Chapter 11

13 2 0
                                    

Setelah dia menamparku , aku langsung pulang dan melaporkan kejadian itu ke Mama dan Papa , tapi mereka seperti memihak kepada Rendi , padahal jelas jelas aku sudah di tampar olehnya. Aku sangat kecewa sama mereka kenapa begitu membela orang laen ketimbang anaknya sendiri.

Malam itu juga aku kabur dari rumah , tapi aku binggung kemana aku harus pergi. Sempet berpikir kerumah Rani tapi aku sudah banyak merepotkan dia , apalagi gak enak sama ibunya yg sudah banyak membantu aku. Selama di jakarta aku sama sekali tidak tau rumah dari teman sekampung aku yaitu Intan & Tika , entah apa alasannya  tapi melihat perilaku mereka yg sudah tertarik dengan dunia malam , aku merasa harus membatasi pertemanan kami.

Sampai akhirnya aku memutuskan kabur ke basecamp nya Prima , segera aku menyiapkan perlengkapan baju ganti seadanya dan sisa uang tabungan untuk kebutuhan aku nanti selama pergi dari rumah.

Aku : " Mas , Prima nya ada? " Tanyaku kepada salah satu orang yg berada di basecamp
Temennya : " gak ada , kamu siapa ya? "
Aku : " aku putri mas , temennya prima "
Temennya : " prima nya lagi keluar tuh mbak , biasanya tengah malam dia pulang. Ada apa ya mbak? "
Aku : " gak mas , cuman mau ngobrol aja "
Temennya : " Yaudah bentar ya mbak , saya telfon dulu prima nya "

Sembari menunggu temennya nelfon , tiba tiba hujan deras , aku dipersilahkan masuk kedalam rumah tersebut oleh temennya prima , tetapi karena takut terjadi apa apa akhirnya aku menunggu didepan teras basecamp saja.

30 menit berlalu , Prima akhirnya dateng dengan keadaan basah kuyup karena kehujanan
Prima : " Putri ngapaen malem malem kesini? "
Aku : " maaf ya prima gara gara aku kesini , kamu jadi kehujanan seperti ini "
Prima : " Iya gpp , ada apa kamu kesini , kenapa gak nelfon aku dulu ?"
Aku : " aku kan gak punya nomer kontak kamu , jadi aku langsung kesini aja. Maaf ya menggangu "
Prima : " yaudah bentar ya aku ganti baju dlu "  ( sambil lari keatas menuju kamarnya )

Setelah Prima dateng barulah aku berani masuk kedalam ruang tamu dan di suguhin minuman sama cemilan oleh temen temennya.

Prima : " maaf ya lama , ada apa putri kamu kesini? "
Aku : " aku mau minta tolong sama kamu prima , tapi aku gak enak sama kamu "
Prima : " mau minta tolong apa? "
Aku : " Sebenarnya aku kabur dari rumah , ada masalah keluarga gitu. Nanti aku ceritain. Tapi aku boleh gak tinggal disini semalem aja? besoknya aku mau cari kost" an deket deket sini."
Prima: " aku bukannya gak boleh in putri , tapi nanti mama papa mu pasti khawatir nyariin kamu. Kamu pulang ya , aku anterin sekarang "
Aku : " Ya sudah kalau gitu , aku mau nyari tempat tinggal yg laen aja , maaf ya prima ngerepotin kamu "  ( sambil berdiri mendekati pintu rumah )

Karena di luar cuaca nya lagi hujan deras , tiba tiba Prima menarik tanganku dan memperbolehkan aku nginep semalem di base campnya. dia juga khawatir apabila aku pergi tanpa pengawasan dia.

Hari menunjukan pukul 11 malam. Aku menceritakan semua pemasalahan yg sedang aku alamin kepada Prima , dia juga merespawn dengan baik. Aku merasa dapat kenyamanan dari dia.

Karena sudah ngobrol panjang lebar , dia menyuruh ku untuk tidur dikamarnya. Ada sedikit kekhawatiran ku tidur di kamar cowok yg baru baru ini aku kenal. Tapi aku yakin Prima bukan cowok yg seperti yg aku pikirkan dan aku sangat mempercayainya.

Prima : " Putri kamu tidur sini aja ya. Sendirian berani kan? "
Aku : " Tapi aku takut disini prima banyak temen kamu di bawah "
Prima : " Mereka baik kok , lagian kamu bisa kunci kamar ini dari dalem "
Aku : " Terus kamu tidur dimana? "
Prima : " aku tidur di bawah , di ruang tamu yg barusan kita ngobrol tadi "
Aku : " maafin aku ya gara gara aku kamu jadi kerepotan begini "
Prima : " iya gpp , udah sekarang kamu tidur , kunci kamarnya. Kalau perlu apa apa kamu tinggal panggil aja ya di bawah"
Aku : " Makasi ya prima "
Dia hanya membalas dengan senyuman aja sambil menutup pintu.

Apabila aku di dekatnya rasanya tidak perlu ada lagi ke khawatiran. Malahan dengan adanya dia , aku sama sekali tidak memikirkan permasalahan yg sedang aku alamin hari ini.

Besoknya aku bangun kesiangan , mungkin karena aku kelelahan dan banyak pikiran , jadi aku telat bangun pagi. Segera aku turun mencari Prima , ternyata rumah tersebut sepi sekali. Lalu aku bergegas mandi dan mulai pergi mencari kost kost an. Tiba tiba ada motor berhenti didepan basecamp

Aku : " nyari siapa ya mas?"
Seseorang : " Lah elu siapa kok bisa ada dirumah ini? "
Aku : " maaf mas , saya temennya prima , semalem habis numpang nginep disini

Lalu Prima dateng membawa 2 bungkus makanan dan minuman
Prima : " ngapaen elu jar kesini? ( Fajar adalah nama seseorang tersebut )
Fajar : " mau nyari anak anak , pada kemana nih kok sepi ini rumah ?"
Prima : " udah pada pulang"
Fajar : " eh ini temen elu cantik juga , kenalin dong "

Tiba tiba Prima menarik ku dan membawa aku pergi dari basecamp tersebut

Fajar : " Yaelah elu kenalin doang aja pelit amat , takut banget gua tikung prim "
Prima : " dia bukan siapa siapa gua , udah elu masuk kedalam aja , gua mau pergi. Tutup pager nya " (sambil nunjuk arah )
Fajar : " woi prim , masa elu habis Ngew* sama ini cewek , gak bagi bagi. Gantian dong "

Mendengar perkataan tersebut Prima langsung balik badan , lari menghampiri temennya dan menghajar habis habisan. Aku sempat panik melihat mereka berantem secara brutal , Satpam di komplek itu sampai ikut melerai perkelahian mereka berdua.
Dan akhirnya kita pergi menjauh dari basecamp itu

Lalu dia mengajak ku ke taman , terlihat ekspresi muka dari prima masih terlihat marah , aku mencoba untuk menenangkan nya dengan membeli minuman yg tidak jauh dari taman tersebut.

Aku : " Kamu gpp , Masih sakit?  "
Prima : " gpp kok putri , aku baik baik aja "
Aku : " aku gak suka kamu berantem kayak gitu " (sambil membersihkan luka di tangannya)
Prima : " Putri maafin aku ya , kamu gak usah di ambil hati omongannya dia , dia orang nya emang bikin rese mulu "
Aku : " iya tapi kamu jangan main pukul lagi ya , kasian dia sampe babak belur kayak gitu "

Lagi lagi dia membalas dengan senyuman aja.

Prima : " Putri aku anterin kamu pulang ya? "
Aku : " Gak mau!! Aku gak mau pulang "
Prima : " kamu gak kasian mama papamu. Mereka pasti khawatir sama kamu putri "
Aku : " prima kamu gak ngerti , mereka itu selalu belain rendi "
Prima : " iya aku tau , tapi sekarang kita pulang dlu ya biar mereka tau keberadaan kamu gimana, habis itu terserah kamu mau pulang atau pergi lagi. Pasti aku temenin "
Aku : " Tapi aku takut pulang "
Prima : " percaya sama aku , semua akan baik baik aja "
Mendengar rayuan dari prima , entah kenapa aku jadi nurut sama dia dan mengikuti apa yg dia katakan

Sebelum pulang kita mampir dulu ke warteg untuk makan karena nasi bungkus yg di beli prima tadi pagi jatuh berserakan , akibat di lemparnya nasi tersebut ke arah temennya yg bikin prima  amarahnya memuncak.

Tuhan BercandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang