Save Me [You] || Last

57 12 0
                                    

Betapa anehnya ini

Tapi syukurlah,

Setidaknya tiada yang mustahil kali ini...

-----

   Betapa sakit hati sebuah perkata demi kata yang keluar. Si Buruk kini menangis dalam diamnya. Tak ingat betapa lama dia ingin bebas daripada harus menghadapi. Diam larut menunggu Sang Semesta ini membantunya. Dia percaya, ini akan baik-baik saja.

   Setiap kali pergi menuju edukasi, hanya kesakitan yang di dapat. Jari tertunjuk, "pecundang" kembali ada. Sebuah lingkaran yang terdiri dari "yang berkuasa" cenderung suka menyiksa mereka. Menarik, memukul, bahkan menampar dan seenaknya melakukan pelecehan..

    Cenderung kepada kondisi keluarga yang penuh egoisme. Dua yang berasalan dari tempat yang beda wilayah. Sanut paham yang juga bertolakan dengan watak yang begitu pula. Naas, anak malah jadi bahan lampias tidak jelasnya.

   "Sudahlah, tak apa..."

   Hanya hari yang semakin parah dengan tawa. Teman yang harus dengan kewajibannya menemani malah jadi senjata makan tuan. Si Buruk semakin jatuh dalam delusi bagaimana ia mau mati—di sisi Si Misterius mengalami hal sama.

  Niatan pergi jauh untuk belajar, pulang jadi mayat atau hidup akan dirasa sama. Hanya ketika bulat jangka sudah ditentukan, dihapus kembali dengan Si Misterius—Eve. Yang diam dan tidak berkutik, dia berkata hal yang bisa dikatakan sama. Hanya menangis sementara Si Buruk rupa terus diam tahan akan dia sebagaimana sepinya.

   "Bahkan jika ada teman, sama saja semuanya."

   "BRUUUKKK!!!"

   Badan jatuh berlumur getih. Dia Si Buruk yang putus asa semakin hari. Teriakan dominasi pada saat hari kasih sayang, sirine demikian. Keramaian yang diliput tapi cepat ditutup tanpa alasan jelas. Hanya Si Misterius yang menyentuh Si Buruk dalam tangisnya.

   "Jika aku bisa mengulang waktu..."

   Gapaian yang tak sampai, refleks bagus dilakukan oleh Eve kala itu pudar. Dari awal sampai akhir, ia hanya bisa menatapi saja. Sesak rasa sesalnya, jikalah memang itu diulang, sama saja rasanya. Kaki yang seakan tak mau bergerak ini menandakan keputusasaan. Boleh dibandingkan usaha atas suatu permintaan, maka hasilnya 0.

   Sesungguhnya perasaan sesak—

   "Jadi, menurutmu harus gimana, diriku? Kau akan mengulang yang sama selama 100 kali atau maju?"

   Pertanyaan dari diri sendiri yang benar-benar menimbulkan sebuah rasa. Bercampur dalam dua hal, kematian dan kehidupan. Diberi sebuah kesempatan yang sangat disayangkan untuk kembali dilupa, tapi sangat menyedihkan bila dia ingat. Gigitan bibir dengan maksud berpikir hanya mendominasinya sepanjang waktu—2 menit.

    Hati tak yakin.

   Melawan takdirnya.

   Melawan segalanya.

   Tidak, harus dilakukan...

Save Me [You] || EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang