5. Chaeyoung Membenci dirinya

4.2K 387 9
                                    

Lalisa melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas. Sesampainya di dalam kelas yang masih sepi itu, lalisa duduk dengan tenang. Netra nya tak henti hentinya menatap ke arah pintu,nampaknya ia tengah menunggu ketiga temannya yang tak kunjung tiba.

Senyum mengembang tercipta dari bibir ranum lalisa,ia tersenyum ke arah pintu kelas yang saat ini sudah menampakan ketiga temannya yang sedari tadi ia tunggu tunggu itu. Terlihat jika Chaeyoung berjalan lebih dulu dari Jisoo dan Jennie. Dan ketika Chaeyoung sampai di hadapan Lalisa.

Plak

"Caeng!!!" Teriak Jennie dan Jisoo bersamaan dibarengi dengan berlari kearah lalisa dan Chaeyoung.

Lalisa mendongakkan kepalanya. Apa ini?tamparan?dari sahabatnya? Apa maksud dari tamparan yang Chaeyoung berikan padanya?

"Caeng..." Ucap lalisa sambil memegangi pipi kanannya yang di tampar oleh Chaeyoung.

"Udah cukup Lo bersandiwara di depan gue!Lo itu penghianat!Lo itu gak pantes jadi sahabat bahkan jadi temen gue pun gak pantes!" Ucap Chaeyoung dengan emosi yang menggebu gebu.

"Caeng...tenangin diri Lo." Ucap Jisoo.

"Tenangin?Lo bisa ralat omongan Lo barusan gak?apa Lo juga gak mikir gimana perasaan gue yang dikhianati sama sahabat gue sendiri?" Ucap Chaeyoung menatap Jisoo Lekat. Lalu tatapannya ia alihkan kembali pada lalisa yang saat ini menatap dirinya dengan shock.

"Caeng....ada apa?"tanya Lalisa. Chaeyoung tersenyum miring mendengar pertanyaan yang menurutnya bodoh itu.

"Ada apa?punya otak itu di pake! Lo gak mikir gimana perasaan gue sekarang?setelah gue tau cowok gue ternyata pernah ciuman sama cewek lain?" Tanya Chaeyoung.

"Caeng,gue bisa jelasin,semua itu gak seperti yang Lo pikirin kok." Ucap lalisa. Gadis itu akhirnya tau apa maksud dari perkataan Chaeyoung barusan.

"Telat!kejadiannya udah satu Minggu yang lalu,dan Lo baru mau jelasin semuanya sekarang? Cih,gak tau malu banget sih jadi cewek!" Ucap Chaeyoung.

Hati Lalisa terluka mendengar tutur kata dari sahabatnya itu. Maksud Chaeyoung dirinya murahan kah?

"Caeng gue berani sumpah,semua itu cuma kesalah pahaman, gue bisa jelasin semuanya sekarang juga." Ucap lalisa. Terlihat dari raut wajah lalisa jika dirinya benar benar tak ingin kehilangan sahabatnya,cukup kehilangan Jungkook saja,yang lain jangan.

"Percuma,mau Lo bersumpah atau jelasin semuanya juga,gue gak akan pernah percaya sama Lo!Karen Lo itu penghianat!gak bisa di percaya!dan munafik!" Ucap Chaeyoung.

"Oh ya satu lagi, gue benci sama Lo!" Tunjuk Chaeyoung tepat di depan wajah lalisa. Lalu Chaeyoung keluar dari kelas.

Lalisa gadis itu mematung. Chaeyoung membenci dirinya? Lalu bulir bulir bening keluar dari pelupuk matanya,lalisa menangis.

Lalisa berlari keluar dari kelas. Tak perduli tatapan dari para siswa yang mengarah padanya. Lalisa terus berlari hingga dirinya kehilangan keseimbangan,ia terjatuh namun ia kembali berdiri dan meneruskan langkahnya, hingga dirinya sampai di atap gedung sekolah. Dan lagi lalisa menatap langit biru itu. Memandanginya penuh kebencian.

"KENAPA HARUS KAYA GINI?!!!!!

"GUE BENCI DIRI GUE SENDIRI!"

"GUE BENCI JAEHYUN!"

"GUE BENCI KAK JUNE!"

"GUE BENCI bunda." Ucap lalisa lirih di akhir kalimatnya.

"DAN GUE BENCI TAKDIR HIDUP GUE." Teriak lalisa.

Lalisa melangkahkan kakinya menuju ujung atap gedung yang tak memiliki pembatas apa pun.

"Gue lebih baik mati!dari pada harus terus kaya gini." Ucap lalisa. Lalu ia melangkahkan kakinya lagi dan ia pun melompat dari atap gedung.

Namun yang ia rasakan bukanlah sakit di sekujur tubuhnya. Melainkan yang ia rasakan adalah kehangatan dari sebuah pelukan?apakah dia sudah mati?

Pelukannya terlepas. Ohh god!dia belum mati,dan saat ini dia berada dalam pelukan Jungkook?

Plak

Lagi lagi pipi kanannya harus merasakan perih akibat tamparan.

"Lo mau bunuh gue dengan cara Lo ninggalin gue kaya gini?" Tanya Jungkook.

"Sadar!Lo itu masih bisa selesain semuanya secara baik baik,gak perlu Lo lenyapin diri Lo!" Lanjutnya.

"Buat apa hisk...Lo sendiri juga gak mau dengerin penjelasan gue? dan sekarang caeng benci sama gue!" Ucap lalisa dengan Isak tangis.

Jungkook meneduhkan tatapannya.

"Lis...gue disini,gue selalu ada sama Lo,dan gue akan selalu stay di sisi Lo." Ujar Jungkook lembut.

"Bohong!Lo sekarang gak pernah lagi di sisi gue!Lo beda!Lo udah jadi orang lain sekarang!" Ucap lalisa. Ia memukul dada bidang Jungkook. Jungkook mencekal lengan Lalisa lembut.

"Lis kendaliin diri Lo." Ucap Jungkook. Lalisa malah memberontak,ia berusaha melepaskan tangan Jungkook dari tangannya.

"Gak!lepas!gue mau mati!" Ucap lalisa semakin menggila.

"Lalisa!lalisa kendaliin diri Lo!liat gue liat gue sekarang!" Ucap Jungkook sambil mengguncangkan bahu lalisa.

"Gue mau matiiiii!!!!" Jerit Lalisa.

Jungkook tak sanggup lagi dengan keadaan lalisa yang tak terkendali itu.
Lalu ditariknya tubuh Lalisa dengan sekali tarikan ke dalam dekapannya.

"Gue disini...kendaliin diri Lo." Lirih Jungkook. Mengelus pundak Lalisa.

Lalisa diam,ia tak lagi berontak, emosinya kalah telak oleh pelukan hangat yang Jungkook berikan padanya.































































Dua chapter lagi end,nyusul besok ya:')





































28'02'2020

Stay[LK]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang