Make Out

3.2K 262 27
                                    

Setelah beberapa kali melakukan workshop untuk mendalami chemistry, tibalah saatnya untuk melatih adegan love scene mereka.

Jujur, Ohm gugup luar biasa. Ini pertama kalinya Ia akan berciuman dengan seseorang yang memiliki gender sama sepertinya. Ini mendebarkan dan juga membuatnya cukup penasaran.

Apakah rasanya akan sama seperti ketika Ia mencium perempuan?

Seseorang menepuk bahunya pelan, membuat lamunan konyol dari Ohm sirna begitu saja. Fluke Natouch menyunggingkan senyuman kecil ketika Ohm telah memberikan seluruh atensinya.
"Phi nampak tegang sekali!"

Ohm mendesah pelan, "Ini pertama kalinya bagiku." Ia menjawab, "Apakah bibir kita harus menempel? Apakah aku benar-benar harus memberikan tanda di lehermu?"

Fluke terkekeh, ternyata Ohm benar-benar memikirkan adegan itu. Astaga. Ini hanya workshop, bukan shooting betulan. Kenapa Ia sampai sebegitu seriusnya?

"Itu semua terserah Phi, ini hanya workshop Phi." Ia menepuk bahu Ohm pelan. "Jangan terlalu dipikirkan, oke?"

Ohm mengangguk pelan lalu mengusap wajahnya dengan menggunakan telapak tangannya. "Hng- sebaiknya kita ke tempat set sekarang. Kita harus bersiap bukan?"

Setelah berkata demikian, Ohm dan Fluke kemudian keluar dari ruangan itu untuj menuju lokasi set mereka. Oh. Ngomong-ngomong mereka sedari tadi ada di tempat persembunyian Ohm. Dimana hanya Ia dan Fluke yang tahu dimana tempat itu berada.

"Fluke! Ohm! Ayo lekas ke posisi kalian!" Teriak P'New dari kursi kebanggaannya. Hanya ada P'New Kao serta Boun diruangan itu. Dua pemuda itu dipaksa oleh P'New untuk menyaksikan adegan love scene dari pemain utama series ini.

Dan Fluke yang tadinya tenang mulai merasakan rasa gugup karena Kao menatapnya dengan intens dari kursinya.

"Nong Fluke apakah siap?" Tanya Ohm, yang di hadiahi anggukkan oleh Fluke.

Lalu mereka pun mulai berada di posisi mereka, dimana Fluke memposisikan dirinya untuk duduk diatas tempat tidur yang ada diruangan itu, dan Ohm yang sedang pura-pura mandi. Meskipun ini hanya latihan, tapi Fluke dan Ohm benar-benar serius memperagakannya. Bahkan Ohm benar-benar rela hanya topless dan hanya memakai sebuah handuk yang melilit dibagian pinggang.

Setelah semua siap, P'New pun berteriak untuk memulai set tersebut.

Ohm keluar dari kamar mandi, seolah-olah baru saja melakukan aktivitas bersih-bersih diri, menghampiri Fluke yang sedang duduk dipinggir ranjang dengan menggunakan kemeja kebesaran berwarna putih dengan bawahan celana pendek yang sialnya hanya menutupi setengah pahanya.

Ohm tidak bisa bohong kalau Ia sedikit tertarik untuk memberikan tanda kemerahan di paha mulus milik Fluke.

"Nong, kau belum tidur?" tanya pemuda Ohm yang saat ini berperan sebagai Dean, kekasih dari Pharm yang diperankan oleh Fluke.

Fluke menatap Ohm, dan tanpa sadar tatapannya terarah pada perut Ohm. Ia meneguk ludahnya dengan berat. Sial.

"Uh- Pharm menunggu P'Dean. Mari tidur bersama?"

Ohm tersenyum miring, lalu mendekatkan wajahnya kearah wajah Fluke. "Kenapa nong menggemaskan sekali hm? Phi jadi tidak tahan untuk 'meniduri' nong,"

Fluke tahu Ohm berbicara demikian karena Ia sedang menjadi Dean. Tapi jujur Ia tetap merasa malu ketika Ohm menekan kata 'meniduri' itu.

Sepuhan merah di pipinya pun muncul tanpa bisa Fluke kontrol. Ia pun memukul bahu Ohm pelan. "P'Dean!" Pekiknya.

"Phi mencintai Pharm," ucap Ohm kemudian. "Pharm juga mencintai P'Dean!" Balas Fluke yang dihadiahi kecupan dari Ohm.

Mr. Denial ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang