Christoper kembali memasuki kamar. Olivia terkekeh melihat raut wajah kesal Christoper.
"Kakak ke mana saja dari tadi ?" goda Olivia dengan senyuman nakalnya.
"Well, tertawalah sesukamu. Tertawalah..." ucap Christoper dengan kesal. Lalu sedikit mengerucutkan bibirnya.
Sepertinya ia tadi sengaja mengerjaiku.
Christoper menghilang selama 30 menit sejak ia berlari setelah mengobati luka di punggung Olivia. Olivia tentu mengetahui bahwa Christoper tadi pasti sedang bermain solo.
Olivia mendekati Christoper yang berdiri menghadap dinding kaca kamar itu. Lalu memeluk manja lengan Christoper.
"Kakak, maafkan aku..."
Christoper menatap dingin Olivia sekilas. Lalu matanya kembali memandang ke arah pantai.
"Kakak tampan sekali saat cemberut seperti itu."
"Sudah dari lahir." jawab Christoper dengan nada sombongnya.
Olivia memutar bola matanya.
Cih. Narsisnya kambuh.
"Kakak, ayo kita main ke pantai."
"Tidak mau."
Olivia berdecap kesal.
Susah sekali membujuk orang ini ?
"Ya sudah ! Aku akan pergi sendiri." jawab Olivia sambil berjalan meninggalkan Christoper.
"Terserah." ucap Christoper cuek.
Mendengar itu, Olivia menghentikan langkahnya sejenak dengan mulut yang ternganga.Aku kan sudah meminta maaf ?! Dasar menyebalkan !
Olivia pun pergi sendirian dengan langkah kesal.
Christoper pun tersenyum kecil melihatnya.
***
Olivia berjalan santai melihat pemandangan di pantai yang sepi. Dari kejauhan, ia tersenyum melihat seorang pria yang berdiri membelakanginya sambil menghadap ke laut.
Ada seseorang. Mungkin ia bisa diajak mengobrol.
Tubuhnya sangat atletik. Dari belakang sudah terlihat jelas bentuk otot yang membuat pria itu terlihat begitu gagah. Ditambah lagi pria tersebut hanya memakai celana boxer.
Pria itu seksi juga. Akh, aku akan menyapanya.
Olivia berjalan menghampirinya. Saat tangan Olivia terjulur ingin menyentuh punggungnya, pria itu tiba-tiba berbalik.
Olivia memutar bola matanya, lalu mendengus kesal. Christoper tersenyum lebar melihat raut wajah Olivia.
"Mengapa jadi kau yang kesal padaku ? Bukankah aku yang seharusnya kesal padamu ?" ucap Christoper dengan senyuman ejeknya.
Olivia mengadukan giginya. Ia pun memukul-mukul tubuh kokoh itu dengan gemas.
"Diiiihhh... ternyata kau menggodaku !"
Christoper hanya terkekeh sambil berusaha mengelakkan tubuhnya yang terus menerus dipukul dengan tangan mungil itu.
"Ya. Ya. Ampun Olivia. Ampun. Haha."
Olivia lalu spontan memeluk Christoper. Christoper pun agak tersentak dengan perlakuan itu.
"Kakak... Entah berapa kali aku harus mengucapkannya... Tapi, Terima kasih telah membuatku masih pantas untuk hidup di dunia ini... "
Raut wajah Christoper berubah menjadi sendu mendengar kata-kata itu. Ia lalu membelai rambut Olivia dengan lembut.
Terima kasih yang kau ucapkan, sudah lebih dari cukup untukku Olivia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Christoper(END)
FanfictionR-🔞 Siapa sangka seorang CEO yang kejam dan berdarah dingin bisa di luluh kan oleh seorang wanita ? Namun wanita itu tak lain adalah adik iparnya sendiri. "Aku tahu ini dosa yang besar. Tapi cinta itu tak harus memiliki, bukan ?" -Christoper "Dia m...