11. BERJUMPA

8 1 0
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍"Menjumpai wajah yang senang kau lihat kembali dan kau rindukan, bagaimana rasanya? Bahagia menamparmu secara berlebihan, benar kan?"

•••

Sora melangkahkan kakinya ke ruang siaran, dia ambruk disana.

Tatapan orang-orang, entah mengintimidasi atau sekedar kasihan.. Sora membencinya.

Membuat traumanya kembali, meningkat dan pecah. Untungnya Asri membawanya ke tempat yang tenang, dia hanya ingin Sora takkan pernah merasakan sakitnya kembali, tapi ternyata susah untuk menghilangkannya.

Sora gemetaran, takut menguasai dirinya. Dia bisa gila lama-lama seperti ini.

"It's okay, mereka ga berniat kayak gitu"

Setelah cukup lama Sora terdiam dan berkutat dengan fikirannya, dia akhirnya mencoba bangun dan berjalan ke arah ranjang, dia memilih untuk beristirahat.

Kenapa sekolah menjadi neraka untuknya?

Tatapan kakak kelas, adik kelas yang menyukai Sky, orang-orang yang Sora rasa membencinya.. Itu menyakitkan.

Sora menuding dirinya sendiri kah atau memang begitu adanya?

Setelah cukup lama tertidur dan menjernihkan fikiran,

Sora ingin sekali bangun dan menghadapi dunianya yang mengerikan tanpa rasa takut, tapi kenapa? Rasanya susah, seolah setiap oksigen yang dihirupnya mengandung tali yang mengikat nafasnya untuk tak terproses ke paru-paru, berhenti di tenggorokan, menyiksa.

Handphone Sora berdering,

'Ra?' Sky disana, menyapa pendengarannya

"S-sky.." kenapa dia menjadi lemah di depan kekasihnya? perempuan manjalita!

'Ada kalanya kamu harus lupa tatapan orang, jangan nyiksa diri, Sayang. Kamu pasti lupa tentang kamu yang harus bahagia dulu, egois aja. Hidup memang kayak gitu, Ra'
'Mereka yang natap kamu begitu juga demi membahagiakan mereka aja, lawan.. Tolong' Sky mencoba menenangkannya,
'I miss you' Bisiknya di akhir,

Tuttt. Sambungan telefon berakhir, Sky mematikan telefon, membiarkan Sora berfikir atas dirinya sendiri.

Rasanya dia butuh pelukan Sky saat ini, rasanya dia candu akan kehadiran Sky di hidupnya, dia kosong dan hampa sekarang.

Sora memegangi kepalanya yang pening, akhir-akhir ini dia mendapatkan banyak ujian dari tuhan. Baiklah, seharusnya dia menghadapinya, bukan?

Lari hanya akan memperburuk keadaan pada diri sendiri, hadapi dan kuatlah. Mungkin itu jawaban yang pas untuk saat ini.

🐋

Sora masuk kedalam kelas, sudah ada guru tapi Sora hanya nyelonong tak sopan, hanya dihadiahi tatapan mengerikan karena terlambatnya tak wajar, pelajaran sudah akan selesai.

"Minggir" Sora mendorong Dodo menjauh, lelaki itu senang sekali duduk ditengah bangku, heran

"Bukannya lo duduk di sono?" menunjuk ke bangku milik Sky,

"Yeuuu serah gue dong mau duduk dimana, emang sekolah punya moyang lo?!"

Dodo akhirnya menghela nafas, membiarkan gadis gila itu duduk di dekatnya,

Dia mengeluarkan sebotol air putih yang masih disegel,
"Minum dulu, tuh! Tar dehidrasi lagi" Sora menggumamkan thanks untuknya kemudian,

"Kebo banget sih lo! Tidur ga tau waktu dan tempat, dateng kelas pun kayak jelangkung. Untung cantik!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHE IS BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang