Tiani:Di sini belum ada orang.
Pagi-pagi sekali, aku sudah sampai di sekolah. Setelah menaruh tasku di kelas, aku langsung bergegas pergi ke ruang guru untuk mengambil kunci UKS. Ternyata, gurunya juga sudah datang dan langsung memberi kuncinya padaku. Sepertinya aku sudah terbiasa dengan ini walau aku bukan ketuanya lagi.
Tiani:Sekarang, apa dulu, ya?!...
Aku menyiapkan peralatan hari ini yang biasa kita gunakan setiap minggunya. Ada tandu, teh, obat demam, dan lain-lain. Tidak lupa juga dengan ruang UKSnya. Semuanya aku kerjakan sendiri.
Illyani:(Melihat)Ah, Tiani. Rupanya kamu di sini. (Masuk)
Tiani:Illyani?.
Illyani:Sini aku bantu. (Membantu Tiani)
Tiani:Kamu tidak menaruh tasmu dulu?.
Illyani:Nanti juga bisa.Tak lama setelah Illyani datang, teman-teman ekskul yang lain datang. Ada yang sudah menaruh tasnya di kelas, ada juga yang belum seperti Illyani. Salah satu di antaranya adalah Shina. Dia datang dengan terlihat lesu.
Tiani:Ini dia ketuanya datang.
Shina:Jangan bersik, ah!.
Illyani:Kamu kenapa, Shin?. Kamu terlihat lemas.
Shina:Ga tau. Aku sedang tidak enak badan.
Tiani:Mau istirahat di sini dulu?.
Shina:Bukan itu. "Aku masih kepikiran yang kemarin.".Niza:(Menutup mata Shina)
Shina:Siapa yang menutup mataku?.
Niza:Tebak siapa!.
Shina:Niza?.
Niza:(Melepaskan)Benar.
Shina:Kenapa kamu melakukannya?.
Niza:Tidak tahu. Mungkin kamu butuh ini. (Memeluk Shina dari belakang)
Shina:Iiih... Niza...
Tiani:(Melihat)Hampir semua teman-teman ekskulku datang, kecuali Zura. Dia tidak pernah telat datang sebelumnya. Biasanya dia juga yang paling awal datangnya. Karena waktunya mau dimulai. Aku dan teman-teman harus bersiap.
Drina:Arisa..., panas...
Arisa:Tahan sedikit lagi, Drin.
Drina:Uuuhhh...Illyani:(Datang)
Tiani:Bagaimana keadaannya?.
Illyani:Sudah lebih baik. Sekarang, Shina yang mengurusnya.Shina:"Aku tidak mau panas-panasan.".
Niza:Aku juga.
Shina:(Menengok ke belakang dan terkejut)Niza!. Kenapa kamu di sini?.
Niza:Untuk menjagamu.
Shina:Apa sih maksudmu?...Setelah itu, semuanya bubar. Semuanya kembali ke kelas untuk memulai pelajaran. Aku kembali ke UKS untuk mengambil tasku. Aku tidak merapikan semua barangnya karena ini giliran Shina.
Saat naik ke tangga, aku melihat banyak teman-teman yang sedang lalu lalang. Tapi, mataku tertuju pada satu orang yang sedang memandang ke bawah. Dia terlihat berbeda dari biasanya. Dia berdiri di sana dan menengok ke arahku.
Zura:Ah, Tiani.
Tiani:Zura?.
Zura:Maaf, ya?!, aku tidak bantu. Soalnya tadi aku datangnya telat.
Tiani:Ya.
Zura:...
Tiani:...
Zura:Kenapa kamu bingung begitu?.
Tiani:Zura, kacamatamu mana?.
Zura:Sekarang aku pakai lensa kontak.
Tiani:Kacamatamu mana?.
Zura:Waktu itu..., sudah rusak.
Tiani:Sayang sekali.
Zura:Ya.Tiani:Kamu terlihat lebih cantik, Zur.
Zura:Benarkah?. Kamu bohong, ya, Tia?.
Tiani:Ga, kok.
Zura:...
Tiani:(Mencium pipi Zura)Sudah, ya?!. (Pergi)
Zura:Tiani... (Memegang pipi)Aelyana:(Melihat Tiani tajam)Hmpf...
Aku reflek mencium Zura. Aku tidak sadar kalau aku telah menciumnya. Saat bel masuk berbunyi, tiba-tiba saja aku melakukannya. Aku jadi malu.
Drina:Miss Riena mau datang.
Arisa:Tiani.
Tiani:(Mengangkat kepala)Arisa?.
Arisa:Apa kamu baik-baik saja.
Tiani:Ya. (Memerah)Illyani:Sepertinya, habis terjadi sesuatu ya, Zur?!.
Zura:Masa?. (Memerah)Fiana:Ya. Tadi aku melihatnya.
Serra:Kalau begitu, kita harus hati-hati.Aelyana:...
Shina:(Mengetuk pintu)
Riena:Ya. Silakan masuk.
Shina:(Pergi duduk)
Tiani:...
Shina:Untung belum mulai.
![](https://img.wattpad.com/cover/187281577-288-k744153.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
An Interest To Be Your Girlfriend 3
RomantizmDi antara kami ada sehelai sapu tangan yang memisahkan. Aku tidak menyangka jika aku melakukan ini dengan teman baikku. Zura:Um... Tiani... Tiani:Ada apa?. Zura:Aku mau keluar dulu, ya?!. Tiani:Ya. Entah apa yang kupirkan. Kenapa aku langsung berbu...