06

389 26 9
                                    

"Oh. Gada waktu. Maaf, pulang aja ya? Makasih" tzuyu menutup pintu nya kembali

"Wi... Aku"

Ucapan guanlin terputus saat tzuyu menutup pintu nya.

"Cuma mau kasih tau kalau aku nikah minggu depan atas permintaan papa shuhua dan aku pengen ngabisin waktu sama kamu" guanlin bergumam pelan lalu pergi dan kembali ke rumah.

Tzuyu yang sedari tadi di balik pintu dan belum pergi ke kamar sekarang hanya ingin menangis. Perasaannya campur aduk.

Tzuyu kembali ke kamar dan memeluk boneka yang diberikan Guanlin saat masih Kecil.

"Maaf, aku cuma mau menjauh. Shuhua itu tante tiri aku." tzuyu bermonolog.
(om nya tzuyu nikah egen ceritanya)

"Jangan bikin dia kecewa. Cukup aku aja" tzuyu menangis hingga ketiduran.

Saat bangun tzuyu merasakan cape yang sangat cape. Matanya bengkak, hidungnya tersumbat, bibirnya kering.

Tzuyu segera mandi karena akan membuat dirinya lebih segar. Selesai mandi, tzuyu pun duduk di kursi meja rias. Setelah tzuyu selesai memakai skinker, tzuyu melihat ke sudut kaca dan terdapat foto nya dan guanlin saat kecil.

Tzuyu mengambil foto itu dan ntah kenapa tersenyum.

Flashback

"Hey Choiu, berjanjilah kau akan menikah denganku." guanlin membawa setangkai bunga mawar yang di petik oleh dia sendiri.

"Iya guannie, aku akan menikah denganmu. Aku berjanji" tzuyu tersenyum.

Gaunlin pun menyelipkan bunga di sela sela telinga tzuyu.

"Cantik, jangan menikah dengan orang lain ya" guanlin memeluk tzuyu

Tzuyu memeluk guanlin. Mereka melepaskan pelukan lalu saling mengaitkan jari kelingking mereka. Sungguh manis, saat itu mereka masih 5 tahun.

Flashback off

Lamunan tzuyu buyar saat pintu kamar di ketok oleh mama.

Di saat yang sama (guanlin).

"Tzu, maaf. Bukan mau gw buat nikah sama shuhua" guanlin memeluk foto Tzuyu.

"Tzu, andai lu bisa denger penjelasan gw dulu. Kita gak bakalan kayak gini." guanlin tersenyum miris kepada dirinya karena reflek bilang kalau tzuyu adalah teman.

"Iya, ini salah gw. Cuma demi hutang kakak gw ke bokap nya shuhua, gw sampe rela ngelepas orang yang gw sayang. Guanlin bodoh" guanlin menukul kepalanya. Guanlin berteriak. Dan mencari cutter miliknya.

Ibu guanlin menelepon mama tzuyu dan meminta bantuan tzuyu agar bisa menenangkan guanlin.

Tak lama tzuyu pun datang dan langsung membuka pintu kamar. Di saat itu juga guanlin sudah bersiap siap mengiris tangannya.

"GUAN, STOP!!!" Tzuyu mengambil cutter dari guanlin dan langsung melempar nya.

Guanlin masih tidak percaya dengan kedatangan tzuyu. Guanlin menangkup pipi tzuyu untuk memastikan. Setelah guanlin benar benar yakin itu tzuyu, guanlin memeluknya erat.

Tzuyu hanya diam, tidak ingin membicarakan apa apa, Hatinya masih sangat sakit.

"Tzu, inget janji kita dulu kan?" guanlin melepaskan pelukannya lalu menatap tzuyu lekat.

Ibu mereka pergi ke rumah bu rt buat ghibah.

Tzuyu mengangguk pelan. Guanlin tersenyum lalu mencium bibir tzuyu dan sedikit melumatnya. Tzuyu tidak merspon. Guanlin melepaskan tautan mereka.

"Ayo backstreet." guanlin menaruh harapan kepada tzuyu.

Tzuyu menggeleng "Aku gamau. Aku bukan boneka, aku bukan boneka. Aku juga butuh kasih sayang. Aku juga butuh perhatian. Aku disini bukan boneka" tzuyu menepuk nepuk dadanya.

"Tu, biar gw jelasin semuanya. Oke?" guanlin mengajak tzuyu duduk. Tzuyu hanya mengangguk.

Saat guanlin akan menjelaskan semuanya tiba tiba...














"Sayang, ayo nonton. Kok malah sama temen kamu sih. Di kamar lagi. Ganjennya amat" shuhua datang ntah dari mana.

















Karam? Avv

Di Jodohin Lai guanlin × Chou TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang