Rencana besar Pandora

232 23 5
                                    

Entah untuk yang keberapa kalinya Pandora menghela napas panjang. Dengan hati-hati dia membolak-balik lembaran buku tua kemudian menghampiri sebuah meja panjang di sudut ruangan. Laci meja tersebut ditariknya kemudian wanita itu mengeluarkan sebuah perkamen tua setelah beberapa saat mengaduk laci. Begitu diletakkan di meja perkamen itu terbuka dengan sendirinya.

Pandora mengambil segenggam pasir emas lalu menaburkannya di atas perkamen. Pasir itu berputar-putar seperti badai pasir kecil dan lama-kelamaan membentuk bangunan yang dikelilingi ratusan pilar pualam beserta dua belas kuil berdiri kokoh.

"Masuk," satu kata yang keluar dari bibir Pandora, kemudian pintu ruangan itu terbuka dan terlihat sesosok dengan tubuh dibalut Surplice tengah berdiri di ambang pintu. Sosok tersebut berjalan beberapa langkah lantas berlutut.

"Kau sudah kembali, itu berarti misimu dengan Minos berjalan lancar... atau jangan-jangan kalian berdua tidak berhasil membawa kalajengking jantan itu kemari," Pandora berkata dengan nada menyelidik.

Rhadamanthys menunduk sopan. "Saya dan Minos berhasil membawa Scorpio Kardia dalam keadaan utuh. Dan ralat, dia seekor kalajengking betina."

Meski kaget, namun Pandora tidak terlalu mempermasalahkan bagian paling akhir. Dia membentak Cheshire yang tertidur di atas tumpukan buku tua lalu menyuruhnya merapikan seluruh buku di ruangan itu.

"Kerja bagus kalau begitu..." Pandora lantas membalikkan badan. "Karena telah berhasil mengendalikan amarahmu saat bertarung dengannya."

Hening di antara mereka berdua membuat Rhadamanthys membuka bibir sedikit, juga keringat dingin mengalir menuruni lehernya. Rhadamanthys berusaha merangkai kata-kata. Dia jelas-jelas tidak mau mendapat omelan panjang lebar dari wanita itu.

"Nona Pandora, saya ingin menanyakan satu hal."

Pandora melirik Rhadamanthys sekilas lantas kembali melanjutkan aktivitasnya. "Katakan."

"Jika diperkenankan, saya ingin mengetahui rencana Nona Pandora hingga melibatkan Gold Saint Scorpio Kardia ikut serta dalam penyerbuan Sanctuary."

Terbentuk seringaian kecil di bibir Pandora, juga Cheshire yang mulai disibukkan dengan buku-buku sempat menghentikan aktivitasnya sesaat.

"Dua puluh dua tahun lalu, tepatnya di wilayah Yunani yang diduduki bangsa Ottoman, lahirlah seorang bayi berjenis kelamin perempuan. Sayang sekali ibu si bayi meninggal setelah melahirkannya. Atas kejadian tersebut suaminya bersedih, namun kesedihan sang ayah dapat terobati dengan kehadiran putrinya.

"Delapan tahun berlalu. Bayi itu tumbuh menjadi gadis kecil yang sehat dan kuat, wajahnya juga mirip sekali dengan ibunya. Dia anak yang periang, temannya pun juga banyak..."

Tiba-tiba petir menyambar bingkai jendela dan menimbulkan percikan kecil diiringi suara guntur memekakkan telinga. Rhadamanthys maupun Cheshire sama-sama terperanjat, terkecuali Pandora. Wanita itu sama sekali tidak bergeming walau jaraknya yang paling dekat dengan jendela.

"Hingga suatu hari desa itu diserang wabah aneh, dan kabarnya wabah yang menyerang desa tersebut adalah yang paling mematikan sepanjang sejarah Yunani. Desa diisolasi dan penduduk yang belum terjangkit segera dievakuasi ke perbatasan. Beruntungnya ayah beserta gadis kecil itu merupakan salah satu dari penduduk yang dievakuasi.

"Dua tahun tinggal di perbatasan, ayah si gadis akhirnya memutuskan untuk menetap di sana. Uang yang ia kumpulkan selama berdagang di kamp pengungsian cukup untuk membeli sebuah rumah besar dan perkebunan luas. Tetapi saat ia bisa hidup tenang dengan putrinya, muncul lagi masalah yang lebih serius.

"Seorang tabib terkemuka didatangkan dari Timur Tengah atas permintaan Kesultanan Ottoman. Sang tabib diberi tugas untuk merawat penduduk yang diungsikan di perbatasan. Sebulan ditugaskan, kondisi kesehatan di lingkungan ungsian meningkat, dan dengan begitu berakhirlah tugas sang tabib. Namun, pada suatu malam seorang pria mendatangi tabib itu, kemudian diajaklah ia ke rumahnya. Pria tersebut rupanya seorang ayah yang tinggal berdua dengan putrinya. Pria tersebut meminta tolong kepada tabib untuk memeriksa kondisi putrinya.

Maple Tree in the middle of Forest [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang