7.

10.6K 506 18
                                    

"Da-Damian"ucap Alisha terkejut,ia tidak menyangka jika Damian akan datang kemari.

Damian menoleh lalu tersenyum tipis,ia menarik tubuh Alisha kedalam pelukan nya. Ia membenarkan letak anak rambut yang menutupi wajah Alisha.

"Apa dia menyakitimu,hm?'"ucap Damian sambil mengelus pipi Alisha.

Alisha menggeleng pelan lalu Damian melepaskan pelukannya dan menatap tajam Rey yang masih tersungkur sambil memegangi area yang Damian pukul tadi.

"Pergilah"ucap Damian dengan nada mengintimidasi.

"Ada waktu lima detik untuk kau enyah dari hadapan ku,jika tidak jangan salahkan aku untuk menghabisi mu detik ini juga"ucap Damian dingin,matanya menatap tajam ke arah Rey.

Rey berdiri dengan memegangi dadanya lalu berlari tergopoh-gopoh menjauh dari Damian,ia menatap bengis kearah Damian.

"Awas kau Alisha!!"gumam Rey sambil berlari menjauh.

"Apa kau terluka? Apa dia menyakitimu?"tanya Damian beruntun.

Alisha menggeleng lalu tersenyum"terima kasih karena sudah menyelamatkan ku"ucapnya.

Damian mengangguk lalu mengelus kepala Alisha dengan pelan.

Damian menarik tangan Alisha terlihat bekas kemerahan di tangannya lalu ia mengecupnya dengan pelan lalu mengusap nya.

Perlakuan Damian membuat Alisha tersipu malu lalu Damian menatap Alisha sambil tersenyum.

"Ayo, kita pulang"ucap Damian sambil menggandeng tangan Alisha menuju mobil miliknya.

"Ehm--Damian?"panggil Alisha sambil memainkan jari tangannya dan menunduk.

"Ada apa?"tanya Damian.

Damian menarik dagu Alisha pelan"jangan menunduk,katakan saja padaku. Aku tidak akan marah padamu"ucapnya.

"Itu,bisakah kita pergi ke toko kue sebentar? Aku lapar"ucap Alisha dengan wajah merah merona karena perutnya berbunyi begitu keras.

Damian menatap gemas kearah Alisha lalu ia mengangguk sambil menggandeng kembali tangan Alisha.

"Baiklah,kita pergi untuk makan dulu"ucap Damian sambil tersenyum.

"Masuklah"ucap Damian sambil membukakan pintu mobil untuk Alisha.

"Damian,ada yang ingin aku tanyakan padamu"ucap Alisha.

Damian mengangkat sebelah alisnya,ia mengerti kemana arah pembicaraan Alisha.

"Tentang aku dan Ken adalah seorang mafia?"ucap Damian sambil menatap Alisha.

Alisha terkejut"jadi benar kalau kau mafia?"tanya nya.

Damian mengangguk"benar,aku dan Ken mafia tapi tenang saja. Aku tidak akan menyakitimu"ucapnya.

Alisha terdiam lalu menatap ke arah luar jendela.

"Apa kau takut padaku?"tanya Damian.

Alisha menoleh lalu menggeleng"kau yang bilang sendiri tidak akan menyakiti ku,untuk apa aku takut?"tanya nya.

Damian bernafas lega,ia kira Alisha akan takut padanya.

"Baguslah kalau begitu"ucap Damian,ia mulai menancapkan gas dengan kecepatan sedang.

"Ingat ini Alisha,sekalipun aku membunuh seseorang aku tidak akan pernah menyakiti mu. Paham?"

∆∆∆

"Makanan apa ini,memuakkan!!"ucap wanita itu dengan kesal.

Ia membanting piring dengan kasar membuat beberapa kue terjatuh dan berserakan dimana-mana.

"Ma-maafkan kami nona,mari kami akan mengantarkan kue yang lebih lezat"ucap pemilik toko kue tersebut.

Wanita itu berdecih"kue seperti ini yang kalian jual? Bahkan rasanya masih lebih enak makanan rumah ku"umpatnya.

"Tidak baik berkata seperti itu pada seorang yang lebih tua dari mu nona"ucap Alisha,ia baru saja datang dan melihat kekacauan yang terjadi di dalam.

Damian menaikan alisnya menatap wanita itu acuh,ia lebih memilih menatap Alisha yang terlihat menggoda di matanya.

"Kau!! Kau siapa beraninya berkata seperti itu padaku?! Kau tidak tau siapa aku?!"ucap Chika.

Alisha menatap datar"lalu? Apa masalahnya dengan kedudukan mu? Tidak penting sekali"ucapnya.

"Kau sialan!!"Chika hampir saja menampar Alisha namun di tahan oleh tangan Damian.

"Sentuh dia akan aku pastikan tangan mu tidak utuh lagi!!"ucap Damian dingin.

Alisha menatap Damian lalu ia menarik tangan Damian.

Damian langsung membersihkan tangannya dengan sapu tangan,teryata alerginya kambuh lagi saat ia bersentuhan dengan tangan perempuan lain.

"Apa kau tidak tau ayahku adalah seorang jendral akan aku pastikan kalian semua hancur"ucap Chika marah sambil membawa tas kecilnya.

"Apa yang harus di banggakan? Hanya seorang jendral berani melawan keluarga Marley?"tanya Damian remeh.

Tubuh Chika membeku lalu menatap Damian"k-kau,sialan!!"umpatnya ia langsung berlari keluar dari toko tersebut.

"Kau kenal dengan nya?"tanya Alisha.

Damian menggeleng"tidak juga,hanya mengenal ayahnya saja"ucapnya.

Alisha mengangguk paham"ayo,aku sudah lapar"ucap nya sambil menggandeng tangan Damian.

"Maaf atas ketidak nyamanan disini tuan Damian,nona Alisha"ucap pemilik toko kue tersebut.

"Tidak apa,aku pesan kue seperti biasa ya"ucap Alisha di balas anggukan pemilik toko tersebut .

"Kau sudah biasa kesini?"tanya Damian.

Alisha mengangguk"kue disini sangat enak,membuatku ketagihan memakannya"ucapnya.

"Kau juga harus mencobanya"sambung Alisha dengan semangat.

Damian tersenyum tak lama kemudian pesanan mereka datang dan Alisha langsung melahapnya dengan lahap membuat Damian tertawa kecil.

"Apa yang kau tertawakan?"tanya Alisha bingung.

"Tidak ada,aku hanya berpikir cara makan mu seperti anak kecil saja. Sangat berantakan"ucap Damian.

Wajah Alisha merah merona ia langsung membersihkan area mulutnya dan teryata benar banyak noda kue menempel di sekitar bibirnya.

"Masih ada"ucap Damian.

"Dimana?"tanya Alisha.

"Disini"ucap Damian,ia memajukan wajahnya dan menjilati ujung bibir Alisha yang terkena noda kue.

Damian menjauhkan kembali wajahnya dan tertawa kecil melihat reaksi Alisha yang jauh dari perkiraannya.

Alisha diam membeku dengan wajah memerah"ka-kau--"

"Manis"ucap Damian sambil menatap jahil ke arah Alisha.

"Da-dasar mesum!!"

Damian tertawa lepas melihat wajah Alisha yang kesal itu.

∆∆∆

TBC

ALISHA (TERBIT DI NOVELINDOPUBLISHING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang