Chapter 14

9 2 1
                                    

Hari sudah mendekati tengah malam , beberapa temen temen sudah masuk ke kamar masing masing untuk beristirahat. ada juga yg masih di ruang tengah untuk sekedar merokok ataupun minum bir , kebetulan udara disini sangat dingin sekali jadi wajar mereka minum hanya untuk sekedar menghangatkan suasana.

Sebelum tidur aku ke kamar mandi dulu untuk buang air kecil , tiba tiba aku mendengar suara petikan gitar. Ternyata ada Prima sedang mainin gitar di teras villa
Dan segera juga aku menghampirinya

Aku : " Prima kok kamu diluar , disini kan udara nya dingin banget. ? "
Prima : " iya putri , lagian aku belum ngantuk"
Aku : " aku boleh duduk sini gak? "
Prima : " Jangan. di dalam aja kamu , nanti masuk angin loh "
Aku : " gak kok , lagian aku gak bisa tdur juga " ( sambil prima bergeser posisi duduk )
Aku : " kamu masih marah ya sama aku? "
Prima : " Marah kenapa? "
Aku : " Gara gara waktu itu . Kan kamu di marahin sama papa aku , maafin aku ya "
Prima : " gpp kok. laen kali jangan kabur dari rumah ya? Kasian aku liat mama kamu nangis khawatirin kamu "
Aku : " Iya laen kali aku gak akan kabur dari rumah lagi kok...makasi ya udah maafin aku "
Prima : " oh iya kok kamu tau kita mau liburan kesini putri? "
Aku : " iya aku denger dari rani , katanya mau liburan kesini bareng pacarnya sama temen temen nya , jadi aku minta tolong buat ikut "

Malam itu aku seneng banget ternyata aku bisa ngobrol lagi dengan prima sambil mendengarkan dia bermain gitar. Aku juga menceritakan alasan aku berhenti mendisain baju dan putusnya hubungan ku dengan Rendi kepada Prima.

Keesok an hari nya kita bangun lebih awal (sebelum subuh) karena ingin melihat pemandangan indah di atas gunung bromo. sebelum berangkat kita sarapan pagi dulu agar terhindar dari yg tidak di inginkan terutama kedinginan.

Ternyata disana juga ada fasilitas tranportasi tambahan misal sejenis mobil atau motor gunung dan kuda untuk mempermudah perjalanan. Sesampainya disana kita mengabadikan momen tersebut dengan foto / selfie bersama. Aku sangat takjub melihat pemandangan yg begitu indah dari puncak gunung bromo.

Tiba tiba Prima menegurku dari belakang
Prima : " kamu seneng gak liburan sama kita ?"
Aku : " Seneng banget prima , ini pertama kali nya aku naik gunung bromo dan melihat langsung keindahan dari atas "
Prima : " emang pacarmu gak pernah ngajak liburan kemana gitu? "
Aku : " Jangankan liburan , pergi berdua aja jarang banget. keseringan nemenin dia latihan basket sama temen temen nya doang "
Prima : " muka nya gak usah manyun gitu dong "
Aku : " Habis nya kamu sih bahas dia , aku kan udah gak ada hubungan lagi sama dia "
Prima : " iya tuan putri " ( sambil senyum )

Lalu kami berdua jalan mengelilingi bromo dengan naik kuda. Sempet takut jatuh , tapi Prima memegangi kuda tersebut dari bawah.
Udara disana juga sangat dingin sekali tetapi Prima tidak berhenti mengengam tanganku. Kalau aku sudah di samping dia , aku rasa tidak perlu lagi ada ke khawatiran. Aku sungguh merasa nyaman bila di dekat nya.

Aku : " Prima aku boleh nanya sesuatu gak?"
Prima : " apa? "
Aku : " kata rani kamu gak pernah pacaran sama sekali ya? " ( Sambil jalan menuju villa )
Prima : " rani ngeledek atau gimana nih? Hehe"
Aku : " serius? "
Prima : " aku gak pernah pacaran sama sekali , lagian mana ada cewek yg mau sama aku put " ( sambil senyum )
Aku : " Kata siapa? Kamu itu baik , perhatian. Pasti banyak cewek yg suka sama kamu prima"
Prima : " kalau begitu kamu suka gak sama aku? " ( mendekatkan wajahnya ke aku )

Sontak aku kaget dan gak bisa berkata apa apa , aku binggung harus jawab apa.
Karena aku panik , aku langsung lari pura pura kebelet pipis dan meninggalkan prima di tengah perjalanan.

Malam hari nya sebelum besok nya beranjak pulang , kita ada acara bakar bakar api unggun sambil bernyanyi bersama , makan jagung bakar dan tidak lupa mengabadikan momen tersebut dengan foto bersama, Karena malam itu adalah malam terakhir kita berada di gunung bromo.

Rani : " Sayang gendong aku cape "
Aldo : " ah kamu manja banget , berat tau "
Temen nya : " sini aku aja yg gendong. Aku kuat kok. Hehe " ( becanda nya )
Aldo : " enak aja , gua kepret elu " ( menunduk sambil menunggu rani naik ke badannya aldo )
Temen nya : " puput mau di gendong juga gak? Balapan sama mereka ? "
Aku : " gak kak , aku kan gak cape. Hehe "
Rani : " hey itu putri bentar lagi udah punya nya Prima tau? Gak usah macem macem kalian semua ya "
Temen nya 2 : " Haa masa? Akhirnya dia suka cewek juga . Haha "
Temen nya : " Bangke "

Melihat mereka begitu tertawa lepas , aku merasa bahagia banget bisa mempunyai teman baru. Kalau di bandingin dengan temannya si rendi sangat jauh berbeda.

Tiba tiba aku baru sadar prima tidak ada di tempat api unggun , dan ternyata dia sudah balik duluan ke villa. Aku segera menyusul nya untuk mencari tau apabila terjadi yg tidak di inginkan.

Tok tok... ( ketukan kamar pintu prima )
Aku : " Prima !! Kamu di dalam? "
Prima : " ada apa putri? ( Sambil buka pintu )
Aku : " gpp , cuman kenapa tiba tiba kamu balik? Kamu sakit? "
Prima : " gak kok cuman pengen di kamar aja , di luar dingin banget put "
Aku : " yaudah kalau gitu kamu istirahat aja ya"
Prima : kenapa kamu baik banget sama aku sampe nyamperin kesini?
Aku : " karena aku khawatir sama kamu tiba tiba kamu balik duluan padahal kan kita lagi ngumpul. Kalau kamu sakit jangn sungkan sungkan ya bilang ke aku "

Tiba tiba Prima menarik aku kedalam kamar nya lalu mencium bibir di balik pintu kamar nya sambil bilang terimakasih. Sontak aku kaget dan menanyakan apa maksud dari ciuman tersebut.

Tuhan BercandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang