IK - 9

19 4 0
                                    

Happy reading

Budayakan vote dan komen:)

Ada "typo"? Jangan sungkan untuk mengingatkan

***

Pesan Alfa tadi sore masih diabaikan Mawar sampai malam harinya, bahkan Mawar sengaja hanya bermain Instagram tanpa membuka Whatsapp.

Mawar tidak mau berhubungan dengan orang yang sudah punya pacar karena bagaimana pun yang akan terlihat salah adalah Mawar.

Mawar membuka Whatsapp dan melihat Alfa tengah online, mungkin sedang chatting-an dengan pacarnya.

Mawar tidak akan membalas pesan ini, ia beralih membuka grup chatting dengan teman-temannya.

Tanda telepon terlihat, Mawar terkejut ketika melihat nama Alfano Alaska disana. Mawar bingung antara mengangkat atau tidak? Nanti dirinya dikira sombong lagi.

Mawar mengangkat, kemudian terdengar Alfa menyapa dirinya.

"Iya, ini Mawar."

"Lagi teleponan," ucap Mawar tetap jutek dan terdengar tawa diseberang.

"Dia marah lihat Whatsapp-ku tanda online? Dia siapa sok-sok ngatur aku," gumam Mawar sambil menjauhkan ponselnya.

"Sama dia," ucap Mawar sengaja ingin membuat Alfa sadar bahwa dirinya bukan siapa-siapa.

"Sok-sok posesif ngelarang orang chatting-an sama orang lain?" gumam Mawar.

Seketika Mawar ingin berteriak. "SADAR WOY!! LO UDAH PUNYA PACAR."

"Iya. Ya sudah, aku sibuk," ucap Mawar menyudahi telepon yang tidak penting itu.

Mending dirinya membaca novel atau belajar saja, atau mungkin mulai melengkapi list study tour-nya karena Mawar terlihat sangat santai tidak memiliki keinginan membawa apa saja.

"Di Bali ngapain saja ya?" ucap Mawar pada diri sendiri dan kemudian mencatat apa saja yang akan ia bawa.

***

Hari Jumat, hari sekolah terakhir untuk sekolah yang menggunakan sistem full day school seperti SMA Garuda ini.

Mawar sudah bersiap dengan seragam khas coklat tengah duduk di kursi teras menunggu Putri menjemputnya.

Terdengar motor Putri, Mawar membuka gerbang dan berjalan menuju Putri. "Nanti beli bensin ya waktu pulang," ucap Putri dan Mawar hanya mengangguk saja.

"Kita berangkat sedikit siang ya," ucap Mawar ketika Putri mulai menjalankan motornya.

"Aku juga merasa begitu. Ini jam berapa sih?" tanya Putri.

Mawar menghidupkan ponselnya. "Jam tujuh kurang delapan menit. Eh ternyata siang banget," ucap Mawar sedikit terkejut.

"Eh aku nggak mau telat," ucap Putri lalu mengendarai motornya dengan lumayan kencang.

Mawar tidak khawatir mengingat Putri sangat pandai mengendarai motor. Meski sudah mengendarai motor dengan lumayan kencang, namun keterlambatan tetap saja harus di terima mawar dan Putri.

"Put, kayaknya naik motornya santai saja deh. Ini jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih dua menit," ucap Mawar menyiratkan rasa khawatir.

Pasalnya baru pertama kali ini setelah bertahun-tahun sekolah Mawar terlambat. "Yah," gumam Putri namun tetap melajukan motornya dengan lumayan kencang.

SMA Garuda sudah terlihat. Mawar mendongak ke atas melihat kelas 11 IPA 5 yang memang berada tepat di pinggir jalan, bedanya kelas tersebut ada di lantai dua karena lantai satunya adalah parkiran guru.

Ingatan KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang