"Sayang, itu siapa kamu?" perempuan itu memegang tangan guanlin.
"Eh? Shuhua?" guanlin bertatapan dengan shuhua dan seperti mengabaikan tzuyu.
"Lin? Itu siapa?" shuhua kembali bertanya.
"Eh? Temen aku dong kok." guanlin tersenyum kepada shuhua.
"Lin? Oke. Bahagia ya sama dia? Aku permisi" tzuyu tersenyum kepada pasangan itu lalu tzuyu pergi dengan air mata mengalir.
Tzuyu sampai di rumah mama nya langsung memeluk mama nya.
"Maaa, kenapa jodohin aku sama guan?" tzuyu menatap ibu nya.
"Karena dia cocok sama kamu. Kenapa?" mama menatap tzuyu aneh.
"Dia udah punya pacar ma, aku dianggap temen doang" tzuyu tersenyum miris.
"Kata mama nya guan gapunya kok wi, kok kamu nuduh gitu?" mama tzuyu menuntun tzuyu ke kamar.
Sesampainya di kamar, tzuyu dan mama duduk di kasur. "Tadi aku lagi makan ice cream sama guan. Terus ada cewe manggil sayang ke guan, terus dia nyamperin abis itu tanya ke guan kalau aku siapa gitu. Terus guan jawab cuma temen. Yaudah aku pulang" tzuyu menunduk.
"Sabar ya nak, nanti kita ketemu mama guan." mama tzuyu menepuk nepuk punggung tzuyu untuk menenangkan tzuyu.
Tzuyu memutuskan untuk tidur. Mama meninggalkan tzuyu ke ruang tamu dan menelepon seseorang. Yaaa tidak jauh jauh dari mama guanlin.
Keesokan harinya.
"Juwii, bangun sayang." mama tzuyu mengguncang badan tzuyu.
"Heem? Apa ma?" tzuyu mengucek matanya pelan.
"Udah jam 9, Bangun. Jam 11 kita ke cafe. Ketemu mama guanlin" mama tzuyu menunggu tzuyu bangun.
"Iya ma" tzuyu terduduk di kasurnya dan menyender ke tambok. Tzuyu berdiri lalu pergi ke kamar mandi, mama tzuyu kembali ke kamarnya.
Akhirnya pukul 11.
Tzuyu dan mama berangkat menggunakan mobil, tzuyu yang menyetir.
Sekitar 10 menit akhirnya sampai di cafe tempat janjian. Tzuyu dan mama berjalan memasuki cafe, mama guanlin mengangkat tangannya. Tzuyu dan mama nya menghampiri mama guanlin.
Mereka duduk bertiga di kursi. Canggung. "Ah iya, gimana ceritanya?" mama guanlin menyeruput ice coffe miliknya.
"Jadi gini Kemarin Tzuyu lagi makan ice cream sama guanlin. Terus ada cewe manggil sayang ke guanlin, terus cewek itu nyamperin abis itu tanya ke guanlin kalau tzuyu siapa kamu gitu ke guanlin. Terus guanlin jawab cuma temen. Yaudah tzuyu pulang sambil nangis" mama tzuyu menjelaskan panjang lebar.
"Nama pacarnya siapa nak?" mama guanlin menanyakan kepada tzutu.
"Emmm? Shuhua?" tzuyu menjawab ragu.
"Ck. Shuhua lagi." mama guanlin mendecak.
"Tante kenapa?" tzuyu menatap mama guanlin.
"Si shuhua itu ngga baik buat guanlin. Dia anak yang suka clubbing dan minum sana sini." mama guanlin memijit pelipisnya pelan.
"Shuhua?" mama tzuyu seperti mengetahui sesuatu.
"Mama?" tzuyu memegang pundak mama nya.
"Yang sering bully kamu waktu sd kan? Yang pernah tumpahin spidol biru ke sepatu putih kamu yang dulu" mama menatap tzuyu.
Tzuyu mengangkat bahu nya. "Jadi gimana?" tzuyu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Oh tante punya ide. Sini bisik bisik" mama guanlin berbisik dengan tzuyu dan juga mamanya.
Tzuyu sepertinya sepakat. Tetapi ntahlah.
Tzuyu dan mama nya pulang.
Handphone mama guanlin berdering, itu dari anakknya.
"Ma?" ucap seorang anak lelaki dari sebrang sana.
"Apa?" mama guanlin sedikit bernada ketus.
"Juwii mana?" guanlin bertanya.
"Ngapain cri dia? Perjodohan kalian kan batal." mama guanlin santai.
"Kok gitu ma?!" guanlin menaikkan suaranya.
"Masih tanya kenapa, ku cubit nih ginjal nya. Tanya shuhua sana" mama guanlin mematikan teleponnya.
Pindah ke guanlin ya...
Teleponnya di putuskan sepihak oleh mamanya. Guanlin yang habis mengantarkan shuhua pulang dari toko bunga pun menuju ke rumah tzuyu.
Sesampainya di rumah tzuyu, guanlin mengetuk pintu rumah tzuyu.
Tzuyu yang membuka pintu. "Cari siapa?" tzuyu menatap sinis.
"Ngga mau main?" -guanlin
"Oh. Gada waktu. Maaf, pulang aja ya? Makasih" tzuyu menutup pintu nya kembali
"Wi... Aku"
Suka ngga? Kalo ngga bakalan aku unpub. Makasih gais
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohin Lai guanlin × Chou Tzuyu
De Todo"masa si gw di jodohin sama es" -Tzuyu penasaran kan? ayo simak ceritanya hehe