|| 1.2

14 6 0
                                    

Changbin menyantap Beef Teriyaki dan Seafood Teriyaki tanpa menyisakan sebutir pun nasi dalam mangkuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Changbin menyantap Beef Teriyaki dan Seafood Teriyaki tanpa menyisakan sebutir pun nasi dalam mangkuknya. Kelaparan. Sementara Han masih menikmati Kimchi Kokkeumbap yang pedas dan selesai beberapa menit kemudian. Acara makan malam mereka selesai dalam waktu singkat.

"Kau punya banyak uang, ya?"

Han mendongak, menatap Changbin dengan senyum yang penuh sarat.

"Apa pekerjaanmu?"

"Sejauh ini masih pengangguran."

"Lalu ini apa?"

Han mencondongkan tubuhnya, lantas berbicara pelan, berbisik, menggelitik gendang telinga Changbin. "Taruhan."

"Arisan?"

Pandangan Han berubah malas ketika kembali menegakan tubuh di kursinya, "Kau sepertinya memang tumbuh dan berkembang di lingkungan ibu-ibu. Kubilang taruhan untuk tarung bebas. Kau tahu, tarung bebas?"

"Adu ayam?"

"Astaga!" Han mengusap wajahnya kasar sebelum melanjutkan penuh penekanan, "perkelahian bebas."

"Kedengerannya seperti adu ayam."

"Terserah kau saja kalau begitu." Kemudian Han meneguk minumannya hingga tersisa balok-balok es. "Tadi malam Mystique berjaya. Aku menang seratus lima puluh ribu won."

"Hebat." Changbin bergumam, menatap Han sedikit tertarik pada arah pembicaraannya. "Bagaimana bisa?"

"Apa?" Han senang dengan reaksi Changbin dari umpannya. "Kau tertarik untuk ikutan?"

Oh, Changbin mungkin akan tergiur jika itu mudah.

"Kau hanya perlu memasang kesepakatan taruhan. Semalam, dua puluh lima ribu won untuk setiap petaruh. Tapi hasilnya bisa berlipat-lipat. Jadi ...."

Ucapan Han terpotong karena bunyi sirine di luar sana. Kepalanya menoleh, menatap penasaran pada polisi yang baru saja memasang brosur di majalah dinding kota dekat halte bus. Orang-orang mulai berkumpul. Ketika kembali menatap kursi di seberang, Changbin sudah hilang, pergi keluar dan bergabung dengan kerumunan di luar sana.

"Permisi, permisi." Changbin menyelinap di antara pemuda berkemeja di depannya dan berhasil. Matanya memindai kertas yang baru ditempel. Orang-orang memilih memotret dan perlahan memudar.

"Sayembara? Satu juta won? HHJ? Pelaku pembunuhan sepasang kekasih di hotel."

"Hwang Hyun Jin."

Changbin menoleh. Mendapati Han sudah berdiri di sampingnya. Hanya tersisa mereka di sana. Merasa diperhatikan, Han balik menoleh, mereka berpandangan. "Jadi kau tertarik untuk ini?"

"Tidak. Aku benci harus terlibat hal-hal berbau kriminal."

Tawa Han pecah, "Kau benar-benar anak yang baik. Kau pasti tidur nyenyak setiap malam dan lari pagi di taman dengan damai. Hidupmu sungguh mengesankan, Changbin."

"Tidak ada hal seperti itu. Aku dihantui tanggungjawab sebagai lelaki yang sudah lulus sekolah. Selama ini aku belum mendapat pekerjaan."

Sebelum Changbin menjawab, ponsel di saku celana jeans Han berdering. Pemuda itu segera mengambil dan menjawab telepon.

"Ya?" dan "Aku segera kesana."

Setelah itu telepon ditutup. Han menatap Changbin dengan senyum tipis, "Aku harus pergi. Jika nanti malam ada waktu. Aku akan menggedor pintu flat mu."

"Apa?"

"Menonton film biru. Aku ada koleksi baru. Hot." Han terkekeh. Kemudian berjalan mundur dan menjauh. Pemuda itu melambaikan tangan dan berteriak, "Jangan pulang terlalu malam, Bung! Ibumu akan marah! Haha."

Changbin memilih duduk di kursi taman kanak-kanak yang sepi dan membuka topinya, merapikan rambutnya yang lupa disisir sebelum pergi. Kakinya diluruskan, kepalanya tengadah dan kedua matanya terkatup.

Hingga seseorang berlari dan tersandung kakinya. Terjatuh dan mengerang. Changbin tersentak kaget.

"Tolong! Tolong aku!"

"Apa?"

Situasinya jungkir balik. Beberapa detik yang lalu Changbin baru merasakan kedamaian dan sekarang kedamaian itu lenyap. Dia bingung melihat pemuda itu merapatkan diri padanya dan terus meminta tolong, minta diselamatkan.

Perlahan Changbin merasakan sesuatu yang kental dan hangat menyentuh kulit tangannya.

Ya ampun, pemuda itu terluka!

[]

long time no see

ᴇɴᴛʀᴀɴᴄᴇ || ꜱᴇᴏ ᴄʜᴀɴɢʙɪɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang