Gingham Check
Denting lonceng berbunyi ketika pintu kafe didorong, menandakan ada pengunjung datang. Selama tiga minggu belakangan, kafe mereka lebih ramai dari biasanya. Owner rutin mengadakan beberapa event tahunan, salah satunya adalah promosi tiket gratis liburan musim panas untuk tiga pelanggan beruntung. Rules pengundian diambil dari intensitas kunjungan dari pelanggan; semakin sering jajan, semakin besar peluang namanya keluar. Batas tenggang masih ada satu minggu lagi, para pelanggan setia tetap gencar melakukan kompetisi.
Berbanding terbalik untuk semua pegawai, mereka tidak begitu antusias semenjak event pertama diadakan. Pekerjaan mereka bertambah padat, merepotkan dan melelahkan. Namun, mereka tidak mampu mengeluh terlalu banyak karena ada kontrak dan denda. Tetap sebanding dengan gaji yang cukup besar, mengingat kafe ini sudah punya pamor sedari awal.
Gingham Check Café.
Itu nama tempatnya. Mengambil konsep vintage dan pola kotak-kotak, serta dominan berwarna biru dan putih. Terinspirasi dari judul lagu salah satu idol grup.
Owner bernama Yahiko dan manajer bernama Nagato merupakan sahabat karib, sama-sama fanboy 48Family. Mereka berdua pelopor berdirinya kafe tersebut. Mereka memiliki empat pegawai yang belum pernah berganti.
Hidan. Dia merupakan kenalan dari kekasih sang owner. Dia ditempatkan di bagian dapur, paling suka beratraksi menggunakan pisau.
Itachi. Sama seperti rekannya di atas, dia cukup akrab pacar dengan owner-nya. Dia berbagi posisi barista bersama satu rekannya yang lain. Meracik espresso adalah bagian yang biasa dikerjakannya.
Deidara. Adik kelas Itachi semasa SMA. Dia punya gaya rambut ponytail, membuatnya sering dikira perempuan. Bagian paling disukainya membuat latte art.
Sakura. Satu-satunya pegawai perempuan. Dia merupakan sepupu dari owner kafe. Dia berada di bagian penyediaan dessert, biasa juga merangkap jadi kasir.
“Apa Karin mampir ke sini?” tanya Suigetsu pada Sakura.
“Tidak, dia sibuk hari ini,” jawab Sakura sehabis membungkus pesanan pelanggannya itu.
“Kira-kira, dia sedang berada di mana sekarang?” tanya Suigetsu lagi.
“Mana kutahu,” jawab Sakura sembari mengedikkan bahu, “Hubungi saja dulu sebelum kau menemuinya.”
“Ah, baiklah. Aku pergi sekarang,” pamit Suigetsu mulai sibuk dengan ponselnya, “Aku harap dia tidak sedang bersama Sasuke.”
“Hati-hati di jalan.”
Pelanggan berikutnya meminta dibungkuskan kue juga. Teman satu fakultas Sakura. Sering berkunjung ke kafenya, tapi tidak pernah berpartisipasi dalam event.
“Itachi-san,” panggil Neji.
“Hn?” Itachi menyahut dengan gaya khasnya. Namun, teruntuk orang yang sudah dikenalnya.
“Bilang pada Sasuke, jangan hubungi Tenten lagi,” Neji langsung pergi setelah membayar.
Sakura mendadak termenung, sedangkan Itachi memilih tidak begitu peduli. Beginilah hari-hari yang mereka hadapi, tidak jauh-jauh dari pembahasan adik Itachi yang flamboyan.
Selanjutnya, teman Sakura yang berhasil kurusan berkat diet. Walaupun begitu, dia rutin memesan dessert paling mahal di sini seminggu sekali. Entah apa motivasinya, selain melakukan pemborosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Trip
Fanfiction[ONESHOT COLLECTION] Welcome Sakura's Universe. Setiap bagian tidak saling berkaitan. Tidak hanya Sasuke melulu, ada tokoh-tokoh pria lain ikut menyemarakkan kumpulan cerita ini. Terinspirasi dari lagu-lagu 48 Family. So, happy reading and let's enj...