12

36 1 1
                                    

"TAMI !"
Teriak Soyeon sambil melambaikan tangannya

"Ohhai~ apa aku terlambat?"
Tanya Tami lalu duduk dihadapan Soyeon

"Ofcourse~ kau selalu saja terlambat"
"Geunde, kali ini aku maafkan karna kau yang setia mendatangi dosen tanpa wujudnya seharian tadi"
Ledek Soyeon

"Wahh, juggo sip-eun geos gat-a"
(Sepertinya kau ingin mati)
Kesal Tami

"Haha~ arraso arraso miane"
Jawab Soyeon dengan sediki tawa

"Cogiyo~"
Panggil Tami dengan tangan yang mengangkat
"Soju hana juseyo"
(Minta 1 soju)
Lanjut Tami

"Nee cakamanyo~"
Jawab pelayan

Hari ini, sungguh hari yang sangat panjang yang Tami rasakan.
Hingga tak sadar kini dimeja tepat dihadapan Tami dan Soyeon sudah ada 8 botol soju terjajar.

Mereka mabuk? Tentu saja tidak.
Melainkan hanya Tami, sedangkan Soyeon bingung bagaimana cara memberhentikannya.

"Tami Geumanhae eoh"
Ucap Seoyeon khawatir

"Gwencanaaa~ aku tidak mabuk ko. Hanya Jogeum ( Sedikit )"
Jawab Tami dengan nada yang berayun ayun tak jelas

"Kau mabuk~ berhenti eoh"
Pinta Soyeon

"Aish~ arrasooooo"
Ucap Tami setelah meneguk 1 gelas terakhir dari botol ke 8nya

"Soyeon~"
Ucap Panggil Tami

"Wae? Kau pusing? Sudahku bilang kau mabuk"
Jawab Soyeon sambil memijat kepala Tami

"Mengapa harus terjadi padaku?"
Tanya Tami

SKIP

Kringgg~ Kringgg~

"Aish~ siapa yang bermain sepedah dikamarku?"
Ucap Tami sambil mengambil bantalnya diarahkan pada kepalanya

Kringgg~ Kringgg~

"Aishh~"
Kesal Tami, sambil mengangkat kepalanya sedikit menelisik sekitar kamarnya.
Namun tak menemukan seseorang yang memainkan sepeda.

"Eoh~ sepedah aniya?"
Ucap Tami bingung dengan dirinya sendiri

Seketika pandangan Tami beralih pada Handphonenya yang terus berbunyi.
Hingga iya sadar itu bukanlah klakson sepedah, melainkan alarm yang setia membangunkannya.

Sesegera mungkin Tami meraih handphonenya dan mematikan alarmnya.
Dan disitulah Tami mulai sadar bahwa dia berada bukan dikamar apartemen milik Seokjin, melainkan di kamar dormnya

Tami menyalakan layar handphonenya. Berniat menghubungi Soyeon.
Belum sempat menghubungi Soyeon, mata Tami terbelalak kaget melihat notifikasi dan pesan masuk yang tak lain dari Seokjin.

Seokjin✨
Tami kau dimana?
Tak akan pulang?
Tami
Tami
Kau marah?
Jawab telfonku !
Tami.
Jangan membuatku merasa tak enak
Tami

DLL ~

"Mwoya?~"
Ucap Tami bingung sambil mengerutkan dahinya

- DOCTOR KIM -Where stories live. Discover now