07

39 7 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Third Person POV






Vian masih menangis di pelukan Nendra, sementara pria itu berusaha mengontrol detak jantungnya yang kini memompa lebih cepat dari biasanya. Namun disisi lain juga Nendra masih penasaran dengan apa yang menimpa Vian hari ini. Setelah beberapa saat, Vian akhirnya merasa lebih tenang.



"Feeling better?"



Vian mengangguk pelan atas respon dari pertanyaan yang dilontarkan Nendra padanya.



"Mau cerita sama aku?"



Sesaat Vian sedikit ragu untuk menceritakan semuanya, ia takut bosnya akan tertawa mendengar ceritanya yang menangis karena melihat seorang yang disukainya tengah bersama wanita lain, padahal ia bukanlah siapa-siapa selain seorang teman.



"Kalau enggak mau juga gak apa. Aku bisa ngerti kalau itu pasti masalah yang cukup rumit sampai kamu emosional kaya sekarang."



Vian terdiam





Sebenernya masalah sepele, tapi akunya aja yang lebay. :( - Vian





Vian menghela nafas dan menghembuskannya perlahan, ia harus memikirkan cara bagaimana mendapat masukan atas masalahnya tanpa berkata terus terang pada Nendra.



"Pak-"



"Kamu ini masih aja manggil Bapak. Kan udah aku bilang kalau ini bukan kantor, Vian. Ayo dong, aku kaya gini biar kita bisa jadi temen deket."



Vian memutar kedua bola matanya jengah.



"Oke, oke. Aku mau minta pendapat kamu, Nendra."



"Nah gitu lebih baik. Mau nanya tentang apa?"



Vian kembali terdiam untuk memikirkan kalimat pengantar yang tepat untuk membahas masalahnya.



"Eum... Apa pendapat kamu tentang Friendzone?"



Nendra terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Vian.



"Kalau menurut aku, Friendzone itu nyiksa diri."





Jleb!





"Ibaratnya, kita suka sama sahabat sendiri tapi gak bisa ungkapin karena takut hancurin persahabatan. Karena sekalinya ngungkapin pasti bakal jadi awkward banget nantinya."





Jleb!





"Terlebih lagi kalau dari sisi cewek sih. Tau sendiri kan cewek tuh gak mungkin berani nembak duluan, gengsi banget lah pasti mereka."





Alteration [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang