涙サプライズ!

1.1K 224 30
                                    

Namida Surprise!























Para siswa tampak asyik bermain basket, sedangkan para siswi memilih bersantai di pinggir lapangan. Guru pelajaran saat ini sedang berhalangan mengajar, namun mereka tetap menikmati jam kosong dengan berolahraga. Beberapa di antara mereka bisa sekalian tebar pesona pada gadis-gadis.

“Kalau kebanyakan membaca, matamu bisa rabun seperti Karin,” tegur Ino merebut buku yang dibaca oleh Sakura.

“Sudah kubilang, ini bukan kacamata minus,” elak Karin mendadak sewot.

“Aku tidak bilang begitu, maksudku Sakura bisa saja rabun dekat,” canda Ino.

“Intinya, sama-sama rabun. Untuk apa juga diperpanjang?” timpal Tenten.

“Ini kacamata gaya,” Karin memakaikan pelengkap penampilannya itu pada Tenten, “Bagaimana? Apa kepalamu pusing?”

“Tidak, tapi aku lebih suka menggunakan yang tanpa lensa,” Tenten malah mulai narsis sendiri.

“Dasar,” gumam Hinata.

“Sekalian kucolok saja matamu sini,” gertak Karin masih dongkol.

“Jangan,” Tenten mencoba menghindar, “Nanti aku tidak bisa melihat cogan lagi.”

“Lihat!” teman perempuan mereka yang lain tiba-tiba berseru.

“KYAAAA!”

“Sasuke-kun gagah sekali!”

“Perut kotak-kotaknya sudah terbentuk sempurna!”

“Dia sangat seksi jika berkeringat begitu!”

“Mau dong jadi kausnya, biar aku bisa menyeka keringatnya!”

“I LOVE YOU 3000, SASUKE-KUN!”

Sakura buru-buru menyingkir dari kerumunan sorak dadakan itu, dia mengusap telinganya yang agak berdengung. Niatnya mau berleha-leha malah terusik oleh pekikan para penggemar pangeran sekolah. Tahu begitu tadi, dia tetap berdiam diri saja di kelas.

DBUKK!

Baru beberapa langkah, kepalanya ditimpa oleh bola basket. Sakura rasa ada hal yang lebih buruk sehabis ini.

“Sakura?”

Semua teman sekelas mereka spontan terkejut, Sakura terjatuh setelah terkena lemparan tadi. Mereka berbondong-bondong menghampirinya, tapi Gaara bertindak lebih cepat. Daripada menunggu tandu datang, dia langsung menggendong gadis malang itu ke UKS.

Baka!” seru Naruto bergantian dengan Sasuke melempari bola pada tubuh Kiba.

“Aku tidak sengaja melakukannya, lagi pula salah Neji yang tidak becus menangkap umpanku tadi,” Kiba tidak mau disalahkan sendiri.

“Kenapa kau malah menyalahkanku?” Neji jelas tidak terima, “Itu salahmu sendiri karena lemparanmu terlalu melenceng.”

“Kalau Sakura kenapa-napa, jangan minta perlindungan kami. Aku ogah berurusan dengan Gaara yang mengamuk,” ujar Shikamaru mulai beranjak dari lapangan, disusul oleh teman-temannya yang lain.

“Tapi, aku benar-benar tidak sengaja,” Kiba masih mencoba menarik belas kasihan mereka.

Gomen, Kiba. Itu masalahmu sendiri, aku tidak berani ikut campur,” sahut Shino—yang notabene sahabat Kiba—tetap enggan berpihak pada si terdakwa.

“Kalian semua jahat!” Kiba mulai mencak-mecak tidak jelas, menyalahkan keadaan yang berhasil memperburuk harinya.

🎁 🎂 🎁

Love TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang