D U A P U L U H T U J U H

1.5K 216 16
                                    

"Menunggu lama?" Hongjoong mendongakkan kepalanya, manatap sejenak seorang gadis yang baru saja menghampirinya dan mendudukkan tubuhnya di depannya.

"Tidak juga." sahutnya singkat, ia bahkan tak tau harus merespon seperti apa. Gadis itu mengangguk paham akan jawaban Hongjoong, sedetik kemudian ia mengangkat tangannya dan sedikit melambai pada seorang pekerja di cafe itu.



"Permisi! Tolong Caramel Macchiato satu."

"Baik Nona, tolong tunggu sebentar." gadis itu mengangguk pelan setelah mendapat respon dari si pelayan cafe.

"Eum... Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Hongjoong selembut mungkin, berusaha untuk tidak menyinggung gadis bernama Jeon Heejin itu.

"Tidak banyak, hanya—" ucapannya terpotong begitu seorang pelayan cafe menghampirinya dan meletakkan secangkir minuman yang sebelumnya Heejin pesan.

"Ini pesanannya, Nona."

"Oh iya terimakasih." sesaat tercipta hening setelah pelayan itu berlalu pergi.

"Heejin?" gadis itu terlihat tersentak saat Hongjoong memanggil, sepertinya Heejin tengah melamun.

"Ah, maaf. Aku sedang banyak pikiran akhir-akhir ini." Hongjoong menukikkan alisnya, sedikit heran akan penuturan gadis itu.



"Padahal aku tidak menanyakannya." Hongjoong membatin.



"Tidak apa-apa." percayalah, otak Hongjoong itu sekarang sedang tidak bisa bekerja dengan benar, bahkan untuk memikirkan respon apa yang harus ia tunjukkan saja sangat susah.

"Oh ya, sebelumnya maafkan aku. Tapi bisakah kita mengobrol sekarang? Aku tidak punya banyak waktu lagi." gadis itu tertawa ringan, dan dapat dilihat dengan jelas oleh Hongjoong kalau itu hanyalah topeng semata. Sepertinya gadis itu tersinggung, dan Hongjoong tidak peduli karena sekarang hanyalah ada nama Seonghwa di pikirannya. Perasaan gelisah kembali melandanya, ia benar-benar khawatir akan keadaan Seonghwa.

"Tentu. Eum... Aku mulai darimana ya?" gadis itu terdiam sesaat setelah menyelsaikan kalimatnya.

"Baiklah karena kau tidak punya banyak waktu, jadi aku tidak perlu berbasa-basi lagi..." Hongjoong tetap menutup mulutnya, menunggu Heejin untuk melanjutkan kalimatnya.



"... Aku menyukaimu! Ah bukan, aku mencintaimu. Apa kau mau menjadi kekasihku?" Hongjoong tidak terkejut sama sekali, sebelumnya ia telah menduga ini akan terjadi, apalagi setelah Yeosang mengatakan kalau Jeon Heejin itu mengincar dirinya.

Hongjoong menunduk guna menyembunyikan seringaian yang terpatri di wajah tampannya. Otaknya mengatakan kalau ia harus bermain-main dengan gadis itu agar Seonghwa bisa kembali ke tangannya.

"Kau pasti tau kalau ini terkesan tiba-tiba bukan? Dan kau juga tau kalau aku belum lama mengenalmu meski kau sudah mengenalku sejak awal masuk SMA bukan?..." Hongjoong tersenyum saat melihat raut wajah Heejin yang tengah gugup. Ah tidak itu bukanlah senyuman melainkan seringaian, mungkin Hongjoong akan sangat terhibur jika gadis itu benar-benar mengikuti alur mainnya.




"... Tapi aku akan mencobanya, dan maaf kalau selama kita berhubungan ada beberapa tindakanku yang mungkin menyakitimu." Heejin yang semula menunduk itu kemudian mendongak dan menatap tak percaya mata Hongjoong.

"K-kau serius? Kau menerimaku." Hongjoong berdehem singkat menanggapi pertanyaan Heejin.

"Terimakasih, Oppa." ucap gadis itu dengan raut senangnya yang tak disembunyikan sama sekali.














"Oppa? Cih! Yang benar saja."

⭐❇⭐

"Bagaimana?" tanya Yunho begitu mendapati Hongjoong yang baru saja memasuki apartemennya. Hongjoong yang langsung diserang pertanyaan Yunho pun hanya menyeringai hingga membuat kedua sahabatnya itu menatapnya bingung.

"Dia akan bermain denganku."

"Hah?" dengan kompak Yunho dan Yeosang memasang raut bingungnnya setelah mendengar penuturan Hongjoong.

"Haha, tenang saja. Kita akan menemukan Seonghwa sebentar lagi." Yunho dan Yeosang hanya bisa terheran-heran dengan Hongjoong yang lebih banyak menyeringai setelah bertemu Heejin.

"Hyung, tidak ingin menjelaskannya pada kami?" Hongjoong tertawa pelan mendengar pertanyaan Yeosang.

"Akan kuceritakan, tapi tidak sekarang. Aku harus pulang sekarang, karena Eomma sempat menghubungiku tadi."

"Lalu bagaimana dengan Seonghwa Hyung?" tanya Yunho yang tau jika Ibunya Hongjoong dan Seonghwa sudah menghubungi salah satunya untuk pulang maka yang pulang juga harus keduanya.

"Tenang saja, aku punya banyak alasan untuk itu." sahut Hongjoong sebelum menyambar kunci mobilnya yang tergeletak di meja.

"Aku pergi dulu, kalau kalian mau pergi jangan lupa kunci pintunya." Yunho dan Yeosang pun kompak mengangguk sebelum Hongjoong melangkahkan kakinya keluar dari apartemnnya.

⭐❇⭐

Drrtt... Drrtt...

Woojin yang tengah melacak keberadaan Seonghwa menggunakan komputernya pun harus berhenti sejenak saat dirasa ponselnya berdering.

"Nomor tidak dikenal... Siapa ini?" ujar Woojin saat membaca nomor ponsek tidak dikenal yang menghubunginya. Tanpa pikir panjang lagi, ia kemudian mengangkat panggilan itu.














"Kim Woojin, right?"
































































Tbc!
Voment pliseu❤

[✔] 2. FEAR; JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang