4/Lenyap

37 6 0
                                    

#I

Aku heran, kenapa semakin bertambahnya usia aku malah jadi takut. takut menghadapi kehidupan yang seharusnya tidak perlu untuk ditakutkan, karena kehidupan akan terus berjalan dan kehidupan ini harus kita jalani. Kita harus jadi  pemeran bukan hanya sekedar penonton; menyaksikan orang-orang yang kerap berbagi peran. karena kehidupan ialah bagian dari kita sebagai mahluk hidup.

Waktu kecil aku sangat berani dan mempunyai mimpi yang tinggi. Kalimat "Bermimpilah setinggi-tingginya" masih saja berdengung di telingaku. Ya.. itu salah satu kalimat yang aku dapat dari orang tua kebanyakan ketika ia memberi petuah bijak Kepada anak-anaknya.

Aku selalu berdoa kelak suatu saat nanti aku bisa peluk mimpi itu, namun kenyataannya berbeda dengan yang aku bayangkan. Seiring waktu dan seiring bertambahnya pengetahuan malah banyak hal yang aku takutkan, takut untuk memulai, takut untuk gagal, takut pada omongan orang yang kadang melemahkan semangatku, dan takut untuk mewujudkan mimpi kecilku.

Kepercayaan diri pun lambat laun terkikis oleh rasa takut tersebut, tapi jika menari kebelakang, aku ingat betul tujuan awal ku. Menjadi seorang jurnalis profesional. Bagiku jurnalis adalah profesi yang menyangkan dan penuh tantangan, karena kita bisa mengulik berbagai hal memarik yang terjadi di lingkungan sekitar.

Impian itu harus aku peluk. Aku harus membakar ketakutan ku sendiri dengan api semangat yang aku dapati dari orang-orang terkasih yang ada di sekeliling ku. Terutama Ibu ku.

Langit hari ini tersenyum, tak menagis dan tak marah pula, dan Angin kali ini selalu memanjakanku dengan hembusannya; sejuk.

"Just saying; miss u mom"

____________

"Bagi saya salah satu nikmat terindah dalam hidup ialah ketika kita bisa menjalani suatu pekerjaan sesuai dengan apa yang kita inginkan dan kita mencintainya"


Niatnya Begini Jadinya BegituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang