Ingatkah jika kita akan menempuh ujian saat kita akan naik kelas? Semakin tinggi kita naik kelas, semakin sulit juga tingkat kesulitan ujian tersebut.
Begitu juga hidup.
Konon katanya, saat kita di hadapkan dengan ujian hidup, itu berarti Tuhan sedang menguji kita agar kita bisa naik ke tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi lagi.
Tapi, apa ini berlaku untuk Bangtan?
Seokjin meninggal, itu adalah ujian Kesekian kalinya untuk mereka.
Dan sekarang, Jungkook lumpuh lalu memilih untuk tidak melanjutkan kegiatan alias hengkang dari grup yang sudah membesarkan namanya. Tentu ini menjadi ujian lagi bagi Bangtan.
Kebersamaan Bangtan selalu di uji. Kesabaran Bangtan juga selalu di uji.
Saat Seokjin meninggal, mungkin mereka masih sanggup untuk tetap menjaga kebersamaan mereka. Begitupun saat mereka di tinggal Jungkook saat Jungkook depresi.
Tapi semua berawal saat Jungkook pergi ke New York, saat Namjoon memutuskan untuk menjalani kegiatan solo di tengah-tengah hiatusnya Bangtan membuat emosi member lain meluap. Sampai akhirnya mereka juga ikut egois.
Apa Army tahu?
Tidak sama sekali. Tidak ada yang Army ketahui tentang hal ini. Army hanya tahu, jika Bangtan sedang berkegiatan solo tetapi juga mempersiapkan comeback BTS karena si bungsu sudah kembali.
Namun, Army harus di kejutkan dengan berita kecelakaan Jungkook. Dan lebih di kejutkan lagi saat Jungkook juga akan hengkang dari BTS. Banyak yang menyayangkan keluarnya Jungkook. Jungkook adalah pusat perhatian di BTS bagi Army.
Namun, mereka juga mengerti, butuh waktu untuk Jungkook menerima keadaan yang jelas akan berbeda.
Ya, Army mengetahui juga jika Jungkook lumpuh karena kecelakaan yang menimpanya.
Banyak Army yang murka pada si penabrak. Namun pihak BigHit juga sudah memberikan statment, jika ini memang murni kecelakaan. Bukan karena si penabrak sedang mabuk, tapi karena saat itu cuaca sedang hujan deras. Pihak agensi meminta Army untuk tidak mengungkit lagi perihal kecelakaan Jungkook. Demi psikis Jungkook tentu saja.
Saat ini, Hoseok termenung di depan Televisi yang masih menampilkan berita tentang hengkangnya maknae emas BTS itu. Hoseok merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia tidak memikirkan Jungkook.
Ini terhitung sudah 2 minggu saat Jungkook resmi keluar dari Bangtan. Dan sudah 2 minggu juga, member Bangtan sibuk menyelesaikan solo mereka dan juga sibuk untuk mempersiapkan Comeback mereka. Hanya ber-5.
Tanpa Seokjin dan Jungkook.
Hoseok jadi mengingat Seokjin. Hoseok fikir, Seokjin pasti akan kecewa jika melihat keadaan Bangtan saat ini.
Hampir pecah, dan harus kehilangan 1 member lagi. Dan ini semua karena keegoisan semua member."Maafkan kami hyung." Lirih Hoseok.
Hoseok memejamkan matanya, perlahan bulir air mata jatuh begitu saja dari pelupuk matanya.
"Dulu, saat kita terpuruk dan hampir membubarkan BTS, hyung yang maju paling depan untuk menolaknya. Meskipun hyung tahu kita sama-sama sulit saat itu."Hoseok teringat saat mereka mengalami masa sulit secara mental dan pihak Agensi menawarkan untuk membubarkan BTS. Namun, dengan lantangnya Seokjin menentang keras hal itu. Dengan linangan air mata, Seokjin berusaha meyakinkan adik-adiknya untuk tidak menyerah.
"Hyung, bantu kami agar kami bisa membawa Jungkook kembali. Maafkan kami yang begitu lalai dengan membiarkan semua terpecah seperti ini. Sampai kami harus kehilangan 1 orang lagi." Di genggamnya foto BTS yang masih lengkap dengan Seokjin di antara mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin)
FanfictionJika kalian berfikir semua berakhir bahagia, kalian salah.. Justru badai yang paling besar datang setelah Seokjin meninggalkan Bangtan.. Jungkook, orang yang paling terpuruk karena kehilangan Seokjin justru dipaksa untuk menjadi satu satunya pilar...