"udah pergi duluan, ada urusan mendadak katanya." jawab rangga.
tuh kan, bita tuh lagi ngerasa aneh sama mas nya sendiri. akhir-akhir ini jev selalu sibuk dan kaya gak perduliin bita, aneh banget tau. kaya ada sesuatu yang dia tutupin dan gak mau sampe bita tau.
"o-oh, kok gak pamit ke aku ya." ucap bita pelan.
"mungkin bang jev buru-buru kali, makanya gak pamit ke kamu." ucap rangga, kaya meyakinkan bita kalo jev emang lagi buru-buru banget.
bita nurut, dia pun duduk di kursi nya dan sarapan. nasi goreng buatan jev, tapi jev nya gak ada disini, dia nya malah ada kesibukan sendiri.
jujur, bita kangen banget sama jev. udah beberapa hari terakhir mereka jarang ketemu, kalo pun ketemu jev pasti lagi sibuk sama kerjaannya.
padahal dulu, sesibuk apapun jev, bita selalu jadi prioritas utama nya. tapi sekarang tuh kaya ada sesuatu yang di tutupin sama jev.
gatau deh, bita pusing sendiri mikirin nya.
-
"dave!!" panggil bita ke dave yang lagi jalan ke arah nya di koridor kampus.
"ninaaaaaa." dave lari kecil ke arah bita dan langsung ngerangkul temen nya itu.
"kenapa sih malah gak jemput," ucap bita
"iya maaf ya, tadi ada urusan mendadak." ucap dave.
"urusan mendadak apa di usir mas rangga hah?" tanya bita kesel.
dave cengengesan, "iya urusan nya di usir mas rangga." katanya.
"nyebelin."
"ya maaf deh."
"besok lagi awas kamu kaya gitu, marah aku." ucap bita.
dave mau nyubit bita rasanya. hadeh. gemes banget soalnya.
"aku gak tau sih, beberapa hari ini mas rangga kenapa kaya nya rajin banget ya anter jemput aku? aku kan jadi gak enak." cerita bita.
"gak tau deh, naksir kamu kali dia." ucap dave asal.
"ngaco." ucap bita sambil nepuk punggung belakang dave.
"heh sakit tau," katanya.
"ya lagian kamu ngaco."
"ya siapa tau kan beneran aja mas rangga naksir kamu," ucap dave.
bita menghela nafas.
"nin, aku kasih tau ya, kalo emang mas rangga naksir kamu, gak ada salah nya loh, kalian aja gak temenan." ucap dave.
bita menghela nafas lagi untuk kedua kali.
"dave, kita aja baru kenal." ucap bita.
"hadehhhhh. kamu tuh mau nya apa sih nin? pacaran sama temen gak mau, pacaran sama orang yang baru kenal juga gak mau. lama-lama nih ya, om sama tante tuh ngejodohin kamu sama stranger biar nikah sekalian." cerocos dave.
"dih makin ngaco nih kamu." saut bita.
"udah lah, naksir aja sama mas rangga." ujar dave.
"kok kamu maksa????" tanya bita.
"ya gak maksa, tapi kamu tuh harus udah ada yang jagain ninaa. nih ya, mas jev makin kesini makin sibuk, sementara aku juga gak bisa 24/7 ada di samping kamu terus, nah emang paling pas mas rangga yang sama kamu, meskipun gak bisa nemenin kamu 24/7 tapi mas rangga tuh seenggaknya bisa ngabisin hari nya bareng kamu." ujar dave.
bita mikir. dave kenapa sih?
"ya nin ya."
"kok maksa?"
"dicoba dulu."
bita dejavu.
"dicoba apanya?"
"suka nya."
"dih bisa gitu?"
"bisa. kan ada lagu nya, gini, awal nya ku pura-pura lama lama ku jadi suka, oh tuhan—"
"STOP!!"
"kenapa sih??"
"diem aja." ucap bita.
"udah pura-pura naksir dulu aja coba. nanti urusan suka beneran nya belakangan." ucap dave.
"gak bisa gitu dave, kasian nanti mas rangga nya. lagian kamu pede banget mas rangga suka sama aku." ujar bita.
"ya pede lah, nih ya sayang ku nina dengerin, gak akan ada laki-laki yang rela anter jemput perempuan kalo dia gak naksir perempuan itu— kecuali kalo mereka sahabatan kaya aku sama kamu." jelas dave.
"hhhhh." bita menghela nafas.
"gimana?"
"apanya?"
"cobain dulu aja." ujar dave.
bita menghela nafas sekali lagi.
"yauda." katanya pelan.
[]
coba coba di coba coba hehe, dave nih ada-ada aja😒 btw hai, apa kabar?hehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.