"eh?"Bukannya dia yang... –Batin Jae.
"Anu, selamat malam mbak, saya salah satu anggota enam hari yang mbak panggil untuk manggung di cafe ini." Ucap Jae.
Wonpil, Dowoon, dan Brian cuman menggeleng gak percaya, kayak woy ini bang Jae halus banget ngomongnya gak kayak di ruang latian udah kayak gagak.
"Oh iya mas, silahkan masuk semuanya."
Anak enam hari beserta Lucas digendongan Wonpil pun masuk kedalam ruangan yang digadang gadang ruangan si pemilik cafe itu.
"Akhirnya dateng juga, saya kira tadi gak jadi dateng karena berhalangan hadir."
"Maaf ya mbak kita agak telat tadi, soalnya perjalanan kesini agak macet." Ucap Brian meminta maaf sekaligus modus, uhuk.
Si pemilik cafe itu hanya tersenyum, "Iya gapapa mas, chill aja kok. Oh iya, saya baru inget kalau enam hari punya 3 gitaris ya? Saya cuman nyiapin 2 gitar, gimana ya?"
"Gak masalah kok mbak, saya kebetulan bawa bass saya, jadi aman." Kata Brian.
"syukur deh, mas yang main drum bisa pakai cajon gak? Saya belum banyak persiapan soalnya, jadi seadanya aja." Ucap perempuan itu tak enak hati.
Dowoon tersenyum, "Bisa mbak, saya biasa juga pake cajon kalau gak ada drum."
"Dikasih galon kosong juga jadi dia mah." Celetuk Jae.
Dowoon mendelik pada Jae, "Congor bang congor, sembarangan bae," Sungut Dowoon.
Perempuan itu pun terkekeh, lalu sadar akan sesuatu, "Duh keasikan bicara sampe lupa ngenalin diri, saya Wendy Eldira panggil Wendy aja."
"Saya Sungjin"
"Saya Brian"
"Saya Dowoon"
"Saya tebak, mas namanya Jaehyung, bukan?" Tebak Wendy.
DaMn. Disaat yang lain bingung bagaimana bisa Wendy tau nama Jae, Jae cuman yang kayak as predicted.
Kemudian Jae mengangguk, "Mbak Wendy ini teman nya mbak yang tadi kan?"
Wendy mengangguk, "Maafin teman saya ya mas, dia emang suka random gitu."
She's fucking adorable and short, gemes— Batin Jae ofcourse.
Sampai pada akhirnya di Wonpil, Wendy baru sadar bahwa sedaritadi ada bayi diruangan ini.
"Saya Wonpil."
"Ada bayi daritadi? Saya gak sadar. Anak mas Wonpil?" Tanya Wendy.
Yang ditanya malah panik, "Eh bukan mbak, ini punya bang Jae." Kata Wonpil lalu memberi Lucas yang sedaritadi anteng banget gigitin jari ke Jae.
"Pelan - pelan dong Pil, kalau ni Lucas jatoh gimana?!" Emosi Jae.
"Oh anaknya mas Jaehyung?" Tanya Wendy lagi.
"Bukan mbak, ini ponakan saya." Wendy pun mengangguk menanggapi pernyataan Jae.
Kemudian Wendy pun melirik arlojinya, "Udah jam 7 lewat, mas - masnya bisa langsung check sound aja, maaf ya saya ajak ngobrol dulu tadi."
Sungjin menyahuti, "Iya gapapa mbak, senang bisa akrab sama pemiliknya juga. Kalau gitu kita permisi dulu mbak."
Wendy mengangguk lalu tersenyum, Kemudian anak enam hari keluar dari ruangan Wendy.
"Oh iya mas Jaehyung!" Panggil Wendy dari dalam membuat Jae menoleh, yang lain udah pada jalan ke arah panggung buat check sound.
Wendy pun keluar dari ruangan nya dan menghampiri Jae. "Ini bayinya biar sama saya aja,"
Lalu Jae baru sadar ternyata Lucas masih digendongannya, "Oh iya, makasih banyak ya mbak, maaf juga ngerepotin."
Lucas pun berpindah tangan dari Jae ke Wendy. Lucas yang sudah pada Wendy pun langsung gelendotan, tau aja nih bayi orang cantik.
"Kalau gitu saya permisi check sound dulu. Lucas kamu jangan rewel sama aunty Wendy, okay?" Ucap Jae sambil mengelus pipi Lucas.
"Okay, uncle!" Jawab Wendy menirukan suara yang dibuat - buat layaknya anak kecil sambil menggerak - gerakan tangan Lucas.
Kemudian Jae tertawa kecil karena tingkah Wendy, sedang Wendy malu atas tingkahnya. Setelahnya Jae pergi untuk check sound bersama anggotanya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
PERHAPS LOVE ✔
FanficSebuah pertemuan yang terjadi karena insiden random, serta bayi yang dititipkan. Hanya menceritakan bagaimana pertemuan seorang Jaehyung Alditra dan Wendy Eldira. °°° TMI aja, buku ini gak punya problematika sama sekali. Jadi buat kalian yang tuju...