BAB 7

4.8K 200 5
                                    

Christoper berusaha untuk menenangkan Olivia terlebih dahulu walau sebenarnya banyak hal yang ingin ditanyakannya. Melihat raut wajah Olivia yang sangat terpukul sungguh membuatnya begitu sesak.

Dengan isak tangisnya Olivia sedikit meremas kemeja yang Christoper pakai.

"Sakit sekali Kak... Rasanya, aku mau mati... Sakiiit..." Rintih Olivia.

"Tampar aku. Pukul aku semaumu agar aku juga merasakan sakit sepertimu."

Olivia sedikit bergerak untuk menatap Christoper. Sehingga tuxedo yang menutupi tubuh Olivia menjadi terlepas. Kini terpampanglah bentuk tubuh telanjang bak gitar Spanyol itu.

Seketika hasrat lelaki Christoper memberontak untuk bangkit.

Christoper langsung menutupi tubuh Olivia . Namun Olivia sama sekali tidak mau beranjak dari pangkuan tubuh kokoh itu.

"Kakak... "

Olivia tidak tahu harus berkata apa. Jika saja Christoper tidak menolongnya, ia pasti sudah memotong urat nadinya sendiri malam ini.

Christoper membelai pipi Olivia yang memerah. Membaringkan tubuh telanjang itu lalu menutupinya dengan selimut.

"Istirahatlah... "

"Kakak... Nanti Christian akan datang dan dia akan..."

"Sssssstt... " jari telunjuk Christoper menempel lembut di bibir Olivia.

"Tidak ada seorang pun yang tahu letak mansion ini. Jadi jangan khawatir."

Christoper beranjak dari ranjang itu. Namun Olivia menarik tangannya.

"Kakak... Bisa kau menemaniku di sini...? Aku takut... Aku sungguh takut... " air mata kembali mengalir di pipi Olivia.

Hati Christoper kembali tersayat melihat Olivia yang menangis karena trauma yang mendalam.
Christoper lalu berbaring di samping Olivia. Dengan tubuh menggigil ketakutan Olivia langsung memeluk erat Christoper. Olivia sudah lupa bahwa tubuhnya kini tengah telanjang bulat. Ia hanya merasakan sakit dan perih di sekujur tubuhnya terlebih lagi hatinya.

Perasaan Christoper kini bercampur aduk. Ia merasa prihatin melihat keadaan Olivia namun di sisi lain ia juga harus mati-matian menahan gejolak ingin bercinta di dalam dirinya.
Beberapa saat kemudian, Olivia pun berhenti menangis.

Akh... Syukurlah. Sepertinya Olivia sudah tenang.

"Kakak... " Olivia masih memeluk erat Christoper.

"Iya, Olivia... " Christoper membelai lembut rambut yang halus itu.

"Christian sudah tidak mencintaiku..."

Christoper terdiam.

Bagaimana bisa ??? Bukankah Christian selama ini menolak semua godaan demi kesetiaannya pada Olivia ? Apa penyebabnya ?

"Dia bilang...  Aku mengandung anak dari  pria lain..."

Christoper membulatkan matanya mendengar kata-kata itu. Ia pun berhenti membelai rambut Olivia.
Olivia melepaskan pelukannya. Lalu menjauh dari Christoper.

"Apakah... Kakak percaya bahwa aku berselingkuh...?" Olivia kembali terisak.

Olivia bangkit. Dengan cepat ia mengambil pisau di tumpukan keranjang buah yang terletak di atas nakas. Lalu ia mengarahkan pisau itu di urat nadinya.

"Olivia, hentikan !!!"

Christoper dengan sigap merebut pisau itu dan melemparkannya ke sembarang arah.  Ia mencengkeram kedua lengan atas Olivia.

Christoper(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang