Ig : @anantapio26_
Sandra menikmati makanan buatan Irish. Dan ini adalah makanan terenak yang ia santap sejak kedua orang tuanya datang memenuhi panggilan Tuhan.
"Kamu suka?" tanya Irish takjub dengan cara Sandra menikmati makanannya.
Sandra mengangkat wajahnya. Kemudian mengangguk sambil tersenyum senang. "Ini enak banget lho, Tan," ucapnya. "Boleh tambah lagi?" tanyanya tanpa tahu malu. Aldo menoleh dengan pandangan tidak percaya.
"Tumben makan banyak," ucap Aldo heran sambil menatap Sandra.
Bukannya Sandra yang menyahut ucapannya. Namun malah Dodi yang sedang duduk di pangkuannya. "Biar sehat!" serunya bersemangat.
Aldo menunduk. Menatap malaikat kecilnya yang terlihat lebih bercahaya. "Ayo, lomba makan sama Aa. Yang makannya paling banyak Aa kasih hadiah," ujarnya hangat pada Dodi.
"A-pa ha-diahnya?" tanya Dodi tertarik dengan tantangan Aldo.
"Rahasia dong," balas Aldo sengaja membuat Dodi penasaran.
"Ma-sa ra-ha-sia," kesal Dodi.
"Harus rahasia. Tuhan aja banyak menyimpan rahasia," ujar Aldo.
"Bun-da sa-ma Ay-ah i-kut?" Dodi mengedarkan pandangan penuh tanya pada kedua orang tuanya yang langsung menyahut dengan kompak.
"Oh ikut dong," seru Ganda.
"Iya dong," susul Irish.
Sandra tertawa bahagia melihat kehangatan keluarga Aldo. Kehangatan yang baru kali ini ia rasakan setelah bertahun-tahun lamanya hidup dalam kesendirian.
"Dimulai dari sekarang, ya," sambungnya kemudian. "Satu, dua, tiga," aba-abanya kemudian dan langsung membuat Irish, Dodi dan yang paling utama Aldo juga Ganda berlomba untuk melahap makanannya sebanyak mungkin. Bahkan perlombaan itu malah terlihat lebih berlaku hanya untuk Aldo dan Ganda.
"Ayo, Al! Ayo! Aku dukung kamu!" seru Sandra berhenti menyantap makanannya dan malah mendukung Aldo agar dapat mengalahkan Ganda.
"A-a, ayo!" seru Dodi juga yang lebih bersemangat untuk mendukung Aldo daripada ikut berlomba.
"Ayo, Al. Bunda juga dukung kamu," susul Irish untuk ikut mendukung Aldo juga.
Seketika Aldo tersedak hingga membuat urat-urat di lehernya terlihat. Dukungan Irish sungguh tidak terduga. Dengan sigap Irish memberinya segelas air putih. Aldo menerimanya dengan segera. Napasnya sungguh nyaris berhenti dengan rasa perih yang menjalar di lehernya.
"Kamu nggak apa-apa?" Aldo menggeleng untuk menjawab pertanyaan Sandra.
"Sakit, ya?" tanya Sandra lagi.
"Nggak apa-apa," balas Aldo setelah mampu mengendalikan aliran napasnya.
Dari pertanyaan itu Irish dapat menilai ketulusan hati Sandra dari sisinya yang lain.
Dodi berdiri bangkit dari duduknya di pangkuan Aldo. Lalu mengarahkan wajah Aldo untuk saling menatap. "Aa, ngg-ak apa-apa?" tanyanya sambil terus menatap wajah Aldo yang memerah.
"Nggak apa-apa," jawab Aldo dengan nada bicaranya yang lebih baik.
"Be-ne-ran?" tanya Dodi sekali lagi untuk memastikan.
Bersama senyumnya Aldo mengangguk. Lantas Dodi memeluknya. Mendadak suasana menjadi haru. Apa aku terlambat, Tuhan? Untuk membahagiakan orang-orang yang aku sayang.
"A-ku sa-yang A-a," jujur Dodi di dalam pelukan Aldo.
"Aa juga sayang sama Dodi," balas Aldo mengecup pipi Dodi dengan lembut dan hangat. Dodi pun membalasnya tepat di kening Aldo.
![](https://img.wattpad.com/cover/207366980-288-k2297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT LITTLE BROTHER
Teen Fiction(HARAP FOLLOW PENULISNYA TERLEBIH DAHULU) HIV dan AIDS adalah dua penyakit yang berbeda namun keduanya saling berhubungan. HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh secara drastis sehingga dengan...