Bantuan

11 1 0
                                    

Aku tiduran melihat kamarku yang kosong. Saat aku menghadap ke samping, aku melihat oleh-oleh yang dulu ku beli dari XXXXX. Waktu itu belinya di pusat oleh-oleh...

Tiani:Kamu bersemangat sekali pergi ke sini.
Illyani:Ya. Karena di sini kita bisa beli oleh-oleh.
Tiani:Ya... Ini kan memang tempat oleh-oleh, Lya.
Illyani:Lihat, Tia!. Ada troli. (Pergi mengambil)
Tiani:(Menghampiri)

Illyani:Kamu tidak mengambilnya?.
Tiani:Aku rasa, aku hanya belanja sedikit hari ini.
Illyani:Kalau begitu, kamu bisa pakai troliku.
Tiani:Terima kasih. (Berjalan)
Illyani:(Berjalan mendorong troli)

Saat itu, aku pergi mencarinya bersama Illyani. Dia tidak mau diam dengan trolinya. Dia terus mengikutiku kemana aku berjalan. Kadang-kadang dia juga menabrakku dari belakang.

Tiani:Illyani.
Illyani:Maaf.
Tiani:Kamu mendorongnya di sampingku saja. Aku akan melihat-lihat di sini.
Illyani:Baiklah.

Aku melihat-lihat barang-barang yang ada di rak di depanku. Bukan berarti aku menginginkannya. Aku cuma ingin berhenti ditabrak trolinya.

Tiani:(Melihat-lihat)
Illyani:Tiani, lihat ke sini!.
Tiani:(Menengok)
Illyani:(Mendorong troli dengan mengangkat kaki)Wiii...
Tiani:(Tersenyum)
Illyani:(Memberhentikan troli dengan kaki)
Tiani:(Tertawa kecil)Illyani seperti anak kecil. Kamu tidak malu dilihat orang lain?.
Illyani:Hehehe... Habisnya menyenangkan.

Entah kenapa, aku malah tersenyum dan sedikit tertawa. Aku jadi lupa alasan kenapa aku berhenti di sini. Aku kembali mengajak Illyani mengelilingi tempat ini.

Saat berjalan, aku melihat Zura berjalan bersama Aelyana. Mereka berada di bagian pakaian. Mungkin karena baju mereka berdua kebasahan. Tapi, kenapa aku sering melihatnya bersama dengan Aelyana, ya?!

Arisa:Memangnya, kita akan kemana?.
Niza:Kita akan pergi membeli oleh-oleh yang sesuai untukmu.

Aku tidak mau ambil pusing. Aku terus melihat benda-benda yang akan ku beli dan ku jadikan oleh-oleh. Hingga suatu ketika, sampailah aku di bagian dimana benda yang ingin kubeli berada.

Illyani terus-menerus mendorong trolinya bolak-balik di sepanjang lorong ini. Hal itu membuatku tidak bisa serius memilih benda yang akan kujadikan oleh-oleh.

Aelyana:(Datang)
Zura:(Datang)Hai, Tiani.
Tiani:(Melihat)Zura?.
Zura:Sedang mencari oleh-oleh?.
Tiani:Ya. Aku bingung mau pilih yang mana.
Illyani:(Mendorong troli)
Tiani:Kelihatannya kamu sudah beli banyak.
Zura:Ini?. Ini cuma baju. Tadi bareng sama Lyana.
Aelyana:Ya.
Tiani:Kamu bisa bantu aku milihnya, ga, Zur?.
Zura:...
Aelyana:...
Tiani:Bisa, ya?!...
Zura:Bisa, sih. Lyana mau ikut?.
Aelyana:Ah. Aku rasa aku mau ke sebelah sana. Dah, Zura!. (Pergi)
Zura:Kamu mau beli baju juga?.
Tiani:Ga. Aku mau beli yang lain.
Zura:Oh, ya. Kemana Illyani?.
Illyani:(Mendorong troli)

Tiani:Entahlah. Ayo, Zur!. (Menggandeng tangan Zura dan menarik pergi)

Aku mengajak Zura mengelilingi tempat ini. Melihat berbagai macam oleh-oleh mulai dari makanan, pakaian, sampai hiasan. Masalahnya, semuanya tidak ada yang ingin kubeli.

Berbeda dengan Zura. Dia beberapa kali terpaku pada suatu barang saat kami mengelilingi tempat ini. Dia cuma melihatnya dan tidak memasukannya ke keranjang.

Zura:Bagaimana dengan ini, Tia?. Kelihatannya ini bagus.
Tiani:Ummm....
Zura:Ga, ya?!.

Aku lihat mata Zura yang ingin membeli itu. Karena hal itu...

Tiani:Boleh juga. (Mengambil)
Zura:Benarkah?.
Tiani:Ya.
Zura:Kalau begitu aku juga mau 1. (Mengambil)
Tiani:...
Zura:Ayo kita lihat-lihat lagi!. (Menggandeng Tiani pergi)

An Interest To Be Your Girlfriend 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang