Trilogy of First Love : #2 Bye My First

2.1K 300 128
                                    




️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Love, I only have you. When I said that, I'll put my life on the line to prove that you'll be my last love was yesterday.

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️






〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cinta pertama?

Cih, omong kosong.

Selama ini Renjun dibutakan dengan yang namanya cinta pertama. Bualan demi bualan yang ia telan setiap harinya membuat pemuda tersebut sadar bahwa di dunia ini mustahil bila cinta pertama dapat bertahan sampai akhir.

Ia jadi menyesal telah berharap lebih pada cinta pertamanya itu. Memang manis dan penuh warna, tapi kalian tahu sendiri bahwa pelangi yang berwarna-warni pun hanya singgah sejenak.

Sesuatu yang indah tak dapat bertahan lama, layaknya cinta pertama.

Na Jaemin, pemuda yang berhasil meluluhkan hatinya— sekaligus menjadi cinta pertama dalam hidupnya. Kini tengah menikmati suapan dari seorang gadis cantik di meja seberang, ah dan jangan lupakan jemarinya yang menyingkirkan helaian rambut panjang dari pandangan sang gadis dengan lembut.

"Kau... tak apa?"

Renjun sedikit terkejut dengan tepukan yang mampir pada bahu kirinya. Itu Haechan, tengah memandangnya dengan khawatir. Sedangkan Yangyang telah duduk dihadapannya entah sejak kapan.

"Apa maksudmu bertanya begitu? Tentu saja aku tak apa haha"

"Fake laugh, fake feelings. You're totally fucked up"

Sebuah kekehan ringan keluar dari bibir si mungil. Sahabat-sahabatnya ini memang sangat pandai untuk memancing emosinya.

"Jujur saja, aku tak menyangka kau bisa bertahan selama satu tahun lebih dengan perasaan yang kau pendam sendiri itu"

"Begitukah?"

"Hey, lalu bisa kau jelaskan pelukan mesra di ruang kesehatan setahun lalu itu?"

Pemuda bermanik bak rubah itu tertawa sarkas. Haechan dan Yangyang menjadi takut bila si Huang ini makin menjadi. Hey, kalian tak tahu apa saja yang akan dilakukan Renjun ketika ia merasa jengkel. Contohnya, kejadian 4 bulan lalu ketika Jaemin tengah dikeroyok oleh sekelompok kakak kelas. Renjun justru datang dan dengan mudahnya mematahkan tangan salah satu diantara mereka, membuat mereka mundur tanpa memberitahu orang-orang kejadian yang sebenarnya.

Karena Renjun mengancam akan mematahkan semua tulang mereka bila berani melapor dan mengganggu Jaemin lagi.

Jaemin sedikit waswas dengan Renjun, namun di sisi lain ia juga lega telah menjadi teman Renjun.

Two EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang