Pagi itu aku tiba di kelas , aku kaget ada keterangan izin dari teman sebangku aku yaitu Rani. Aku khawatir apa gara gara aku dia jatuh sakit. karena mengerjakan baju baju aku sendirian , segera aku telfon untuk mencari tahu kabar tentang dia.
Aku : " Haloo.. rani kamu sakit? "
Mama nya Rani : " Halo ini siapa? "
Aku : " ehh tante , ini aku puput tante.. rani nya sakit ya tante? Kok gak masuk sekolah?"
Mama nya Rani : " ohh neng puput , itu rani tadi minta izin karena mau naruh baju baju yg kalian bikin. nih barusan aja pada berangkat , katanya sih ke bandung "
Aku : " kebandung? Bukannya di distro ya tante? "
Mama nya Rani : " iya ke distro dulu packing barangnya kan berangkatnya naik mobil bareng bareng ke bandung "Sontak aku baru inget ternyata Prima sama temen temennya lagi ada acara pameran baju di bandung , aku nyesel gak bisa ikut dengan mereka.
Berkali kali aku menghubungi Aldo dari pagi , siang , sore dan malam tapi gak pernah di angkat2. Mungkin mereka lagi pada sibuk jualan. Sampai suatu ketika pas tengah malam tiba tiba handphone ku ada yg menghubungi dengan nomer yg tidak dikenal.
Aku : " Halo ini siapa? "
Rani : " Halo put , kata ibu kamu nelfon aku ya tadi pagi? "
Aku : " Ranii kamu kebandung ya? Kok gak ngabarin aku "
Rani : " iya maaf , aku takut nanti kamu di marahin sama pacarmu mangkanya aku beresin sendiri baju baju kita "
Aku : " Maafin aku ya ran , gara gara rendi aku jadi gak bisa bantuin kamu , aku merasa bersalah. kamu kerja keras dari jahit sendiri , packing sampai jualan "
Rani : " gpp puput , lagian kan ini bisnis kita berdua lagian aku di bantu sama aldo dan anak anak juga "
Aku : " sekarang kamu lagi dimana ran?
Rani : " aku sekarang lagi di perjalanan pulang ke jakarta "
(terdengar suara mobil jalan)
Aku : " yaudah ran , kamu hati hati ya , kamu pasti lagi kecapean seharian jualan "
Rani : " yaudah. Bye puput "Hari itu aku merasa bersalah dan berhutang budi sama Rani , aku benar benar berterimakasih sama dia sudah bersusah payah bantuin aku selama ini
Sembari menunggu kabar dari Rani aku meneruskan kegiatan aku sehari hari dirumah misal : membersihkan halaman rumah , menyirami tanaman , bantuin Fiko mengerjakan pr nya dirumah. Kebetulan keluarga kami memang tidak butuh asisten rumah tangga , karena dengan adanya kita membereskan tugas rumah sendiri akan membentuk pribadi agar lebih giat dan tidak manja.
Aku juga sesekali bantuin Mama bikin kue untuk di jual ke temen temenya dan sebagai tanda minta maaf karena aku sudah bohongin dia selama ini.Papa : " Tumben putri kecilku ini gak keluar sama pacarnya , biasanya paling gak betah lama lama dirumah "
Mama : " lagi berantem mungkin sama rendi paa "
Aku : " apaan sih ma " " (sambil ngaduk adonan kue)
Papa : " berantem kenapa?"
Aku : " Pa aku boleh ya? jahit terus bikin baju nanti di jual ke tempat orang gitu?"
