bab 1 tak berjudul

181 21 0
                                    


Deruman mobil dan motor serta musik DJ tampak menghiasi jalanan yang sengaja dipakai untuk arena balap. Pertandingan akan segera dimulai sorakan demi sorakan meramaikan acara. Semua orang tak sabar melihat siapa yang akan memenangkan pertandingan ini dan kegaduhan yang dibuat oleh mereka membuat suasana semakin mencekam.

"Akhh-sial!" umpat seorang gadis yang terus terdorong kebelakang oleh banyaknya orang yang berkumpul di pinggir jalan. Gadis itu terus berusaha menerobos kumpulan penonton dengan tubuh mungilnya

Beberapa menit kemudian, datanglah seorang wanita berpakaian minim sambil membawa sebuah pistol ke tengah jalan arena balap, untuk arahan dimulainya pertandingan balap malam hari ini.

Seketika, gadis yang bernama Sena menegang di tempat. Panggilan alam yang secara tiba-tiba datang di waktu yang tidak tepat. Sungguh ini sudah diujung, Sena tidak bisa menahannya lagi.

Tidak mungkin ia harus mengompol di sini. Dengan berat hati ia keluar dari kerumunan tersebut berlari terbirit-birit mencari toilet di sekitar sini.

Sial, sepanjang jalan ia tidak menemukan gedung ataupun rumah warga, yang ia temukan hanyalah jalanan luas gelap dan sepi.

"Gila sumpah gak tahan, aduh masa gue! Enggak enggak gak mungkin." Ucap Sena seraya menggelengkan kepalanya, menolak halus dari pemikiran otaknya.

DORRR

Suara pelatuk telah berbunyi dan menandakan jika permainan telah dimulai, Sena tertegun pada akhirnya ia tidak bisa melihat mulainya pertandingan.

"Hahaha sial." Dengan pasrah, Sena bersembunyi di balik semak-semak, untung saja ia membawa sebotol air tadi. Mau tak mau ia harus buang air kecil di sini, ia tidak ingin terkena penyakit hanya karena menahannya.

Sena melangkah ke depan meninggalkan tempat tersebut itu usai membernarkan pakaian. Ia menoleh ke kanan kiri sebelum menyebrang, memastikan jika tak ada kendaraan yang lewat.

Baru beberapa langkah ia berjalan, di saat itulah terdapat sebuah motor yang melintas berkecepatan tinggi menuju ke arah Sena. Silau lampu kendaraan membuat ia menoleh, gadis itu langsung diam tak berkutik seakan tubuhnya sudah terkunci.

"AAAAAAKK" Teriak Sena kencang, menutup mata berharap ia masih bisa melihat dunia pada esok hari.

Pengendara motor yang tadinya tenang kini melotot tajam. Cowok itu langsung menarik rem, membanting setir ke kiri meskipun kemungkinan kecil motor miliknya tidak menabrak gadis tersebut. Hal hasil, ia tergelincir bersama motornya menghantam trotoar jalanan.

Sena membuka matanya secara perlahan, tubuhnya tidak merasakan apapun. Apakah ia selamat?

"Eh-" Tidak ada orang, Sena bernafas lega.

"Kalo mau mati jangan ngajak orang!" Teriak seseorang dari belakang.

Mendengar suara asing, Sena membalikkan badan. Ia menjatuhkan rahang ketika melihat seseorang yang sedang terpapar tak berdaya.

Merasa bersalah, Sena berlari menghampiri cowok itu. Membantunya berdiri, sekitika terlintas di otaknya jika cowok ini merupakan salah satu peserta balap?

Sena mengerjakan mata berkali-kali saat cowok itu membuka kaca helm. Gadis itu dibuat salah fokus pada tampang cowok dihadapannya, meskipun memakai penutup mata yang menutupi mata kirinya aura dari ketampanannya tidak lah memudar.

