1.

12.9K 660 43
                                    

Damian memasuki wilayah mansion miliknya yang sangat mewah itu lalu ia melempar jas yang ia kenakan sembarang arah.

Damian duduk di single sofa dekat tv sambil memejamkan matanya entah kenapa ia malah terbayang wajah Alisha yang sangat cantik dan jarang ia lihat.

Damian terkekeh kecil ia mengingat kejadian kemarin malam di club miliknya.

Alisha yang terlihat begitu cantik dan polos berbeda dari kebanyakan gadis yang ia lihat.

Dan anehnya alerginya tidak bereaksi jika bersama dengan Alisha,luar biasa bukan.

Alergi yang membuat dirinya harus berada jauh satu meter dari perempuan manapun termasuk ibunya.

Ini semua akibat kejadian masa lalu yang membuatnya menjadi seperti ini dan merubah nya menjadi sosok yang begitu mengerikan.

Damian mengerutkan keningnya tapi ia tidak tau apa nama kepanjangan dari gadis yang ia temui kemarin malam.

Nama Alisha begitu banyak tidak mungkin kan ia akan mencari di seluruh kota dengan bermodalkan nama depannya saja.

"Damian,salah satu markas mu diserang"ucap Ken saat memasuki mansion milik Damian.

Damian membuka matanya,ia menatap Ken saudara sepupu nya.

"Kenapa tiba-tiba?"tanya Damian.

"Kau tak tau? Salah satu anak buahmu membeberkan semua yang berkaitan dengan mu,termasuk beberapa orang yang kau sekap"ucap Ken.

Damian menyeringai"cari mati"ucapnya.

"Ayo"ucap Damian,ia mengambil handgun miliknya.

"Markas yang mana diserang nya?"tanya Damian ia menaiki motor sport hitam miliknya.

"Di dekat pusat perbelanjaan"balas Ken.

Damian mengangguk lalu memasang helm dan menancapkan gas nya dengan kecepatan tinggi diikuti Ken dengan mobilnya.

Saat sampai Damian langsung memasuki sebuah club' dimana club' mewah tersebut miliknya.

Damian disuguhi pemandangan yang begitu mengerikan namun tak urung dia tetap melangkah maju dengan santai.

"Damian serahkan nyawamu pada kami!"teriak Bryan saat melihat Damian datang.

Damian menyeringai"nyawaku? Memangnya bajingan seperti kalian pantas mengambil nyawaku?"tanya nya.

"Sialan!!"Bryan menembakan peluru kearah Damian namun dengan cepat ia melesat menghindar dari tembakannya.

"Sepertinya kau harus banyak belajar Bryan"ucap Damian remeh.

"Brengsek!! Mati kau!!"Bryan menembakan peluru dengan brutal membuat semua terkena tembakannya.

"Lemah"desis Damian lalu ia menerjang Bryan yang sudah kehabisan peluru ditangannya.

Ia menendang ulu hati Bryan membuatnya langsung tersungkur di lantai.

Krakk...

"Ahhh..."ringis Bryan saat Damian dengan sengaja mematahkan lengannya dengan mudah.

"Kau bukan lawan ku Bryan,menyerahlah!"

∆∆∆

Alisha menutup kedua telinganya saat mendengar suara tembakan yang begitu banyak membuatnya bersembunyi di balik salah satu meja yang roboh.

"Astaga!! Kenapa aku selalu sial "ucap Alisha sambil berusaha mengintip kearah tempat dimana terjadi baku tembak disana.

"Mengerikan"ucap Alisha sambil merinding takut.

"Pria itu,sepertinya aku pernah melihatnya"ucap Alisha sambil memandang Damian yang sedang menginjak punggung Bryan.

"Emm...dimana ya?"tanya Alisha.

"Ah,mungkin perasaan ku saja"ucap Alisha lalu ia berdiri saat merasa semua sudah aman.

"Mati kau Damian!!"ucap salah satu pria dengan membawa senjata di tangannya.

Damian menoleh namun ia menatap terkejut kearah seorang gadis yang ia kenali.

"Alisha"gumam Damian dengan cepat ia berlari menuju Alisha merengkuh tubuhnya dan berguling lalu berlindung dimeja bar saat terdengar suara tembakan dari berbagai arah.

"Ahh"ringis Damian saat salah satu peluru mengenai lengan nya.

"Astaga kau terluka!!"ucap Alisha panik.

Damien mengangkat sebelah alisnya menatap wajah Alisha yang terlihat panik namun tetap terlihat menggoda.

Alisha langsung merobek baju bagian lengannya dan melilitkannya di lengan Damian yang terluka.

"Sudah"ucap Alisha.

"Terima kasih"ucap Damian di balas anggukan kepala Alisha.

Damian masih setia menatap wajah yang begitu menggemaskan di matanya.

Alisha menatap Damian lalu menatap seseorang yang berada di belakang Damian dengan membawa sebuah balok kayu.

"Awas!!"Alisha melindungi tubuh Damian.

Bukk~

"Ahh"ringis Alisha dan ia langsung pingsan saat pukulan tersebut mengenai lehernya.

Ia terjatuh kedalam pelukan Damian,Damian yang melihat itu langsung mengetatkan rahangnya dan menembak mati orang yang berani memukul Alisha.

Damian menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Alisha lalu ia tersenyum tipis.

Damian langsung menggendong tubuh Alisha dan terlihat beberapa anak buahnya langsung menghampirinya.

"B-bos"ucap salah satu anak buahnya dengan gugup dan takut.

"Kalian terlambat"ucap Damian dingin.

"Ma-maaf kan kami bos"ucap mereka dengan serentak.

Damian menatap tajam"kalian tau aku tidak menyukai kata terlambat bukan?"tanya nya datar.

Membuat semua anak buahnya menunduk takut.

"Bereskan semuanya hingga bersih!! Jika ada yang tersisa kepala kalian sebagai gantinya"ucap Damian lalu ia melangkah keluar dari club tersebut.

Damian mengambil mobil miliknya yang terparkir di garasi samping club miliknya.

Damian tetap memangku Alisha sambil memeluknya sedangkan sebelah tangannya memegang stir mobil.

"Tak aku sangka kejadian tadi mempertemukan kita lagi apa ini takdir?"Damian terkekeh.

"Jika memang ini takdir,aku menyukai takdir dimana aku di pertemukan olehmu."

∆∆∆
TBC

Yuhu next lagi..

ALISHA (TERBIT DI NOVELINDOPUBLISHING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang