Coraline mengetuk pintu apartemen Ms. Spink dan Ms. Forcible. Tidak ada jawaban apapun. Coraline melihat kedalam. Tiba-tiba...
"Woof! Woof! Woof!"
"Aah!"
"Bisakah kalian melakukan pekerjaan lain selain mengejutkan orang-orang yang datang? Oh, senang bertemu denganmu Caroline. Silahkan masuk" sambut Ms. Spink
"Kami sedang bermain kartu" sambungnya
"Masih tetap Coraline Ms. Spink" ucap Coraline
"Miriam! Siapkan teh!" seru Ms. Spink
"April! Siapa dibelakangmu? Kukira kau diikuti" tanya Ms. Forcible
"Ini adalah tetangga baru kita Miriam. Caroline" jawab Ms. Spink memperkenalkan
"Berikan dia segelas teh tarik" perintah Ms. Spink
"Oh, tidak, tidak. Aku yakin dia lebih memilih teh melati" sahut Ms. Forcible
"Tidak. Teh tarik" sahut Ms. Spink
"Oh, baiklah. Teh melati kalau begitu" kata Ms. Forcible
"Ugh. Ayolah kalian semua! Berikan kursi kalian kepada tetangga baru kita!" sahut Ms. Spink mengusir anjing-anjing peliharaannya dari kursi
"Apa anjing-anjing itu asli?" tanya Coraline sambil menatapi beberapa patung anjing di atas lemari
"Ah, makhluk-makhluk malaikat itu. Tentu saja tidak. Banyak anjing yang memperebutkan mereka, jadi kami menjahit sayap pada patung itu" jawab Ms. Spink
"Ini dia makanan manisnya. Permen taffy dari Brighton. Yang terbaik di seluruh dunia" kata Ms. Forcible sambil menaruh semangkuk permen taffy di meja
"Permen ini lengket sekali" sahut Coraline
"Aku bisa membacakannya jika kau mau" kata Ms. Spink
"Membacakanku apa?" tanya Coraline
"Dedaunan dari teh mu, nak. Mereka akan memberitahuku masa depanmu" jawab Ms. Spink
"Minumlah teh itu. Ayo. Tidak, jangan semuanya, jangan semuanya. Tepat sekali, sekarang berikan padaku" kata Ms. Spink, kemudian memutar-mutar gelas tersebut sehingga dedaunan teh nya menggumpal
"Oh, Caroline. Caroline, Caroline, Caroline. Kau sedang dalam bahaya besar" Ms. Spink memberitahu
"Huh?"
"Berikan aku gelasnya April. Matamu mulai tak berguna" sahut Ms. Forcible
"Mataku?! Matamu buta seperti kelelawar!" sahut Ms. Spink
"Hm. Bagiku ini berita bagus Caroline. Akan ada binatang buas tampan di masa depanmu" Ms. Forcible memberitahu
"Sebuah apa?" sahut Coraline
"Miriam, lihatlah lebih dekat! Lihat? Bahaya" sahut Ms. Spink
"Apa yang kalian lihat?" tanya Coraline
"Aku melihat tangan yang menyeramkan" Ms. Spink memberitahu
"Aku melihat sebuah jerapah" sahut Ms. Forcible sambil membalikkan gelas tersebut
"Jerapah tidak mungkin datang dari atas langit, Miriam" sahut Ms. Spink
"Yah, apa yang harus aku lakukan?" tanya Coraline
"Jangan pernah memakai gaun hijau di kamar gantimu" kata Ms. Spink
"Terima jika kau menaiki tangga yang tinggi" kata Ms. Forcible
"Dan juga berhati-hati" kata Ms. Spink
"Jadi, apa ada yang ingin kau katakan pada kami?" tanya Ms. Spink
"Tidak. Kurasa tidak. Terima kasih atas teh nya" kata Coraline
"Baiklah. Sampai jumpa. Apa kau punya beberapa benang lagi yang tersisa Miriam?"
"Bahaya besar?" tanya Coraline berjalan menuju apartemen nya, saat itu kabut turun semakin tebal
Ctaak!"Hebat! Mata-mata yang payah!" sahut Coraline sambil menarik topeng Wybie
"Aaw! Uh, aku tidak memata-matai mu. Kami sedang memburu sesuatu" jawab Wybie
"Apa maksudmu dengan 'kami'?" tanya Coraline
"Meow" seekor kucing keluar dari jaket Wybie
"Ha! Kucingmu sama sekali tidak liar, dia penakut!" ejeknya
"Memangnya kenapa? Dia hanya tidak suka kalau kakinya basah. Itu saja" sahut Wybie sambil mengambil topengnya dan memakainya kembali
"Jadi... Boneka itu. Apa kau yang membuatnya mirip denganku?" tanya Coraline
"Oh tidak. Aku menemukannya. Mungkin itu boneka tua milik nenekku. Atau mungkin orang yang mendiami apartemen ini" jawab Wybie
"Ayolah, rambut berwarna biru, sepatu bot ku, dan jas hujan?" tanya Coraline
"Dang! Lihatlah Slugzilla ini!" seru Wybie
"Kau sama seperti mereka" sahut Coraline
"Huh?"
"Maksudku orang tuaku. Mereka tidak mendengarkan ku sama sekali" jawabnya
"Uh-huh. Apa kau keberatan?" tanya Wybie sambil memberikan Coraline sebuah kamera kecil
"Cheese! Hyaaa! Waah! Hm?" seru Wybie sambil berpose
"Yuck! Hahahaha!" tawa Coraline
"Terima kasih. Kau tahu... Aku belum pernah merasa bahagia tinggal di Pink Palace" kata Wybie
"Kau pasti bercanda" kata Coraline
"Nenek tidak pernah membiarkanku pergi keluar. Dia selalu mengatakan 'berbahaya' dan semacamnya" ujar Wybie
"Berbahaya?"
"Yah, dia punya saudara kembar" jawab Wybie
"Jadi?"
"Saat mereka masih kecil, saudara kembar nenekku menghilang. Dia bilang saudaranya diculik" jawab Wybie
"Diculik? Lalu, apa yang kau kira?" tanya Coraline
"Aku tidak tahu. Mungkin dia hanya kabur dari rumahnya" jawab Wybie
"Wyborne!!"
"Tidak lagi. Aku harus pergi sekarang" kata Wybie kemudian mengendarai motornya dengan sangat cepat
"Tunggu sebentar! Huh?"Coraline kembali pulang dengan pikiran yang bermacam-macam di kepalanya. Tetapi semua itu dengan mudahnya ia lupakan
Vote! Comment! Harus!
KAMU SEDANG MEMBACA
Coraline
FantasyKetika pintu kecil itu terbuka, Coraline memasuki dunia lain yang benar-benar berbalik dengan lingkungan tempat tinggalnya. Pertama semua sangat indah baginya, tetapi tidak lama kemudian berubah menjadi mimpi buruk yang menjadi kenyataan menghantuin...