"Darimana kau Namjoon?"
"Apa urusanmu?"
"Selama kau masih penghuni dorm ini, kau masih jadi urusanku."
"Cih, tidak usah so peduli. Urus saja urusan hyung sendiri."
"Apa begitu kau di didik berbicara dengan orang yang lebih tua? Aku yakin kau pintar."
"Aku lelah. Aku akan masuk ke kamar. Terima kasih sudah membuat moodku rusak. Yoongi hyung."
Namjoon, tidak mempedulikan ocehan Yoongi padanya. Ia langsung masuk kamar meninggalkan Yoongi yang menatapnya nyalang.
"Brengsek!"
"Hyung!"
"Eoh Kook? Sudah bangun?"
"Sudah hyung. Hyung sedang apa?"
"Sedang membuat sarapan untukmu. Apalagi?"
Jungkook mengangguk lucu. Yoongi bernafas lega setidaknya Jungkook tidak mendengarnya saat ia mengumpat Namjoon tadi.
"Kook, hari ini kau harus ke studio. Aku tidak bisa mengantarmu. Aku ada urusan penting dengan komposerku. Kau berangkat sendiri tidak apa-apa kan?"
"Tapi, kau juga komposerku hyung. Lalu bagaimana dengan laguku?"
"Ahh itu semua akan di urus oleh PD-nim. Maafkan aku kook tapi ini sangat penting."
"Baiklah."
Yoongi tersenyum lalu mengusap rambut Jungkook.
"Ya sudah aku pergi dulu. Aku ada janji pagi dengannya. Habiskan sarapanmu setelah itu segera bersiap. Hati-hati di jalan ya Kook."
"Ya hyung. Hyung juga hati-hati."
Yoongi membawa ponsel dan beberapa kertas yang Jungkook yakin itu adalah lirik."Lebih penting daripada aku ya hyung?" Lirih Jungkook menatap sarapannya. Jungkook melirik ke arah kursi makan di sekelilingnya.
Kosong.
Tidak ada hyung yang menemaninya sarapan.
"Hyung, ini terlalu banyak untuk aku makan sendiri." lagi, Jungkook berujar lirih.
3 minggu Jungkook kembali, Jungkook merasa ada yang berbeda dengan hyungnya. Mereka lebih bersikap acuh satu sama lain. Itu yang Jungkook lihat.
Jungkook sebenarnya sering melihat salah dua dari hyungnya beradu mulut saat tak ada dirinya. Seperti tadi misalnya.
Jungkook melihat Namjoon yang 3 hari ini tidak pulang dengan keadaan kacau. Entah Namjoon selama ini tidur di mana Jungkook tak tahu. Jungkook yang saat itu senang, karena akhirnya ada 2 hyungnya yang akan menemaninya sarapan, menghentikan langkahnya saat Yoongi menyentak Namjoon dan Namjoon yang menyentak Yoongi.
Jungkook terkejut tentu saja. Selama ini ia melihat semua baik-baik saja meskipun ia sendiri merasa ada yang ganjal. Maka dari itu ia selalu berfikir mungkin, hyungnya memang sedang ada sedikit masalah.
Jungkook menghampiri pintu kamar Namjoon, menatapnya ragu. Ia ingin mengajak Namjoon sarapan sebenarnya.
"Joonie hyung?"
Akhirnya Jungkook mengetuk pintu kamar Namjoon, dan Namjoon langsung keluar membuat Jungkook senang bukan main.
"Ada apa Kook?"
"Hyung belum sarapan? Ayo kita sarapan! Yoongi hyung masak banyak sekali. Aku tidak bisa memakannya sendiri."
Namjoon tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin)
FanfictionJika kalian berfikir semua berakhir bahagia, kalian salah.. Justru badai yang paling besar datang setelah Seokjin meninggalkan Bangtan.. Jungkook, orang yang paling terpuruk karena kehilangan Seokjin justru dipaksa untuk menjadi satu satunya pilar...