Lihat saja bagaimana ia memiliki alis yang jauh lebih tebal dari pada Sena, hidung mancung yang sempurna dan bulu mata lentik yang selalu di idamkan oleh para kaum hawa.

"Lo ngapain sih disini? Udah tau gelap." Tanya cowok itu sembari mengecek keadaan motornya.

"Gue kebelet." Jawab Sena bernada pelan.

"Jangan-jangan lo abis-

"Diem lo awas aja." Teriak Sena, membuat gendang telinga cowok tersebut berdenyut. Pasti cowok itu sedang memikirkan hal yang tidak-tidak.

Sena meringis pelan melihat motor tersebut. Banyak sekali goresan disekitar, tak hanya itu kaca spion dan lampu motor milik cowok itu pecah sebelah.

Di waktu yang sama, mereka berdua mendengar suara deru motor semakin mendekat ke arah mereka.

"Lo mau bareng?" ajak cowok itu yang sudah duduk diatas motornya. Dirinya terlihat sudah tak memperdulikan keadaan motornya sekarang.

Sena menimbang-nimbang ajakan cowok itu, jika ia tolak maka ia harus jalan kaki lagi dan tidak akan melihat pertandingan akhir, jika ia terima berarti-

Tinnn

"Ehh-Iya ikut." Dan akhirnya Sena memilih keputusan terakhir. Dari pada harus berjalan kaki dijalan sepi nan gelap.

Ketika ingin menarik gas, mendadak salah satu pengendara motor lain telah melewati mereka berdua. Sena membulatkan mata, betapa cepat motor tersebut melaju hingga membuat Sena terbatuk akibat debu jalanan yang dilewati motor tersebut.

Nngengggggg

Sena yang tak siap langsung memegangi pundak cowok di hadapan. Kecepatan yang diambil oleh cowok itu sangatlah tinggi, hampir membuat tubuh Sena terhuyung ke belakang.

Mereka berdua bersaing ketat, saling berpacu mencapai garis finish. Suara riuh penonton saat melihat jagoan mereka mulai mendekati garis finish semakin nyaring. Sayangnya sampai sekarang cowok yang bersama Sena belum juga menyalip lawannya. Cowok itu semakin menambah kecepatan hingga mencapai batas

Pertandingan pun selesai, ternyata dewi fortuna sedang tidak berpihak pada mereka berdua. Cowok itu langsung memberhentikan motornya di belakang motor lawan yang tiba sepuluh detik lebih awal.

"Hahaha, cupu lo Langga." Teriak Falgon yang sudah berada di hadapan motor cowok itu sambil mengacungan jari tengah.

Asal mereka tahu bahwa Kenyataannya Falgon menang hanya karena sebuah kebetulan.

Semua penonton tertegun kaget, baru kali ini cowok yang bernama Langga kalah dalam sebuah pertandingan. Padahal sudah berkali-kali Langga mengikuti pertandingan balap tidak pernah terkalahkan, dan posisinya sudah tergeser mulai hari ini.

Sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat, Langga turun dari motor hitamnya dan di ikuti Sena. Ia melemparkan kunci motornya ke Falgon, tetapi Falgon tidak menangkap kunci yang diberikan oleh Langga.

Langga murka, baru menang sekali tetapi gayanya sudah selangit.

"Gue gak butuh motor rongsokan, tapi gue punya tawaran lain." Jelas Falgon sedikit menyeringai.

"Apaan?"

"Cewek di belakang lo."

*****

FYI : Sebelumnya ini adalah cerita aku yang berjudul "Liar" jadi setelah menimbang banyak hal aku akhirnya memutuskan untuk merevisi cerita tersebut dari segi judul, nama tokoh dan memakai alur yang sama tetapi hanya berbeda timeline saja.

VOTE + COMENT
Satu bintang dan satu komentar dari kalian sangat berarti buat aku

Terimakasih atas kerjasamanya 🙇🏼‍♀️
-dyhzii-

GAME OVER : doesn't end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang