Sampainya Vano dan Cila di halte, mereka pun duduk di halte sambil menunggu hujan yang tak kunjung reda.
"Cil itu tadi siapa?," tanya Vano.
"Ayah," ucap Cila.
Vano pun terdiam dan mencerna kejadian tadi, entah mengapa hujan tak kunjung reda, hujan turun di waktu yang tepat dimana Cila bersedih langitpun bersedih.
"Kak Vano," ucap Cila.
"Hmmm..,"
"Cila boleh nangis ga?," ucap Cila.
Vano pun melirik ke arah Cila, memang sekarang Cila sedang menahan nangisnya.
"Seterah," ucap singkat Vano.
Tak lama Cilapun mulai menunduk dan menangis sejadi-jadinya diiringi suara serasnya hujan.
Vano mulai merasa kasian dengan keadaan Cila saat ini, Vano tau Cila pasti sangat terpukul dengan apa yang dia liat tadi, Vano mencoba mengelus pundak Cila dan mencoba menenangkan Cila.
Tangis Cila pun mulai berhenti.
"Kak Vano," ucap Cila.
"Kenapa?," tanya Vano.
"Tadi makanannya udah di bayar belom di Restoran?Cila lupa," ucap Cila.
"Udah,"
"Maapin Cila ya jadinya kak Vano yang bayar," ucap Cila.
"Gapapa," ucap singkat Vano.
"Maaf juga ya kak kita gajadi makan," ucap Cila sambil menunduk.
"Gapapa,"
Hujan pun sudah mulai reda, Vano melihat kondisi Cila yang basah kuyub merasa tidak tega.
"Ujannya udah reda," ucap Vano.
"Hmmmm..,"
"Ayo naik," ajak Vano.
"Emang kakak tau rumah Cila?," tanya Cila.
"Udah buru naik atau gua tinggal," ucap Vano dingin.
Cila pun tidak mempunyai pilihan dan mengikuti perintah yang Vano suruh.
Sampainya mereka berdua di sebuah rumah besar dan mewah.
"Ini rumah siapa kak?," tanya Cila sambil melihat ke arah rumah di depannya.
"Udah jangan banyak tanya cepet turun," ucap Vano.
"I...iyahh,"
Cila pun turun dari motor Vano , sampainya Vano dan Cila di sambut oleh wanita paubaya.
"Ehhh den Vano udah pulang?," tanya Lasri.
"Iyah Bi," ucap Vano sambil salim.
"Itu siapa den? Sini suruh masuk den kasian basah-basahan gitu," ucap Bi lasri.
Cila pun ikut menyalimi Bi lasri.
"Ini namanya siapa aduh.... gelis pisan, pacar nya den Vano ya? Sebentar ya Bibi ambilin handuk," ucap Bilasri.
"Nama saya Cila Bi," ucap Cila.
"Yaudah tunggu sebentar ya Bibi ambilin handuk," ucap lasri yang tak lama ke belakang untuk mengambil handuk.
Vano pun tidak peduli apa yang di bicarakan oleh Bibinya maupun Cila, Vano segera naik ke atas menuju kamarnya untuk mengganti baju.
"Nihhh neng handuknya sama tadi Bibi bikin teh sebentar, di minum yah neng," ucap Lasri.
"Iyahhhh, makasih Bi," ucap Cila.
Tak lama Vano pun keluar dari kamar membawa baju putih dan rok.
"Ni pake," ucap Vano sambil melempar yang dia pegang ke arah Cila.
"Ehh... iya makasih," ucap Cila.
"Btw jni rok nya siapa kak? Kak Vano kok nyimpen Rok?," tanya Cila.
"Kaka gw,"ucap Vano.
"Ohh..," Cila.
"Tu sana ganti di kamar gw ke atas belok kiri yang pintu warna item," ucap Vano.
"Iya...," tak lama Cila pun mulai naik ke atas dan menuju kamar yang Vano kasi tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANOCILA
Teen FictionPada saat Cila sedang berjalan menunduk karna hujatan kakak kelasnya tiba tiba Dukkk.. Tubuhnya saja terjatuh dan Vano yg ada di depannya hanya menatap datar gadis yang jatuh tersebut dengan mukanya yang dingin"