Papa: " sejak kapan kamu bisa jahit? "
Mama : " itu pa yg mama kasih tau semalem , dia bohongin mama katanya pulang sekolah kerja kelompok , gak tau nya belajar jahit di rumah temennya "
Papa : " Papa dari dulu gak pernah ngajarin anak anak papa untuk bohong , apalagi bohongin mama kamu "
Aku : " iya pa , aku udah minta maaf kok sama mama , ini juga aku bantuin mama bikin kue kan .. yah boleh ya pa aku jualan baju ? (Sambil merayu)
Papa : " boleh, tapi awas kalau sampe kamu bohongin mama kamu lagi dan inget nilai sekolah gak boleh turun kalau sampe itu terjadi , kita balik ke solo "Mendengar kabar tersebut aku seneng banget ternyata Papa aku ngizinin aku buat bikin baju lagi , dan juga gak akan ngerepotin Rani secara aku gak bakal takut lagi sama larangannya Rendi
Setelah dapat izin dari Papa, aku makin mendalami dan lebih giat lagi untuk mendisain dan membikin baju , sayangnya kendala berikutnya adalah uang. kita tidak ada modal untuk membeli bahan bahan bikin baju. penghasilan kemarin ternyata cuman laku beberapa saja , tabungan aku juga sudah habis untuk modal sebelumnya. Sempet berpikir untuk meminjam uang kepada Rendi , tapi dia kan tidak setuju sama hobby yg aku tekuni ini.
Aku baru sadar ternyata melakukan bisnis harus butuh pengorbanan dan kesabaran. Karena tidak mau merepoti siapapun aku akhirnya menjual barang barang kesayangan aku misal : Laptop dan Tas. Kebetulan aku juga pengoleksi Tas.
Aku : " Rani kamu bisa temenin aku gak? " (Via telfon)
Rani : " Kemana put?"
Aku : " Ke mall. kebetulan aku sudah ada modal , kita bisa bikin baju lagi ran "
Rani : " Sebenarnya aku mau jujur sama kamu put , tapi aku gak berani "
Aku : " ada apa?
Rani : " aku gak enak ceritanya "
Aku : " kenapa gak enak? Coba ceritain ke aku. Ada apa rani ? "
Rani : " Jadi gini put , waktu itu sepulang dari bandung habis jualan baju kita , tiba tiba rendi dateng kerumah , dia ngelarang aku untuk bantuin kamu bikin baju "
Aku : " apa urusannya sama dia? Ini kan bisnis kita "
Rani : " aku juga mikir gitu , tapi kata ibu , aku disuruh mengalah. Selesain dulu urusan kalian , biar aku gak terlibat masalah kalian berdua "Mendengar laporan tersebut
Aku merasa tidak enak dengan Rani dan ibunya, Sampai di datengin Rendi. dia benar benar sangat keterlaluan.Pada saat itu juga aku langsung dateng nemuin Rendi untuk membicarakan maksud dia melarang larang Rani dan ibunya.
Aku : " Aku perlu ngomong sama kamu "
Rendi : " eh sayang , ada apa? Mau ngomong apa? "
Aku : " penting , berdua aja" ( kebetulan di sekeliling dia ada teman teman dari team basketnya )Rendi : " serius amat " ( sambil berjalan menjauh dari tempat tersebut )
Aku : Maksud kamu apa dateng kerumah rani? Terus ngancem dia "
Rendi : " gara gara rani, kamu jadi hobby main kerumah dia buat jahit baju baju gak berguna itu "
Aku : " apa kamu bilang? Gak berguna? Asal kamu tau ya dari situ aku dapat penghasilan untuk kebutuhan aku sendiri "
Rendi : " ya intinya aku gak suka kamu Jadi tukang jahit, malu maluin "
Aku : " Hey rendi , papaku aja ngizinin aku dan mereka gak malu sama kegiatan aku , kamu itu siapa? "
Rendi: " aku ini calon suami kamu puput , nanti nya kebutuhan kamu akan aku cukupin , jadi kamu gak perlu susah payah "
Aku : " apa calon suami? Kita emang pacaran tapi belum tentu juga aku mau jadi istri kamu. Lagian liat kamu sekarang. Belum apa apa udah ngatur ngatur , apalagi nanti. Dan satu hal yg perlu kamu ingat. Aku kerja keras dengan hasil keringetku sendiri , gak kayak kamu banyak uang tapi hasil minta dari orang tua " ( dengan nada tinggi )Mendengar ucapan aku yg cukup keras dan di dengar temen temennya , Rendi merasa di permalukan olehku. sampai suatu ketika dia tidak terima dan menampar aku dengan keras
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan Bercanda
Teen FictionSeseorang wanita yg binggung mengambil keputusan akan lika liku kehidupan asmara nya. sampai suatu ketika dia baru sadar bahwa Tuhan sedang membercandai nya dengan menghadirkan sesosok pahlawan yg sama sekali dia tidak menduga nya.