Hujan bulan Juni

328 28 2
                                    

Mahkota terakhir bunga mawar putih jatuh dan menimbulkan riak kecil di permukaan air. Dia membuka mata dan mendapati tubuh-nya terendam air dingin. Lilin di ruangan itu mendadak padam.

Kedua tangan-nya berpegangan pada pinggiran bak. Dengan badan menggigil dia berusaha menjaga keseimbangan selagi kaki-nya bergerak perlahan.

Syut

Tangan-nya menyambar tirai tipis sebelum terjatuh di lantai pualam dengan tubuh terbalut robekan tirai.

Terdengar suara keributan dari luar, lalu tiba-tiba pintu terbuka. Seberkas cahaya obor menerobos masuk, juga terlihat sesosok tengah berdiri di ambang pintu. Sadar tak ada satu pun lilin yang menyala sosok tersebut menjentikkan jarinya, dan seketika seluruh lilin kembali menyala seperti aksi pertunjukkan sulap.

"Tak apa, jangan takut," sosok di ambang pintu berucap sehalus sutra. Dia bisa melihatnya dengan jelas: seorang wanita berambut hitam panjang mengenakan gaun hitam elegan, juga manik dengan warna sama tengah menatap lembut.

"Pandora," wanita bergaun hitam itu menyebutkan namanya sembari berjalan beberapa langkah.

Dari pintu muncul lagi sosok yang jika dilihat dari perawakannya juga seorang wanita, rambut pirang pendek serta tubuhnya yang ramping dibalut zirah berbentuk kelelawar. Dia berlutut beberapa meter di belakang Pandora.

"Saya telah menyampaikan pesan Anda kepada Tuan Hades dan mengatakan bahwa beliau tidak perlu risau. Sejauh ini semuanya berjalan sesuai rencana. Hanya masalah waktu setelah itu kita akan membumihanguskan Sanctuary beserta Athena."

Siapa Pandora? Siapa si pirang yang sedang berlutut itu? Dan yang lebih penting, siapa Hades? Apakah sosok yang bernama Hades adalah pemimpin mereka, sedangkan Athena adalah musuh yang harus dibinasakan? Isi kepala-nya dipenuhi segudang pertanyaan.

"Ah kau pasti bingung, baiklah ... kalau begitu akan kutunjukkan jawaban atas segala pertanyaanmu," Pandora berkata dengan lembut. Dijentikkanlah jarinya, lantas di tengah ruangan muncul asap yang sangat pekat. Asap itu terus ada selama beberapa menit kemudian menghilang seperti ada angin yang meniupnya.

"Kau adalah seorang Specter, bala tentara Hades sang Dewa Dunia Bawah. Aku seorang dewi sekaligus panglima tertinggi di pasukan ini. Benda di sana bernama Surplice. Tugasmu membuat kekacauan di Sanctuary, tempat di mana musuh terbesar Tuan Hades-Athena sang Dewi Perang beserta para Saint-nya melakukan persiapan untuk menyerang kita."

Dia memberanikan diri mendekati Surplice yang teronggok bisu di tengah ruangan. Ketika jemari-nya hendak menyentuh benda tersebut, bagian-bagian Surplice itu pecah lalu menempel dan menyesuaikan bentuk tubuh penggunanya. Dia tersenyum sinis kemudian berlutut di hadapan Pandora.

"Saya bersumpah akan selalu setia kepada Tuan Hades dan menyerahkan jiwa maupun raga saya demi membawakan kemenangan untuknya."

____________________

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maple Tree in the middle of Forest [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang