"Perasaan bisa datang dari usia berapapun. Memangnya apa yang bisa kau lakukan ketika panah cinta telah mengincarmu?"
Seperti kata mutiara dari salah satu tukang kopi kebanggaan kita
"mE? nAi EoBsEo. It'S oKaY mAn👌"
- Huwang Syusi 2k18
•••••
Sudah lewat 2 jam Jaemin membawa bbongbbong berkeliling komplek. Padahal ia hanya mencari satu alamat, namun sepertinya ia tak berbakat dalam memakai GPS sampai ponsel pintarnya kehabisan daya.
Pria berusia 28 tahun itu tetap mengajak pacar merah nya untuk mengantar Jaemin mencari alamat temannya, walaupun bbongbbong sebenarnya telah sangat kelaparan.
"Nomor 17..."
Jaemin tetap menginjak pedal gas nya perlahan di komplek tersebut seraya menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Pagar putih apanya, semua berpagar suram!"
Akhirnya ia menyerah. Ia berhenti di sebuah minimarket untuk menuntaskan dahaganya.
Setelah ia mengambil satu botol air mineral, ia lantas melangkahkan kakinya menuju kasir. Tak seberapa antri, hanya ada bocah dengan hoodie dan topi serba kuning sedang membeli dua es krim.
"Semuanya 2000 won"
Bocah kuning tersebut merogoh saku hoodienya dan mengeluarkan sebuah dompet bergambar sepertinya kuda nil, namun Jaemin tak peduli akan hal itu.
"Ah ya ampun..."
Jaemin melirik pada bocah di depannya yang kini menggigit bibir bawahnya.
Tak sengaja matanya menangkap uang yang ada pada dompet bocah tersebut. Otak bagian penghitung uang Jaemin bekerja cepat, ah disana hanya ada 1500 won.
"Ah maaf, aku hanya akan membeli satu. Aku akan mengembalikannya"
Tangan mungil dari balik hoodie itu mengambil salah satu es krim dan hendak mengembalikannya. Namun, Jaemin menghentikannya.
Jaemin meletakkan air mineralnya pada meja kasir.
"Jadikan satu dengan bocah ini"
Bocah serba kuning itupun melotot tak percaya.
"Ah tak usah-"
"Berapa semuanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Eyes
FanfictionJaemRen fanfic collection. ©EternalFox23 | February, 2020 [pict cr to the fanartist]