1

98 1 0
                                    

FLASHBACK

"Aku akan segera memulainya sekarang"
Ucapku, dibalas dengan anggukan dari para pendampingku.

"Messe" ( Pisau bedah )
Setelah mendapatkan pisaunya, aku segera membedah bagian tubuhnya.

"Bovie"
Perintahku, agar alatnya diberikan padaku.

"Messe"
Kembali lagi pada pisau.

Namun..
Seketika banyak darah yang mengalir dari tubuh pasien yang ada dihadapanku sekarang.

"SUCTION" ( Alat penghisap darah )
Pintaku panik

"Retractor"
Pintaku kembali.
Namun darah dari tubuh pasien ini tidak berhenti.

"DR.TAMI FOKUS"
Teriak Dr.Yoongi sumbae, yang saat ini ikut mendampingku.

"N,neee sumbae"
Ucapku.

"Apa pasien baik baik saja Dr.Jimin sumbae?"
Tanyaku

"Detak jantungnya semakin cepat, tapi dia masih baik baik saja" Ucapnya.

Akupun kembali tenang, dan melanjutkan oprasi dengan meminta pisau bedah lagi.
Namun ternyata titik tujuanku salah, hingga aku menusuk bagian tubuh yang fatal.
Darah mengalir begitu banyak.

"Aku tidak bisa melihat dari mana datangnya darah Dr.Yoongi sumbae" Ucapku panik pada sumbae yang saat ini masih setia mendampingiku.

"Dr.Tami, kini vitalnya tidak bagus. BP 70/30 dan menurun dengan cepat"
Ucap Dr.Jimin Sumbae

Benar..
Aku tidak menjawab apapun, aku terlalu panik sehingga terus berusaha menahan darahnya agar tidak keluar lagi.

Jahit? Iya aku sedang menjahit bagian yang menurutku asal mulanya darah itu keluar.

Tapi lagi lagi salah !
Aku bukan menjahit untuk memberhentikan aliran darah itu, tapi aku malah menambah aliran darah lainnya.

"Dokter, aku tidak bisa melihat bagian tubuhnya dengan benar" Ucapku pada Dr.Yoongi sumbae

"Sepertinya koagulasi intravaskularnya sudah menyebar. Ini akan memburuk jika kau terus merancau"
Ucap Dr.Yoongi sumbae, sambil memasukan beberapa tisu kedalam tubuh pasien agar pendarahannya berhenti

"Pepatan kedokteran adalah tingkat kesuksesan 30% ? Hah Bulshit"
"Setelah membedah pasien ini aku merasa kesuksesan kurang dari 5%"
"Aku sudah melakukan yang terbaik. Tapi....

"Aku gagal"

Ucapku ketika mendengar suara dengan nada panjang dari mesin EKG.

"SIAPKAN Deffibrilator!" Teriakku

Akupun langsung menaiki kasur oprasi, dan menekan bagian dada pasien berkali kali. Berharap agar denyut nadinya kembali.

"200 Joules"
Ucapku, segera mengarahkan mesin ini pada dada pasien dan..

"Shott" Ucapku

Kembali menaiki kasur dan menekan nekan bagian dadanya lagi.

"200 Joules lagi"
Kembali mengarahkan mesin itu lagi, dan..

- DOCTOR KIM -Where stories live. Discover now