Everyday、 カチューシャ

2.2K 247 118
                                    

Everyday, Kachuusha




















Gaara mengerang pelan ketika jam wekernya berbunyi. Dia segera mengambil itu dari nakas, lalu mematikannya dengan sedikit kasar. Dia memeriksa waktu sekarang dengan mata yang masih mengantuk.

“Astaga! Sudah pukul tujuh, aku harus bersiap-siap sekarang.”

Gaara buru-buru bangun dan membereskan tempat tidurnya, kemudian melesat ke kamar mandi dalam kecepatan cahaya. Kurang dari sepuluh menit, dia sudah selesai menyegarkan diri. Dia mengenakan setelan kasual, kaus putih sebagai atasan dan celana training hitam sebagai bawahan. Dia menata rambutnya sedemikian rupa sebelum benar-benar pergi keluar.

Kaa-san, aku berangkat sekarang,” pamit Gaara mengecup pipi ibunya sekilas sehabis mengambil sepotong roti bersama olesan selai madu, “Dah, Temari-nee.”

“Kau tidak sarapan dulu, Gaara?” tanya Temari sedikit nyaring.

“Nanti, aku bisa sarapan dengan Sakura,” jawab Gaara sedang memasang sepatu di teras.

Setelah selesai dengan alas kakinya, dia bergegas beranjak sekalian joging menuju rumah sang sahabat. Hanya butuh sedikit tenaga sampai di sana, jarak tempat tinggal mereka tidak lebih dari sepuluh meter.

Ohayou, Sakura,” sapa Gaara mulai memasuki pekarangan sahabatnya itu.

Ohayou, Gaara-kun,” balas Sakura kebetulan baru selesai menyiram tanaman hiasnya, “Biar kutebak, kau pasti tidak sempat sarapan.”

Gaara tersenyum agak kikuk, “Ya, begitulah. Aku tidak mau sampai terlambat menjemputmu.”

“Tunggu sebentar, aku harus mengambil tas dan berpamitan dengan ibuku dulu,” Sakura buru-buru masuk ke dalam rumahnya.

Tak berselang lama, mereka pun berangkat menuju halte. Hari ini bertepatan tanggal merah, mereka bisa menaiki bus yang masih kosong. Baru pertengahan musim semi, tapi mereka sudah berencana memburu musim panas di pantai.

“Makan ini,” Sakura menaruh dua bungkus roti ke pangkuan Gaara, “Kau harus sarapan yang cukup karena kita butuh banyak tenaga saat bermain di pantai nanti.”

“Bagaimana denganmu?”

“Tenang saja, aku sudah sarapan agak lebih banyak tadi.”

“Hm, baiklah.”

Setengah jam kemudian, mereka telah tiba di tempat tujuan. Pantai termasuk opsi terbaik orang-orang menghabiskan liburan hari ini, tidak heran di sini sudah tampak cukup ramai.

Mereka menyimpan barang-barang penting mereka ke penitipan. Namun, Sakura memilih tetap membawa tasnya, tempat efisien untuk menaruh hasil jepretan mereka dari kamera polaroid-nya nanti.

Mereka mulai menyusuri pinggir pantai dengan kaki telanjang. Baru sesaat saja, mereka sudah mengambil banyak foto. Objeknya tidak jauh-jauh dari panorama pantai atau Gaara dan Sakura sendiri.

Sekarang kameranya ada di tangan Gaara, dia berhasil memotret beberapa momen candid Sakura. Tidak kalah memukau dari kilauan laut di hadapan mereka, Sakura adalah suatu hal menakjubkan yang memang masih sukar dimengerti oleh Gaara.

Love TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang