07

320 28 1
                                    

"Sayang, ayo nonton. Kok malah sama temen kamu sih. Di kamar lagi. Ganjennya amat" shuhua datang ntah dari mana.

"Eh, lin. Itu ada pacar kamu. Aku pergi dulu" tzuyu menunduk lalu pergi keluar.

"Kamutuh bisa bisanya selingkuh dari aku. Plis kamu gaboleh kayak gini lin" ucap shuhua dengan nada sedikit membentak.

Guanlin hanya menunduk dan tidak mau melihat wajah shuhua.

"Ayo pergi." shuhua menarik tangan guanlin lalu pergi ke luar.

Tzuyu pulang berjalan kaki sambil menahan air matanya. Tzuyu tidak mau menangis di keramaian. Tzuyu gadis yang kuat.

Tzuyu berubah pikiran, sekarang dia akan pergi ke taman dan tidak langsung pulang. Tzuyu terduduk sambil memeluk tubuhnya karena kedinginan. Sekarang cuaca sedang 20° dan tzuyu tidak membawa jaket.

Tzuyu memperhatikan bangku di sebelahnya yang diduduki olehnya dan guanlin kemarin. Terlihat bayangan tzuyu dan guanlin sedang bercanda di bangku itu dan guanlin memberikannya ice cream.

Bayangan itu buyar setelah adanya yang menduduki bangku itu. Shuhua dan guanlin. Shuhua tampak sangat menempel dengan guanlin. Tetapi guanlin melihat shuhua dengan tatapan risih. Mata Guanlin dan tzuyu bertemu yang membuat tzuyu langsung memalingkan mukanya lalu pergi.

Tzuyu melamun sepanjang perjalanan menuju rumah. Saat tzuyu akan menyebrang tzuyu tidak menyadari ada mobil melaju kencang dari arah samping.

Tzuyu tertabrak dan mengakibatkan pendaratan yang cukup parah di kepalanya. Tzuyu dilarikan ke rumah sakit saat itu juga oleh warga setempat.

Mobil hitam yang menabrak tzuyu pun kabur.

Ke Guanlin sama shuhua dulu

"target sudah dilarikan ke rumah sakit"
-penelepon

Shuhua tersenyum lalu mematikan sambungan telepon itu.

Keesokan harinya.

Tzuyu terbangun dengan kepala yang di perban dan tidak bisa mengingat siapa siapa.

"Hey? Ini dimana?" tzuyu melihat sekeliling sembari memegangi kepalanya.

"Eh anak mama udah bangun" mama tzuyu keluar dari kamar mandi.

"Mama? Siapa?" tzuyu waswas

"Oh mama lupa kamu amnesia gara gara kecelakaan itu" mama tzuyu mendekat lalu memeluk tzuyu dari samping.

"mama? Apakah aku punya keluarga?" tatapan tzuyu kosong

"Punya. Ada mama. Papa. Om. Tante. Nenek. Kakek. Banyaaaak" mama tzuyu tertawa

"Mama. Aku punya pacar?" tzuyu memiringkan kepalanya

"Emm. Ngga nak" mama menggeleng.

"Nama aku siapa?" tzuyu menatap mamanya

"Tzuyu. Chou tzuyu." mama mengelus rambut tzuyu.

Tak lama kemudian ada yang membuka pintu.

"gimana tzuyu nya bu?" mama guanlin memasuki ruangan.

"Baik baik aja kok"

"Mama. Itu siapa?"

"Tante HyunA. Ibunya guanlin"

"Siapa guanlin?"

"Mau ketemu nak? GUANLIN SINI MASUK" mama guanlin sedikit berteriak.

Gaunlin masuk lalu langsung memeluk tzuyu dengan kuat.

"Eh kamu siapa kok peluk peluk aku. Aku ga kenal kamu ih. Aku takut. Mama tolong aku" tzuyu menangis ketakutan. Guanlin melepaskan pelukan itu lalu menghapus air mata tzuyu.

"Maafin aku. Aku yang buat kamu kayak gini" guanlin tersenyum di depan tzuyu.

"Kamu? Guanlin?" tzuyu ragu ragu.

"Kamu ingat sesuatu?" guanlin menaruh harapan besar bahwa tzuyu mengingat suatu memori.

"Tidak. Aku tadi mendengar tante HyunA memanggil mu dengan nama guanlin" tzutu mengangkat bahunya.

Guanlin merasa sangat bersalah atas kecelakaan yang di alami oleh tzuyu.

"Sekali lagi maafkan aku ya. Choiu" guanlin mengusak rambut tzuyu lalu menghampiri ibunya.

"choiu? Seperti pernah mendengarnya sebelum ini. Tapi kapan?" tzuyu bermonolog di dalam hati.

"Mama, aku laper, mau makan" tzuyu memegangi perutnya.

Mama tzuyu mengangguk lalu mengambil piring serta memasukan nasi dan lauk.

"Sini saya aja yang suapin tante." guanlin berdiri.

"Eh gapapa?" mama tzuyu memastikan.

"Iya tan--"















"Ga boleh."


Udah

Di Jodohin Lai guanlin × Chou TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang