Home 17

20K 1.9K 264
                                    

"Terima kasih suster." Jungkook sedikit membungkuk saat ia berpamitan dengan perawat yang menemaninya terapi. Ia memutar kursi rodanya keluar dari ruang terapi dengan wajah merenggut.

Jungkook di buat bingung dengan Yoonjin. Bagaimana tidak, sudah 2 minggu ini Yoonjin sama sekali tidak ada kabar. Dan ini adalah terapi ke 4 nya tanpa di dampingi oleh dokter spesialnya itu. Jungkook harus menahan kecewa saat hari ini ia kembali harus di terapi dengan dokter yang katanya pengganti Yoonjin.

Yoongi yang melihat Jungkook keluar dengan wajah di tekuk pun ikut heran. Karena saat pergi tadi, ia tahu jelas jika Jungkook begitu bersemangat. Yoongi mengambil alih kursi roda Jungkook. Ia terus memperhatikan Jungkook yang menatap ke arah depan tanpa sadar jika kursi rodanya di dorong Yoongi.

"Koo.."
Yoongi berusaha mengambil alih atensi Jungkook, namun tak ada sautan dari si pemilik nama. Yoongi akhirnya memberhentikan kursi roda Jungkook, dan berhasil. Jungkook mengalihkan pandangannya pada Yoongi.

"Kenapa berhenti hyung?"

"Kau kenapa?"

"Tidak, memangnya kenapa?"
Yoongi berdecak. Anak satu itu selalu saja menutupi sesuatu darinya.

"Jangan bohong jika sedang bersamaku. Aku tahu kalau kau sedang menutupi sesuatu dariku."
Jungkook menghela napas. Benar,Jungkook lupa jika sekarang ia sedang bersama hyung cenayangnya.

"Hyung, Jin hyung sudah 2 minggu ini tidak ada kabar."

Ahh jadi karena dokter itu?

"Mungkin dia sedang ada urusan Koo."

"Tapi tidak biasanya Jin hyung seperti ini. Sesibuk apapun, Jin hyung selalu memberiku kabar. Dan tidak pernah absen menanyakan keadaanku."

Yoongi tersenyum hangat. Namun ada perasaan iri dalam hatinya. Memang tidak bisa di pungkiri jika Yoongi iri karena Jungkook yang lebih dekat dengan Yoonjin. Akhir-akhir ini selalu saja Yoonjin yang ada di pikiran Jungkook. Bahkan jika mereka sedang berkumpulpun, Jungkook tidak pernah lepas membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan Yoonjin. Entah hanya dirinya atau member lainpun merasakan yang sama, Yoongi merasa Jungkook perlahan semakin jauh dari genggamannya. Meskipun raga Jungkook bersama mereka.

Yoongi mensejajarkan dirinya dengan Jungkook. Menggenggam lembut tangan Jungkook.

"Koo, sebegitu sayangnya kah kau pada dokter Yoonjin?"

Jungkook terpaku. Pertanyaan yang Yoongi layangkan, membuat Jungkook merasa bersalah. Entah karena apa.

"Hyung," Lirih Jungkook. "Maafkan aku hyung."

"Kenapa minta maaf? Kau ada salah?"
Jungkook terdiam. Yoongi tersenyum lalu mengacak rambut Jungkook.

"Dokter Yoonjin pasti akan kembali menghubungimu jika urusannya telah selesai."

"Jungkook? Yoongi?"
Jungkook dan Yoongi menoleh. Terlihat dokter Ahn yang menghampirinya dengan beberapa dokumen di tangannya.

"Ahh Annyeonghaseyo Dokter." Yoongi menyapa sang dokter. Sang dokter tersenyum membalas sapaan Yoongi.

"Kau baru selesai terapi Jungkook?"

"Nee hyung."

"Kalian sibuk tidak?"

Jungkook dan Yoongi saling menatap satu sama lain.

"Tidak dokter, kebetulan kami baru ada jadwal nanti malam." Jawab Yoongi.

"Mau ke ruanganku? Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Padahal kalian sering kemari. Tapi, aku tidak pernah sempat bertemu kalian."
Yoongi dan Jungkook lagi-lagi saling beradu pandang sebelum akhirnya mereka mengangguk setuju.

Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang