat dan merasakan seseorang menepuk bahuku dari belakang.

1 detik ... Masih positif thingking (santai)

Pengen nengok tapi takut.

2 detik ... Tetap tenang (rileks)

Mulai menoleh.

3 detik "...."

Lampu di kamar mati.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" aku teriak dengan kekuatan penuh, yang dapat membuat rumahku bergoyang-goyang heboh kayak goyangannya mbak DP (Dewi Persik), sangking hebohnya tetangga pada keluar dari rumahnya dengan keadaan yang bermacam-macam.

Ada yang sedang enak-enak tidur tiba-tiba mendengar teriakanku terkejut, kemudian ngegas lari keluar rumah hanya mengunakan boxser yang bergambar hello kitty, sambil masang tampang bingung "Ada apa?," tanyanya sambil garuk-garuk kepala.

Ada juga yang lagi boker di wc, mendengar teriakan ku gak sengaja keceplung ke bak mandi, kemudian keluar dengan baju basah dan berteriak "Oii ... Oii siapa sih yang teriak-teriak? Udah malam juga!?" sewotnya.

Terus ada juga yang lagi makan buah nangka, keselek gak sengaja nelan biji buah nangka gegara mendengar  teriakan ku, kemudian keluar protes dengan suara yang gak jelas "weekkk eekk siapekkkk yang teriaaaakkk!?" katanya yang sedikit lagi bakalan sekarat.

Selanjutnya ada tetanggaku yang pulang kerjanya malam, pulang dengan mengendari motor, nyungsep ke got gegara terkejut  mendengar teriakanku "Ampun Gusti, itu yang teriak tadi kuntilanak ya?" tanyanya kebingungan.

Aku berhenti teriak setelah ibu yang memegang bahuku berkata.

"Angsaaa ... Ini ibu ngapain teriak begitu? Kamu kira ibu ini apa hah!?" Kata ibu dengan suara garangnya.

"Ehh ibu???, hehe ... heheh" aku tertawa cengengesan.

Ibu "......."

"Ya, maaf Bu tadi aku takut sekaligus terkejut! Ibu sih, tiba-tiba datang trus ngangetin siapa sih yang gak takut?!" kataku sewot.

"Ibukan, mau cek keadaan kamu dan mau bilang malam ini ada pemadaman lampu supaya kamu gak kaget pas lampunya mati" jelas ibuku sambil menyalakan lampu cadangan.

"......" Nyimak mode on.

"Trus ibu liat kamu lagi duduk diatas kasur dan menepuk bahu kamu buat tanya itu hidung sama jidat mu kenapa merah?" Jelasnya lagi.

"......."

"Ehh, gak ibu kira kamu biasa aja, ternyata malah teriak gak jelas begitu" jelas ibuku sekali lagi.

"....." Nyimak mode off.

"Keadaanku baik-baik aja kok ibu, jidat dan hidung aku cuma kepentok dan kepukul dikit" jawabku menenangkan ibu.

"Kalau kamu baik-baik aja, tidurlah lagi besok kamu kan sekolah" kata ibu mengelus rambutku.

"Siap!! Bosque laksanakan" jawabku ke ibu.

___________________________________

Oke-oke yang pertama jangan hujat aku gegara minggu kemaren gak update.

Daku minta maaf ya 😫😫

Daku Minggu kemaren banyak tugas yang deadline jadi kagak sempat nulis, berhubung sekarang kuliah daring jadi banyak tugasnya.

Up 29 Maret 2020

Tetap stay di rumah ya teman-temanku...

Dan selamat membaca, semoga terhibur dan suka ya ...

Maaff ceritanya makin ke sini makin garing aja ya...

Arigatou Gozaimasu Minna
Aishiteru no....

Minggu depan aku gak tau bisa update atau enggak yang penting tunggu aja kabar dari angkasa ....
Bye-bye

ANGKASA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang